Trik Tabulampot Rajin Berbuah

abangpertanian.blogspot.co.id Pernah jadi tertipu dikarenakan tabulampot yang berbuah lebat pas dibeli lantas tidak berkenan berbuah lagi? Kuncinya cuma nutrisi.

Tergoda rimbunnya buah yang menggantung pada tanaman di dalam pot (tabulampot) pas pameran banyak dialami para penggemar tanaman. Pembeli pun jadi heran, kesal, bahkan jadi tertipu. Pada akhirnya, tabulampot cuma berfungsi sebagai penghijau halaman.

Tabulampot memang butuh perhatian ekstra supaya rajin berbuah.
Tanaman semusim misalnya, dikarenakan berbuah tetap menerus, wajib dipupuk secara kontinu. Setiap bulan pada minggu pertama, berikan pupuk daun semprot, minggu ke-2 berikan pupuk kocor, lalu minggu ketiga disemprot pestisida. Begitu seterusnya. “Dua atau tiga bulan sekali kami berikan pupuk anorganik, layaknya NPK. Dosisnya tergantung besarnya tanaman. Sekitar 300 gram hingga 1 kg per pot” ujarnya pas ditemui AGRINA di rumahnya di kawasan Cipaku, Bogor. Selanjutnya, pas jadi berbunga, tanaman dipasok pupuk bersama persentase kalium tinggi layaknya KNO3.

Berbeda bersama tanaman semusim, tanaman tahunan mengalami daur hidup yang lebih lama. Setelah semua buah habis dipanen, segera masukkan pupuk organik layaknya pupuk kandang yang mempunyai kandungan N tinggi. “Pupuk segera diberikan, jangan ditunda, tanaman bisa stres dikarenakan nutrisinya diambil alih semua untuk pembentukan buah,” malah pria yang akrab disapa Aji ini.

Penambahan pupuk organik bermanfaat menetralisir residu dari bahan kimia. Menurut pria berusia 39 tahun ini, “Kalau kami beli dari pedagang itu pakai perangsang buah layaknya paklobutrazol dan potassium chlorate (KCl), ini kimia keras dan residunya kuat. Jadi wajib diberikan air yang cukup, dan pupuk yang ‘dingin’. Ya pupuk organik tadi.” Pilihan pupuk organik menjadi yang ada di pasaran memang lumayan baik. Namun, Aji merekomendasikan untuk pilih pupuk organik dari kotoran domba yang tetap basah. Alasannya, persentase unsur haranya tetap utuh. Selain itu urin domba termasuk mempunyai kandungan auksin (hormon tumbuh) yang baik untuk perakaran tanaman.

Akan lebih baik lagi terkecuali pupuk organik itu dibuat sendiri. Dengan mencampurkan 120 kg, 200 Liter kotoran domba basah, ¼ drum besar air, satu liter bakteri fermentasi seperti EM4, 2 kg molasis atau gula pasir, dan satu liter auksin cair. Semuanya difermentasikan sepanjang dua minggu, sambil sesekali diaduk. Saat digunakan, satu gayung pupuk dicampur bersama 5 liter air, baru dikocorkan ke tanaman.

Memasuki bulan ketiga, tanaman wajib diberikan pupuk bersama persentase fosfor (P) dan kalium (K) yang tinggi untuk merangsang pembungaan. Biasanya pakai NPK.
Tahapan selanjutnya, sesudah terbentuk pentil buah, berikan pupuk bersama persentase K dan asam amino yang tinggi. Ini untuk mencegah kerontokan pentil buah dan kualitas buah yang terbentuk termasuk bakal bagus. Tahap pembesaran buah, pemberian pupuk organik tetap yang memiliki kandungan K dan asam amino tinggi, di tambah dengan pupuk bermagnesium (Mg) tinggi. Zat Mg ini dibutuhkan guna membentuk gula buah, buah tidak menjadi mengkal, dan tidak pecah-pecah.

Perhatikan Media Tanam dan Air

Hal lain yang tidak kalah pentingnya di dalam perawatan tabulampot adalah media tanam. Media tanam yang baik diaduk dari tanah, pupuk organik, dan sekam bakar. Komposisinya bisa 60:40:20 atau 40:30:30. Tanah yang baik adalah yang subur, gembur, bersama pH netral sekitar 6—7. “Usahakan pakai tanah yang diambil alih dari bawah pohon bambu. Bambu itu banyak unsur makro dan mikronya, (kandungan) humusnya termasuk tinggi. Jadi untuk tabulampot, pakai tanah di bawah bambu,” kata alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor ini.

Bahan pot tabulampot yang baik terbuat dari keramik. Bahan keramik memicu tanah menempel pada pot supaya perakaran tanaman termasuk bakal terbentuk bersama baik. Dengan begitu, tanah di di dalam pot tidak bakal mengumpul di sedang dan mengeras. Tanah termasuk tidak benar-benar lembap akibat cacing.

Untuk menjamin sirkulasi air selalu baik, lanjut Aji, anggota bawah pot dilubangi sebanyak 5 buah. Lubang tersebut lalu ditutup pecahan genteng. Pedagang banyak yang pakai styrofoam untuk menutup lubang, tetapi perihal itu bakal memicu lubang tersumbat sepenuhnya, tidak ada aliran air maupun udara yang dibutuhkan tanaman. “Kalau pakai genteng ‘kan lubangnya tidak mati, tetap ada sela udara sedikit. Sirkulasi airnya termasuk bakal lancar. Media tanam pun bakal terjaga kelembapannya,” tuturnya.

Jika media tanam dan pot sudah terpenuhi, tinggal bagaimana kami melindungi situasi media supaya selalu sesuai kebutuhan tanaman. Kelembapan tanah yang terjaga bersama baik bakal sia-sia terkecuali kemasaman atau pH tanah tidak sesuai kebutuhan tanaman. Kemasaman ideal bagi tanaman adalah 6—7 atau netral. Tanah yang berasal dari daerah industri kebanyakan benar-benar masam atau pH 4—5. Untuk melindungi pH tanah selalu di dalam kisaran netral, yang paling simpel dilaksanakan adalah beri tambahan kapur pertanian (kaptan). “Jika pH tanah sudah bagus, apa pun tanamannya tentu bakal bagus, diberi pupuk termasuk bakal terserap bersama sempurna,” tandas bapak tiga anak ini.


Jadi, bersama perlindungan nutrisi dan perawatan yang tepat, Anda bisa beroleh tabulampot yang rajin berbuah pas waktu. Semua tergantung ketekunan dan ketelatenan sang pemilik.


EmoticonEmoticon