Tanaman anggur merupakan tipe tanaman perambat, tanpa adanya tiang rambatan atau pendukung lainnya, tanaman anggur akan tumbuh di permukaan tanah, dan akan terjadi masalah dari segi hama dan penyakit, seperti busuk-nya buah, busuk daun dan penyakit lainnya.
Pada negara penanam anggur yang telah maju, biasanya, tanaman anggur di topang dengan tiang penopang yang terbuat dari baja, beton, atau setidaknya dengan kayu keras yang tebal. Tiang penopang dari baja, lalu disambung dengan kawat antara satu dan lainnya, agar tanaman anggur akan merambat, dan mendapat topangan dari tiang penopang tersebut.
Anggur concord di Amerika Serikat, ditopang dengan tiang baja.
Di Indonesia, penggunaan kayu ataupun kayu yang berasal dari pohon penghasil kayu keras, tidak dapat dipakai untuk tiang penopang perambatan tanaman anggur, dikarenakan kelembaban yang tinggi serta panasnya iklim tropis, membuat mikroorganisme dan serangga pemakan kayu lainnya, hidup dan tumbuh dengan baik.
Hama pemakan kayu tersebut, akan menghancurkan batang kayu keras sekalipun, dan mengakibatkan umur dari kayu tersebut menjadi singkat.
Tanaman anggur merupakan investasi jangka panjang, dengan umur produktivitas sekitar 30 tahun, maka bahan untuk membuat tiang penopang hanyalah baja atau beton.
Tetapi tiang penopang baja dan beton, membutuhkan biaya besar untuk dibuat. Di Indonesia, kebanyakan petani anggur, mempunyai modal yang kecil untuk, memulai usaha perkebunan anggur yang maju, dengan tiang penopangnya yang terbuat dari baja ataupun beton.
Jadi tanpa adanya terobosan, budidaya pertanaman anggur di Indonesia, akan lebih lambat, jika dibandingkan dengan di negara yang telah maju, yang mana terdapatnya modal awal yang besar.
Pembudidaya tanaman anggur di Indonesia, tidak bisa untuk berhenti begitu saja dikarenakan, biaya permodalan yang tinggi, maka dari itu, banyak pembudida tanaman anggur di Indonesia, menggunakan tanaman hidup, sebagai tiang penopang tanaman anggur. Biasanya tanaman yang digunakan adalah gamal atau Gliricidia sepium.
Tanaman Gliricidia sepium tumbuh di Maluku, Indonesia.
Gamal adalah pohon yang berasal dari Afrika Barat. Merupakan tanaman legum, maka gamal dapat bersimbiosis dengan mikroorganisme penambat nitrogen. Gamal mempunyai banyak fungsi, sebagai makanan ternak, peneduh tanaman kopi, pagar hidup, dan lainnya. Di Maluku Tengah, gamal pada umumnya digunakan untuk membatasi antara lahan masyarakat, dan telah lama juga, digunakan untuk tiang perambatan tanaman vanilli.
Dikarenakan gamal merupakan pohon hidup, tentunya, gamal mempunyai umur yang lebih panjang, tahan terhadap kelembaban tinggi, suhu tinggi, seperti iklim tropis di Indonesia, dan gamal juga mempunyai hama dan penyakit yang kurang berarti.
Tanaman gamal berumur 3-4 bulan, untuk tiang penopang tanaman anggur.
Gamal biasa diperbanyak dengan stek batang yang telah berkayu. Pada musim penghujan, gamal tumbuh dengan sangat gampang dan cepat. Tetapi jika dipotong dan ditanam pada musim kemarau, maka perlu diairi, pada hari-hari yang panas.
Sebelum dapat digunakan sebagai tiang hidup untuk penopang tanaman anggur, gamal harus ditanam 6 – 8 bulan, sebelum waktu penanaman tanaman anggur, agar akar-nya telah berkembang, dan mempunyai daya topangan dan kekuatan yang cukup untuk diikat dengan tali nylon, untuk tempat perambatan tanaman anggur.
Diikat dengan tali nylon berwarna biru, sebagai tempat rambatan tanaman anggur.
Tali nylon yang ditopang oleh gamal, di pertengahan baris pertanaman anggur.
Kawat baja tidak dapat digunakan untuk, tempat perambatan, dikarenakan dapat merusak batang pohon gamal, dan pada akhirnya dapat mematikannya.
Dikarenakan hanya tali nylon yang digunakan untuk tempat rambatan, maka jarak tanam antara tanaman anggur dalam baris pertanaman, harus lebih dekat antara tanaman anggur lainnya, karena jika jarak tanam yang terlampau jauh antara tanaman anggur, maka tali nylon akan melonggar/mengendur, jika ada angin dan waktu tanaman anggur mulai berbuah, yang dikarenakan berat buah-buahnya dan berat pohon anggur itu sendiri.
Jarak tanam yang dipakai pada umumnya antara 1,5 meter sampai 2 meter, antara tanaman anggur dalam baris pertanaman.
Tanaman anggur yang ditopang oleh gamal, Maluku, Indonesia.
Pengaturan kanopi dari gamal, harus ditata dengan baik, pemangkasan yang rutin merupakan suatu keharusan, agar cahaya matahari dapat dengan baik menyinari pertanaman anggur, kalau tidak demikian, maka tanaman anggur akan ternaungi. Terutama pada musim penghujan, dimana curah hujan yang tinggi terjadi, membuat kelembaban menjadi tinggi dan pertanaman anggur akan dengan mudah terjangkit oleh berbagai hama dan penyakit.
Tiang baja dan beton yang mahal untuk penopang tanaman anggur, dapat digantikan dengan pohon gamal yang murah sebagai alternatif tiang penopang hidup. Selama kanopi pohon gamal dan kebersihan kebun, dijaga dengan baik, maka budidaya tanaman anggur di daerah tropis dapat dilaksanakan tanpa investasi dana awal yang besar.