Tampilkan postingan dengan label Tanaman Buah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tanaman Buah. Tampilkan semua postingan

PANGSA PASAR BUAH PETE YANG SANGAT BAIK, BEGINI CARA BUDIDAYANYA


Petai atau yang sering disebut dengan buah pete memiliki nama latin Parkia speciosa. Tanaman ini merupakan pohon tropis yang berbuah hanya pada musim tertentu. Buah pete juga termasuk tanaman yang umum dijumpai di beberapa daerah. Hal ini tak lain karena buah petai ini memiliki pasar yang baik di Indonesia.

Buah pete banyak dimanfatakan sebagai makanan di Indonesia. Jadi, budidayanya sangat menguntungkan dan juga memiliki prospek yang bagus. Karena hal itulah, maka tak salah jika saat ini banyak orang yang mulai menjadikan buah pete sebagai tanaman budidaya.

Sifat dan Karakteristik Tanaman Buah Pete


Pohon dari buah petai ini mampu mencapai tinggi hingga 20 m. Kebanyakan, tanaman ini tumbuh baik dengan bibit dari perbanyakan melalui bijinya. Meskipun butuh waktu relatif lebih lama dalam panen pertama buah ini.

Untuk mengenali tanaman ini, bisa dilihat lebih banyak sifat dan karakteristik buah ini. Yang pertama bisa dilihat dari daunnya. Daun buah pete tersusun secara paralel dan berwarna hijau.

Sedangkan bunganya bersifat majemuk. Maksudnya adalah bunga pete ini berupa sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu susunan tangkai-tangkai bunga. Susunan bunga yang unik ini disebut pula dengan istilah inflorensens. Bunga pete ditutupi benang sari dan putik berwarna kuning serta berbentuk punuk .

Buah petai terbentuk dalam satu polong yang terdiri dari 15 sampai 20 biji. Panjangnya sendiri bisa mencapai 25cm. Warnanya hijau yang ditutupi dengan selaput tebal berwarna cokelat. Jika sudah sangat matang, maka pete ini akan mengering dan bijinya bisa dijadikan bibit untuk tanaman baru.

Ciri khas atau karakteristik lain dari buah ini adalah aromanya yang sangat khas. Banyak yang menyukainya, namun tidak sedikit pula yang kurang menyukai aroma ini. Buah yang masih muda bisa dimakan segar sebagai lalapan atau dimasak menjadi berbagai jenis masakan.

Indonesia dan juga beberapa negara di Asia sangat familiar dengan buah pete. Hal inilah yang membuat budidaya pete sangat menguntungkan untuk digeluti terutama sebagai tanaman budidaya yang bersifat komersial.

Syarat Tumbuh Tanaman Pohon Buah Petai

Tanaman budidaya pete ada yang memiliki ketinggian pohon 5 bahkan sampai dengan 25 meter. Hal ini tergantung dari pemilihan bibit dan juga cara perawatannya. Kulit kayunya berwarna cokelat dan memiliki banyak cabang.

Sebagai tanaman budidaya, maka buah pete tumbuh dengan baik pada lingkungan tertentu. Kenali syarat-syarat tumbuhnya agar bisa menghasilkan jumlah panen dengan optimal. Berikut ini adalah kondisi terbaik untuk budidaya tanaman pete :

Lokasi tumbuh
Tanaman pete tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga pegunungan. Tanaman ini bisa pula tumbuh pada lokasi dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Area pananaman ini harus bersih dari gulma dan rumput liar.
Tanah 
Budidaya tanaman ini harus dilakukan di tanah yang memiliki tekstur yang halus. Pilihlah lokasi lahan dengan pH antara 5,5 dan 6,5.
Iklim 
Indonesia adalah lokasi yang cocok untuk budidaya tanaman buah pete. Idealnya, tanaman ini tumbuh di daerah atau lingkungan lembab dengan cuaca yang sedikit basah.
Lingkungan
Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di tempat terbuka. Untuk pemilihan lahan, pastikan tidak ada pohon atau gedung yang menaunginya. Hal ini karena tanaman ini butuh cahaya matahari untuk bisa tumbuh dengan optimal. Tanaman buah petai membutuhkan sinar matahari sepanjang hari.

Dengan syarat dan lingkungan tumbuh yang optimal di atas, maka akan dihasilkan buah pete dengan potensi yang baik. Idealnya, tanaman ini bisa menghasilkan buah pada usia tanaman 4-5 tahun. Kondisi ini khusus untuk tanaman pete dari hasil pembibitan cara vegetatif baik okulasi maupun cangkok.

Penting pula untuk diketahui bahwa mulai dari penyerbukan buah petai sampai siap dipetik, diperlukan waktu kurang lebih antara 3 hingga 4 bulan. Waktu ini adalah yang paling ideal hingga ukuran buah siap untuk dipanen dan dipasarkan untuk dikonsumsi. Sebagai tanaman budidaya, potensi buah ini cukup bagus dan bagi petani bisa menghasilkan keuntungan yang menggiurkan.

Budidaya Tanaman Pete Yang Efektif

Tanaman pete termasuk dalam golongan pohon dengan akar tunggang yang menancap sangat dalam di tanah. Dengan begitu, maka pohon menjadi kuat dan akan mampu menopang batang dan dahan pohon yang sangat tinggi dengan banyak cabangnya.

Tanaman yang memiliki bau atau aroma khas ini sangat mudah dibudidayakan di Indoensia. Untuk mendapatkan bibit, tidak perlu untuk membuatnya sendiri. Namun ada cara yang lebih mudah dan pastinya menghasilkan pohon dengan kualitas bibit unggul.

Cara tersebut adalah dengan membeli bibit pete unggul. Inilah tugas pertama yang harus dilakukan sebelum mulai membudidayakan tanaman pete tersebut. Selain harganya hemat, membeli bibit petai juga dipandang lebih mudah dan lebih praktis. Dan yang pasti tanaman akan lebih cepat berbuah.

Selain pemilihan bibit unggul, perlu pula mengetahui cara budidaya pete secara lebih lengkap. Berikut ini adalah cara dan langkahnya yang bisa dipelajari :

1. Persiapan lahan tanam

Proses mempersiapkan tanah harus dilakukan dengan cara yang tepat. Hal ini penting untuk memfasilitasi penanaman agar kondisi dan lingkungan tanam ideal untuk pertumbuhan pete nantinya. Untuk itu, lakukan beberapa hal berikut ini untuk menyempurnakan pertumbuhan tanaman dengan aroma khas ini :
  • Pilih tanah dengan karakteristik yang subur dan memiliki ketinggian 10 hingga 80 meter di atas permukaan laut.
  • Bersihkan gulma atau semak agar nutrisi tanah bisa terserap dengan baik pada akar tanaman buah petai
  • Untuk proses tersebut bisa memakai cangkul sebagai cara manual dan sederhana
  • Buat lubang tanam dengan ukuran ideal 40 x 40 x 40 cm
  • Berikan pupuk kandang dengan ketebalan sekitar 10 cm yang dipakai sebagai pupuk dasar
2. Pemilihan bibit yang unggul

Secara umum, petani menanam pete dari hasil pembiakan vegetatif. Jika memakai cara ini maka bisa memilih bibit dengan kriteria ketinggian mencapai ukuran 1,5 meter. Ukuran ini ideal untuk ditanam di lokasi yang telah disediakan.

Bibit unggul pete menentukan kualitas tanaman, ketahanan pada hama, hingga kualitas buah yang akan dipanen. Pembuatan bibit ini bisa dilakukan sendiri atau bisa pula dengan membeli bibit unggul.

3. Proses penanaman bibit petai

Bibit yang telah dipilih harus diperlakukan dengan hati-hati. Hal ini akan turut menentukan kualitas dari tanaman petai pada akhirnya. Idealnya, proses penanaman ini dilakukan pada saat musim hujan. Di sinilah, tanaman akan mendapatkan cukup air dengan curah hujan yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya yang sempurna.

Buka kantong atau polybag tempat bibit petai. Cara membukanya harus dengan hati-hati dan jangan sampai merusak tanaman. Hal ini akan melindungi rusaknya akar dari tanaman pete.

Jika sudah, maka saatnya memasukkan bibit pete ke lubang tanam. Setelah itu, bibit ditimbun dengan tanah. Jangan lupa untuk menyirami bibit yang baru ditanam.

5. Lakukan Perawatan Tanaman Petai

Setelah bibit petai unggul ditanam, maka selanjutnya perlu memperhatikan proses perawatannya. Ada beberapa poin penting yang perlu dan wajib dilakukan. Hal ini untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman tersebut. Beberapa langkah perawatan yang perlu dilakukan adalah dengan :

Penyiangan
Hal ini diperlukan untuk menghilangkan gulma di area sekitar tanaman petai. Dengan demikian, maka nutrisi tanah bisa terserap oleh akar-akar tanaman petai dengan sempurna.
Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan saat tanaman berumur 4 bulan. Pupuk organik bisa dijadikan salah satu pilihan untuk menyuburkan tanah dengan alami.
Penyiraman 
Langkah ini penting bagi tanaman agar tumbuh dengan maksimal, terutama saat musim kering atau kemarau.
Pemanenan
Tanaman Petai yang tumbuh dengan baik akan berproduksi saat tanaman berusia antara 3 dan 4 tahun. Inilah usia tanaman dimana buah petai bisa ditanam dan dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi.

6. Penanganan Pete Pasca Panen

Beberapa hal di atas perlu diketahui bagi yang ingin membudidayakan petai sebagai tanaman komersial. Perlu diingat pula bahwa pada proses pemanenan perlu memperhatikan beberapa hal, seperti :

Cara panen
Buah petai yang sudah siap panen harus dipetik dengan pemetik atau dengan mata pisau yang tajam. Hal ini untuk menghindari petai rusak dan menjaga selalu kualitas buah ini hingga bisa dijual.
Pengumpulan pete
Setelah panen dilakukan maka kumpulkan petai di wadah keranjang atau karung bersih.
Lakukan sortir pete
Proses ini bertujuan untuk memisahkan petai berdasarkan kualitas dan ukuran. Ingat bahwa nantinya akan ada buah yang bagus dan jelek. Pisahkan untuk kemudian dijual. Proses sortir buah pete ini juga untuk memisahkan pete yang cacat atau tergores dengan petai yang bagus. Selanjutnya, buah ini dikumpulkan berdasarkan jenis dan ukuran.
Penyimpanan
Hal ini penting untuk menjaga kualitas hasil panen buah pete. Pastikan buah tidak disimpan bersama dengan barang yang bisa merusak buah atau kulitnya. Selain itu, jauhkan dari panas. Akan lebih baik jika tempat penyimpanan memiliki sirkulasi udara yang baik dalam suhu ruangan.

Manfaat Buah Petai Bagi Kesehatan


Konsumsi buah petai ternyata bukan hanya karena kelezatan rasanya saja. Buah berupa biji dikotil ini bisa dijadikan makanan sehat yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Manfaatnya bisa didapatkan siapa saja. Syaratnya adalah tidak dikonsumsi berlebihan atau pada orang yang menderita penyakit tertentu.

Bagi pembudidaya dan juga penggemar buah petai harus tahu manfaat apa saja yang ada dalam tanaman ini. Berikut ini adalah berbagai manfaat yang terkandung dari buah petai :

1. Mencegah depresi

Alasan buah petai bisa memberikan manfaat ini adalah dari kandungan tryptophan di dalamnya. Kandungan ini sering dipakai sebagai obat tidur alternatif untuk menghilangkan gangguan tidur, kecemasan hinga depresi.

Karena hal tersebut, makan buah petai bisa membuat seseorang lebih bahagia dan juga merasa rileks. Pada akhirnya, seseorang akan terhindar dari depresi karena konsumsi buah ini.

2. Mengatasi tekanan darah tinggi

Buah-buahan tropis seperti buah petai mengandung kadar kalium tinggi. Inilah yang akan membantu dalam menurunkan tekanan darah. Kalium ini juga membantu dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, menjaga fungsi otot dan saraf.

3. Menjaga sistem pencernaan

Manfaat ini didapatkan dari kandungan serat di dalam petai. Serat inilah yang akan membantu proses pencernaan, sehingga kesehatan tubuh akan tetap terjaga. Konsumsi makanan ini dengan porsi yang tepat juga dapat mengatasi masalah sembelit.

4. Membantu mengatasi anemia

Manfaat ini didapatkan dari kandungan zat besi pada buah petai. Zat besi ini akan menstimulasi produksi sel darah merah. Dengan demikian, maka gangguan anemia bisa dihindari. Namun ingat bahwa meskipun manfaat ini sangat berguna, konsumsi buah petai tetap harus dibatasi. Terlalu banyak zat besi justru akan membawa masalah lain bagi kesehatan tubuh.

5. Sumber energi bagi tubuh

Di dalam petai mengandung 3 macam gula alami yang dibutuhkan tubuh. Kandungan ini terutama dibutuhkan bagi siapa saja yang butuh energi lebih untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Berbagai macam gula alami tersebut adalah sukrosa, fruktosa, dan glukosa.

6. Membantu melawan bakteri jahat

Di dalam biji petai terdapat trithiolane dan hexathionine. Inilah yang akan membantu dalam melawan bakteri jahat. Karena itulah, makan petai akan membuat tubuh lebih sehat.

Efek Lain Konsumsi Buah Petai


Konsumsi buah petai bukan hanya memberikan berbagai manfaat. Namun banyak pula orang yang bisa mendapatkan efek samping dari konsumsi petai. Apalagi bagi yang mengkonsumsinya berlebihan, maka petai bisa meninggalkan efek kurang baik pada tubuh. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

1. Menyebabkan bau mulut

Banyak yang menghindari konsumsi buah pete karena bau atau aromanya yang kurang sedap. Bukan hanya dari bau mulutnya saja. Namun pada urine orang yang mengkonsumsinya akan memiliki bau tidak sedap akibat buah pete ini.

Hal ini disebabkan oleh kandungan beberapa senyawa di dalamnya seperti hexathionine, tetrathiane, pentathipane, dan beberapa kandungan zat lain pada buahnya. Di dalamnya juga terdapat kandungan asam amino tinggi yang menghasilkan gas metana bagi tubuh. Gas inilah yang merangsang seseorang buang angin.

2. Menyebabkan sakit perut

Kebiasaan makan petai mentah masih umum ditemui di Indonesia. Jika cara makan dengan metode ini tidak terjaga kebersihannya atau kurang higienis kemungkinan bakteri didalam petai bisa ikut termakan. Selain itu ada alasan lain yang menyebabkan kondisi ini.

Di dalam buah pete terdapat kandungan karbohidrat kompleks. Jenis karbohidrat ini ditemui dalam biji-bijian hingga kacang-kacangan. Akibat konsumsi buah pete yang berlebihan menyebabkan terbentuknya gas di dalam perut sehingga membuat perut terasa tidak nyaman.

3. Menyebabkan rematik

Kondisi ini bisa terjadi akibat dari terlalu banyak konsumsi buah petai. Pada orang yang sudah menderita penyakit rematik tidak perbolehkan konsumsi buah dengan aroma khas ini. Oleh Karena itu, maka konsumsi petai harus dibatasi dalam jumlah dan porsi yang ideal.

4. Meningkatkan kadar asam urat

Selain asam amino yang tinggi, buah petai juga mengandung purin dalam tingkatan sedang hingga tinggi. Makanan yang kaya purin inilah yang dapat meningkatkan kadar asam urat. Maka, bagi yang memiliki keluhan penyakit ini sebisa mungkin menghindari untuk mengkonsumsinya.

Pentingnya Memilih Bibit Petai Unggul Dan Berkualitas


Pemilihan bibit yang unggul menjadi hal dasar dan utama untuk budidaya tanaman buah pete. Oleh karena itu dalam mempelajari budidayanya, perlu tahu pula tentang pentingnya pemilihan bibit ini. Bibit buah pete yang unggul, akan menghasilkan tanaman dengan kriteria sebagai berikut :
  • Bisa panen lebih cepat
  • Pohon lebih tahan hama dan penyakit
  • Pohon lebih kokoh
  • Buah berukuran besar dan dalam jumlah yang banyak
  • Potensi budidaya lebih menguntungkan
Hal di atas penting untuk diketahui, terutama sebagai bahan pertimbangan karena dengan pemilihan bibit unggul akan mempengaruhi kelanjutan pertumbuhan tanaman buah pete di masa depan. Bibit Petai ini harus benar-benar sehat dan bebas dari hama. Selain itu, daunnya berwarna hijau segar dan tidak layu. Sedangkan pada batang juga harus kokoh dan tidak kering.

BUAH KAWISTA DENGAN RASA UNIK DAN BERJUTA MANFAAT YANG MASIH VIRAL

https://tipspetani.blogspot.com/2019/11/buah-kawista-dengan-rasa-unik-yang.html

Kawista (Limonia acidissima) adalah buah yang langka dan belum banyak dikenal orang, terutama oleh masyarakat Indonesia. Buah Kawista termasuk ke dalam suku jeruk-jerukan (Rutaceae). Tanaman ini masih jarang ditemukan meskipun sekarang beberapa daerah sudah mulai mengembangkannya.

Padahal budidaya buah kawista memiliki banyak keuntungan. Selain rasa buahnya yang disukai, pohon buah ini juga relatif tahan terhadap kondisi buruk termasuk pada kondisi tanah kering. Selain itu, budidaya buah ini juga lebih tahan akan penyakit.

Buah ini sendiri diyakini berasal dari dari India selatan dan tersebar luas hingga ke Asia Tenggara. Di negara Indonesia, wilayah penyebaran yang paling banyak ditemui adalah kawasan pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

Sifat Tanaman Buah Kawista Yang Langka

https://tipspetani.blogspot.com/2019/11/buah-kawista-dengan-rasa-unik-yang.html

Kawista merupakan pohon penghasil buah yang mampu hidup di tanah kering. Di daerah tertentu, buah ini disebut dengan nama buah kawis.

Karakteristik pohon ini memang cukup unik. Mulai dari lokasi budidaya hingga morfologi tanaman dan buah, kawista termasuk buah yang mudah dikenali. Bagi pembudidaya wajib mengenal ciri-cirinya lebih jauh lagi.


Batang pohon
Hal pertama yang harus diketahui adalah dari penampakan batang pohon ini. Pohon buah kawista memiliki batang yang relatif kecil dan dapat mencapai tinggi hingga 12 meter dengan cabang-cabang yang ramping. Cabang pohon kawista ini (Limonia acidissima) biasanya ditumbuhi duri.

Daun
jenis daun majemuk dengan ukuran panjang hingga 12 cm, dan daunnya saling berhadapan, dua hingga tiga pasang.

Bunga 
kecil dan biasanya berkelompok dengan warna putih atau hijau dan kemerahan. Bunga muncul dari ketiak atau berada di ujung cabang.

Buah
berbentuk bulat, teksturnya keras dan bersisik. Warnanya cenderung putih kecoklatan. Daging buahnya memiliki aroma harum dengan warna coklat kehitaman. Buah yang sudah cukup matang akan jatuh sendiri. Karena kulit buahnya keras, meski jatuh buahnya tidak akan rusak.


Lokasi Budidaya Buah Kawista Yang Ideal


https://tipspetani.blogspot.com/2019/11/buah-kawista-dengan-rasa-unik-yang.html

Selain penampilan fisiknya, pembudidaya buah ini juga harus tahu dimana lokasi ideal budidaya tanaman ini. Pohon ini dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis dengan kondisi tanah kering.

Tanaman penghasil buah beraroma harum ini merupakan tanaman buah di dataran rendah (ketinggian 400 meter di atas permukaan laut). Di wilayah tertentu, buah ini dapat hidup dengan baik.

Selain Indonesia, buah ini bisa tumbuh secara alami di wilayah Sri Lanka, India, Myanmar, dan IndoCina, kemudian menyebar ke Malaysia. Pohon Kawista juga telah diperkenalkan ke Amerika. Untuk Indonesia, tanaman ini tumbuh secara alami di wilayah pantai utara Jawa.

Pemanfaatan Buah Kawista

https://tipspetani.blogspot.com/2019/11/buah-kawista-dengan-rasa-unik-yang.html

Di Indonesia, pohon Kawista belum banyak dibudidayakan dan hanya ditanam secara liar di pekarangan rumah dan kebun. Meskipun demikian, di beberapa negara lain seperti Sri Lanka, budidaya kawista telah banyak dilakukan oleh penduduk setempat. Buah kawista banyak dimanfaatkan dan diolah menjadi makanan olahan seperti krim kawista yang telah menjadi salah satu komoditas ekspor.

Selain diolah menjadi bahan makanan, buah kawista juga dapat disantap langsung. Untuk meningkatkan nilai jualnya, maka buah ini lebih banyak diolah menjadi beragam makanan. Contoh olahan dari buah ini adalah sirup dan dodol. Selain itu, buah kawista yang sudah masak dipercaya mampu mengurangi sakit perut, dan dapat digunakan sebagai tonik.

Sementara itu disisi lain kulit pohon Kawista banyak juga dimanfaatkan sebagai bahan campuran herbal untuk mengobati menstruasi yang berlebihan, gangguan hati, dan mengatasi mual. Bahkan ada yang memakainya untuk mengobati luka yang disebabkan oleh gigitan serangga.

Sayangnya sampai dengan saat ini masih belum banyak masyarakat yang tahu cara mengolah dan budidaya pohon kawista. Hal ini dikarenakan pohon dan buah kawista memang kurang populer dibandingkan jenis buah lainnya. Jadi, masih banyak kesempatan untuk mulai membudidayakan buah langka yang berharga cukup mahal ini.


Manfaat Tanaman Buah Kawista Bagi Kesehatan


https://tipspetani.blogspot.com/2019/11/buah-kawista-dengan-rasa-unik-yang.html

Seperti halnya buah tropis lain, kawista memiliki banyak kandungan vitamin dan nutrisi lainnya. Secara umum, manfaatnya adalah bisa memberi efek pencahar. Dalam pengobatan alternatif, kawista juga dapat digunakan sebagai obat alami untuk masalah kesehatan seperti asma, flu ringan, konstipasi, diabetes, penyakit jantung, dan kolesterol tinggi.

Bagi yang ingin melakukan budidaya buah langka ini, maka perlu tahu juga berbagai manfaat buah kawista dan nutrisi yang terkandung di dalam buah kawista, diantaranya :


1. Membantu mengurangi diare

Buah kawista dapat membantu mengobati diare. Hal ini dikarenakan dalam ekstrak buah yang terkandung di dalam kawista memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu melawan diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Karenanya konsumsi buah ini dalam jumlah yang ideal bisa membantu memperbaiki sistem pencernaan.

2. Sebagai obat herbal untuk batuk
Untuk mendapatkan manfaat ini, maka bisa mengkonsumsinya dalam bentuk sirup atau konsumsi langsung buah saat sudah masak. Kandungan cola dalam buah ini bisa sangat efektif untuk meredakan batuk secara sehat dan alami tanpa campuran bahan kimia.

3. Sebagai penambah energi
Kandungan glukosa yang melimpah pada buah kawista membuat buah ini menjadi andalan untuk meningkatkan energi. Kawista juga banyak dikonsumsi dan diolah menjadi tonik yang bisa mengembalikan energi setelah melakukan pekerjaan berat.
Bagi olahragawan dan orang yang melakukan pekerjaan ekstra bisa mengkonsumsi buah ini untuk menambah energi. Konsumsinya bisa dari buah segar kawista maupun dari hasil olahan buah ini.

4. Memperkuat daya tahan tubuh
Kawista juga kaya akan antioksidan dan vitamin C. Kandungan vitamin ini dapat menangkal radikal bebas dan memperkuat daya tahan tubuh. Karena itu, siapa saja dapat menjadikan buah ini sebagai camilan sehat. Namun perlu dicatat bahwa bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti jantung, ginjal, dan diabetes sebelum menikmati buah ini haruslah disertai ijin oleh dokter.

5. Mengurangi demam
Dengan makan buah ini banyak masyarakat yang yakin dapat memberikan manfaat untuk mengurangi demam. Meskipun sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan hal ini, namun kebiasaan orang Asia yang sudah turun menurun dalam mengkonsumsi kawista ketika mereka demam masih cukup kuat.

Cara Mengkonsumsi Buah Kawista

https://tipspetani.blogspot.com/2019/11/buah-kawista-dengan-rasa-unik-yang.html

Berbagai manfaat yang dimiliki oleh buah kawista sesuai dengan kekayaan kandungan nutrisi di dalam buah ini. Mulai dari serat, fe, vitamin, lemak, karbohidrat, protein, dan air, semuanya memberikan manfaat bagi tubuh.

Daging buah ini juga mengandung kalsium, zat besi, asam nitrat dan berbagai jenis asam lainnya. Selain manfaat kesehatan di atas, buah kawista juga sering digunakan sebagai sirup dan campuran herbal.

Atau jika ingin lebih praktis, untuk bisa langsung mendapatkan manfaatnya bisa dengan melakukan metode yang paling mudah yaitu dengan membelah buah, mengeruk dagingnya, dan mencampurnya dengan sedikit gula kemudian setelah itu tinggal menyantap dan menikmatinya.

Cara Budidaya Tanaman Buah Kawista

https://tipspetani.blogspot.com/2019/11/buah-kawista-dengan-rasa-unik-yang.html

Kawista adalah tanaman buah dari famili Rutaceae (jeruk-jerukan) yang berasal dari India. Tanaman ini memiliki kayu keras dan dengan pertumbuhan yang cukup lambat. Sebagai salah satu solusinya, maka perlu memilih dari bibit unggul dari perbanyakan vegetatif.

Bibit inilah yang sering dimanfaatkan para pembudidaya untuk bisa mendapatkan hasil buah yang lebih melimpah. Jika ditanam melalui biji, maka akan butuh waktu lebih lama untuk berbuah. Jadi dilihat dari cara pembiakan yang lebih efektif untuk melakukan budidaya tanaman ini adalah dengan metode vegetatif.


Memilih Bibit Unggul Buah Kawista


Langkah ini adalah hal pertama yang harus dilakukan. Dengan memilih bibit unggul maka akan didapatkan tanaman yang unggul pula. Ciri tanaman ini adalah tahan terhadap hama, pohon tidak setinggi di alam liar sehingga buah lebih mudah dipanen.

Bibit tersebut sering kali ditemui dari hasil perbanyakan vegetatif. Inilah yang menjadi solusi bagi pembudidaya tanaman buah kawista ini. Selain itu, buah juga akan berkualitas baik ukuran maupun rasa manisnya karena didapatkan dari bibit yang unggul pula.

Untuk mendapatkan bibit buah ini ada satu cara lebih mudah dan praktis untuk diterapkan yaitu dengan membeli bibit langsung dari para penjual bibit unggul. Hal ini dapat dilakukan setelah terlebih dahulu menemukan toko bibit yang terpercaya. Dari sinilah akan didapatkan berbagai keunggulan. Tentunya semua itu akan lebih memudahkan proses budidaya.


Budidaya dengan Sistem Tabulampot


Buah kawista merupakan tanaman yang banyak dijadikan model tanaman tabulampot. Istilah ini diartikan sebagai tanaman buah dalam pot. Dengan segala kemudahn yang didapatkan, maka metode ini banyak dipakai.

Khususnya bagi yang tidak memiliki lahan luas untuk budidaya tanaman, maka tabulampot menjadi pilihan yang utama. Bibit kawista memang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis bibit buah lainnya sehingga sangat cocok untuk dibudidayakan.

Bibit tanaman ini bersifat adaptif sehingga sangat mudah tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi. Termasuk didalam media berupa pot, tanaman ini relatif mudah untuk dibudidayakan.

Dengan metode inilah, maka akan bisa panen pertama lebih cepat. Bibit pohon kawista dapat berbuah pada usia 3-4 tahun dengan perawatan rutin dan pemberian pupuk yang tepat.

Jika jenis buah lain dapat berbuah rata-rata setahun sekali, jenis buah yang satu ini dapat berbuah lebih dari dari sekali dalam setahun. Dapat dikatakan bahwa tanaman kawista bisa berbuah tanpa mengenal musim. Dengan beberapa kelebihan tersebut, kawista sangat cocok untuk dibudidayakan.

Perawatan Tanaman Budidaya Kawista

Seperti halnya budidaya tanaman lain, perawatan pohon buah jenis ini tidak terlalu jauh berbeda. Terutama untuk buah-buah tropis yang sangat baik ditanam di Indonesia, semuanya membutuhkan perawatan mulai dari pemilihan media tanam hingga proses pemupukan yang tepat. Perawatan tanaman ini bisa terdiri dari :


Penyediaan unsur hara pada media tanam 
Faktor ini sangat penting terutama pada awal penananam bibit. Pasalnya, bibit harus ditanam pada tanah yang gembur dan kaya unsur hara. Jika memungkinkan, bisa ditambah dengan pupuk organik untuk mengkondisikan tanah agar lebih gembur.


Penyiraman media tanam 
Penyiraman bisa dilakukan setiap hari, namun jangan sampai memberikan eek berupa kelembaban yang berlebihan pada tanah. Karena pada dasarnya, tanah kering adalah yang paling cocok untuk budidaya tanaman ini.


Pemupukan 
Pemberian pupuk organik bisa menjadi pilihan untuk menyuburkan tanah. Selain itu, pemupukan yang teratur juga membantu proses pembentukan bunga dan buah pada tanaman ini. Berikan pula insektisida atau pestisida secukupnya saat penyakit dan hama mulai menyerang tanaman buah.


Pembasmian gulma 
Rumput liar yang tumbuh di sekeliling tanaman merupakan salah satu bentuk gangguan pada pertumbuhan tanaman budidaya. Jadi pastikan untuk membersihkan tanaman pengganggu di sekitar media tanah, baik di pot maupun di lahan, tanaman pengganggu harus dibuang. Hal ini memungkinkan pohon bisa menyerap dengan sempurna semua unsur hara di dalam tanah.


Tips Membeli Bibit Unggul Tanaman Kawista


https://tipspetani.blogspot.com/2019/11/buah-kawista-dengan-rasa-unik-yang.html

Seperti disebutkan di atas bahwa pemilihan bibit menjadi hal penting dalam proses budidaya. Maka, selalu pastikan telah memilih bibit di tempat terbaik untuk memilih buah berkualitas seperti di tempat kami. Di bawah terdapat beberapa kelebihan dari TanamanMart yang dapat dijadikan panduan dan diterapkan dalam pemilihan bibit buah kawista :


Bibit buah berkualitas dan bisa dikirim ke seluruh wilayah Indonesia
Banyak yang memilih membeli bibit secara online. Selain banyak pilihan yang bisa didapat, cara ini juga membuat siapa saja mendapat bibit dengan cepat dan mudah. Pastikan bahwa penjual bibit bisa menjamin barang datang sampai ke tempat yang dinginkan.

Ada garansi 
Ada kalanya, bibit rusak atau mati saat proses pengiriman. Untuk menghindari kerugian, maka pastikan bahwa ada garansi yang ditawarkan oleh penjual bibit buah.


Bibit sesuai dengan varietas yang diinginkan
Sebelum membeli, pastikan bibit berasal dari jenis atau varietas yang diinginkan dan asli. Tanyakan pula detail bibit dan juga cara perawatan yang tepat untuk memulai budidaya dari penjual bibit.


Ciri Bibit Unggul Kawista


Bibit unggul tanaman buah ini harus memiliki beberapa kriteria tertentu. Hal inilah yang akan membantu dalam mendapatkan tanaman yang kuat dan berbuah lebat. Inilah beberapa ciri bibit yang terbaik :
  • Batang buah kuat dan kokoh
  • Daun yang rimbun, hijau segar dan cerah
  • Akar sudah kuat
  • Kondisi daun yang segar dan tidak rontok
  • Pohon segar dan tidak layu.
Budidaya Tanaman Di Lahan Atau Perkebunan

Setelah bibit buah tersedia, maka tinggal menentukan pilihan untuk menanamnya. Apakah akan ditanam di pot atau di lahan/tanah langsung. Untuk penanaman dan budidaya di lahan, maka harus memperhatikan lokasi sekitar budidaya.

Cara pertama yang harus dilakukan adalah dengan memilih lahan yang cukup luas. Ukuran lahan harus sesuai dengan jumlah bibit yang akan ditanam.

Buat jarak tanam yang tepat, yaitu dengan jarak minimum antara pohon adalah 6 × 6 meter. Apabila jarak terlalu dekat, maka pada saat pohon sudah tumbuh tinggi dan batang pohon sudah besar dahan-dahan antara pohon satu dengan yang lainnya akan saling bertemu sehingga menyebabkan sinar matahari akan terganggu. Pastikan tidak ada naungan yang menghalangi matahari. Sementara lubang tanam yang ideal adalah berukuran 60x60x60 cm. Setelah lubang tanam selesai, maka isi lubang tanam dengan campuran tanah dan pupuk kandang kering. Biarkan lubang tanah yang sudah diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang selama kurang lebih 2 pekan. Sehingga gas yang terkandung di dalam pupuk kandang akan hilang dan tersapu oleh angin.

Dengan cara yang tepat dalam mempersiapkan media tanam, maka akan dihasilkan buah yang berkualitas. Untuk proses perawatannya sendiri hampir sama dengan budidaya kawista dalam pot. Penyiraman, penyiangan, dan juga pemupukan haruslah dilakukan dengan tepat sehingga hasilnyapun akan lebih optimal.

TANAMAN PENEDUH INI SELAIN BERACUN MEMPUNYAI BANYAK MANFAAT


Tanaman bintaro digolongkan pada kelompok tanaman peneduh. Tanaman ini bisa digunakan untuk kegiatan penghijauan lingkungan. Tanaman bintaro termasuk tanaman yang tahan banting karena mampu beradaptasi dan tumbuh dengan cepat pada lingkungan tempat tumbuhnya. Ukuran pohon bintaro bisa mencapai tinggi sampai dengan 12 meter. Ciri tanaman ini mempunyai daun dengan bentuk lonjong seperti daun pada tanaman mangga. Sedangkan buahnya mempunyai bentuk seperti telur yang berukuran 5 – 10 cm. Warna buahnya hijau dan jika telah matang akan berwarna merah tua.

Kandungan Buah Bintaro

Penelitian yang dilakukan oleh IPB mengatakan bahwa buah dari tanaman bintaro terdiri dari 92% daging buah dan 8% biji. Pada biji bintaro mempunyai kandungan minyak sekitar 35 – 50%. Lebih tinggi jika Anda bandingkan dengan biji jarak dan kelapa sawit. Semakin kering biji bintaro maka semakin tinggi kandungan minyaknya. Minyak pada biji bintaro mempunyai kandungan asam linoleat 16,7%, asam stearat 6,9%, asam palmitat 22,1% dan asam oleat 54,3%.

Adapun manfaat tanaman bintaro adalah sebagai berikut:

Pengusir Tikus Alami

Buah bintaro dapat Anda jadikan sebagai pengusir tikus alami. Buah bintaro mempunyai kandugan racun cerberin yang mampu merusak syaraf pada pusat otak tikus. Dengan penciumannya yang tajam membuat tikus sangat menghindari buah ini. Adapun cara menjadikan buah bintaro sebagai pengusir tikus alami adalah dengan meletakkan buah tersebut pada area yang sering dilewati tikus. Sehingga secara insting tikus tidak akan lagi melewati area tersebut.

Bisa Digunakan Sebagai Minyak Tanah

Jika Anda mencampurkan biji bintaro dengan biji jarak maka akan menghasilkan kadar minyak yang tinggi. Dengan melalui beberapa proses pengolahan maka 1 kg minyak dapat Anda hasilkan dari 1,8 kg biji bintaro kering. Hasil olahan minyak ini dapat Anda gunakan sebagai pengganti minyak tanah untuk bahan bakar kompor konvensional. Untuk proses pengolahan biji bintaro menjadi minyak tanah terbilang mudah dan cepat. 

Berikut caranya:
  • Keringkan biji bintaro di bawah sinar matahari langsung.
  • Setelah kering, tumbuk atau giling biji bintaro.
  • Kemudian lakukan pengepresan hingga keluar minyak.
  • Saring minyak agar kotoran yang tercampur di dalamnya terpisah.
  • Diamkan minyak kurang lebih 1 – 2 hari agar kotoran yang tidak tersaring dapat mengendap.
  • Minyak siap untuk digunakan.
Sebagai Racun Ulat Grayak

Tanaman bintaro sangat ditakuti oleh hama ulat grayak. Hal ini dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Pertanian Kota Banjar Baru Kalimantan Selatan. Penelitian yang dilakukan di tahun 2008 tersebut mampu menunjukkan bahwa sekitar 24 jam pasca koloni ulat grayak memakan makanan yang telah dicampur larutan bintaro, 30% populasi ulat grayak mengalami kematian. Bahkan tingkat kematian ulat meningkat sampai dengan 90 – 95% setelah 60 – 72 jam dalam pengujian ini.

Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Penelitian yang dilakukan Fakultas Pertanian IPB mengatakan bahwa buah bintaro dapat dijadikan bahan bakar alternatif. Berdasarkan uji toksitisitas menunjukkan bahwa minyak tanaman bintaro yang digunakan sebagai bahan bakar, asap yang dihasilkan dan residunya sangat aman terhadap kesehatan manusia.

Sebagai Biopestisida

Cara membuat biopestisida dengan menggunakan bahan – bahan dari tanaman bintaro ini terbilang cukup mudah dan cepat. Caranya adalah dengan mengekstraksi air dan etanol.
  • Siapkan 1 kg daun dari tanaman bintaro yang masih segar.
  • Rendamlah daun bintaro kurang lebih sekitar 2 hari pada larutan ethanol atau aseton.
  • Setelah itu saringlah ekstrak tersebut untuk memisahkan cairan dengan daun tanaman bintaro.
  • Kemudian langkah terakhir adalah menguapkan cairan / ekstrak sampai pekat.
Untuk pengaplikasian biopestisida dari bahan dasar tanaman bintaro ini adalah dengan dosis 1 gram untuk 1 liter air. Larutkan ekstrak sebanyak 1 gram ke dalam minyak tween sebanyak 5 – 10 cc. Kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit. 500 liter larutan dapat digunakan untuk melakukan penyemprotan pada 1 hektar lahan.

Bahan Baku Lilin

Lilin adalah sumber penerangan yang digunakan saat listrik padam. Dengan kandungan minyak yang banyak, maka buah bintaro bisa dijadikan sebagai dasar pembuatan lilin.

Racun Pada Anak Panah

Racun pada buah bintaro sering digunakan untuk berburu hewan. Penggunaan racun pada panah masih banyak digunakan oleh penduduk yang tinggal di pedalaman dan racun yang sering digunakan adalah racun dari buah tanaman bintaro.

Sebagai Obat Luka

Buah bintaro dapat digunakan sebagai obat luka. Suku Muna yang ada di kecamatan Wakarumba Sulawesi Utara biasa menggunakan buah bintaro sebagai obat luka untuk menyembuhkan.

Catatan tambahan:

Buah pada tanaman bintaro pada dasarnya tidak dapat Anda makan. Hal ini karena kandungan racun cerberin yang terkandung di dalamnya. Racun ini bisa menghambat saluran ion kalsium yang berada di dalam oto jantung manusia sehingga bisa menyebabkan gangguan pada detak jantung dan bisa berujung pada kematian.

Selain itu kayu dari pohon bintaro juga dapat menyebarkan racun jika Anda membakarnya. Asap dari pembakaran tersebut mengandung racun yang dapat membahayakan kehidupan Anda.

TANAMAN RAMBAT DENGAN BUAH YANG TERBUNGKUS JARING

https://tipspetani.blogspot.com/2019/11/tanaman-rambat-dengan-buah-yang.html


Ada buah yang unik. Buahnya kecil berbentuk bulat. Buah itu terbungkus oleh jaring. Itulah buah rambusa.

Baunya Khas

Buah rambusa memiliki nama Latin Passiflora foetida. Ia berasal dari keluarga Passiflora. Jadi buah ini masih bersaudara dengan buah markisa (Passiflora edulis) dan buah erbis (Passiflora guadrangularis)

Kata foetida artinya bau. Passiflora foetida berarti tanaman dari keluarga Passiflora yang bau. Yaps, pohon rambusa memang memiliki bau yang khas yang cukup menyengat. Bau ini berasal dari daunnya yang telah rusak.

Buah Terbungkus Jaring

Pohon rambusa berbunga cantik. Bunganya besar berwarna putih dengan semburat warna ungu. Kelopaknya berbentuk seperti rambut.

Setelah terjadi penyerbukan, bunga berubah jadi buah.

Buah rambusa yang sudah tua terbungkus oleh jaring. Jaring itu berasal dari kelopak bunga yang berubah jadi jaring.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/11/tanaman-rambat-dengan-buah-yang.html
Bunga rambusa yang cantik dengan kelopak berbentuk rambut.
Sebesar Tomat Ceri

Buah rambusa memiliki banyak biji yang terbungkus oleh daging buah yang berlendir, mirip biji buah markisa.

Namun, ukurannya sangat mini. Garis tengahnya sekitar 1,5 – 3 cm saja. Kira-kira sebesar tomat ceri. Hm... pantas, kan, kalau rambusa disebut markisa mini!

https://tipspetani.blogspot.com/2019/11/tanaman-rambat-dengan-buah-yang.html
Perkembangan buah rambusa sejak jadi buah dengan mahkota bunga dan serbuk sari masih menempel di tubuhnya sampai jadi matang dengan terbungkus jaring.

Tanaman Beriklim Tropis

Pohon rambusa diduga berasal dari negara-negara beriklim tropis di Amerika. Kemudian pohon itu berkembang ke daerah tropis lainnya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia, rambusa mempunyai beberapa nama. Di Jawa disebut ceplukan blungsun. Orang Sunda menyebutnya buah rajutan, kaceprek, atau ki leuleu’eur.

Orang Melayu menyebutnya timun padang. Sedangkan di luar negeri disebut wild water melon atau semangka liar.

Tanaman Liar

Pohon rambusa adalah tumbuhan rambat yang tumbuh liar di tempat yang mendapat sinar Matahari penuh, seperti di hutan, pesisir pantai, sawah, ladang, atau tanah-tanah terbuka lainnya.

Buah rambusa yang sudah matang bisa dimakan langsung. Rasanya campuran rasa manis dan asam. 

Buah ini mengandung cukup banyak nutrisi. Seperti zat besi, vitamin C, kalsium, mineral, dan beberapa nutrisi lainnya. Namun hati-hati, jangan sampai makan buah rambusa muda, karena beracun.

BUDIDAYA RAMBUTAN DENGAN TEKNIK SAMBUNG PUCUK


Pernahkah anda mencoba mengaplikasikan teknik sambung pucuk untuk memperbanyak pohon buah? Apabila belum, anda bisa mencobanya, karena teknik ini mudah lagi murah. Teknik sambung pucuk dapat menghasilkan pohon dengan sifat unggul namun perakarannya kokoh karena menggunakan batang bawah yang berasal dari perbanyakan biji. Seperti kita ketahui, bibit yang berasal dari perbanyakan generative akan memiliki sistem perakaran tunggang, yang dikenal dapat menjaga tanaman tumbuh kokoh hingga bertahun-tahun lamanya.

Salah satu bibit yang bisa anda perbanyak menggunakan teknik sambung pucuk adalah pohon rambutan. Seperti kita ketahui, pohon rambutan yang tumbuh di Indonesia memiliki berbagai jenis dengan sifat unggul yang amat kaya. Rambutan juga menjadi salah satu buah tropis yang sangat diminati oleh berbagai kalangan masyarakat.

Untuk mengaplikasikan teknik sambung pucuk pada bibit rambutan, hal pertama yang anda harus persiapkan adalah batang rambutan bagian bawah. Gunakan batang yang berasal dari varietas dengan sistem perakaran kuat. Bila anda berminat mengembangkan batang bagian bawah di rumah, anda bisa memulai langkah dengan menyemai biji rambutan.

Lakukan persemaian biji di polybag. Tanam biji di kedalaman tanah 2 sampai 3 cm. Pada saat biji berkecambah, berikan penambahan nutrisi tanah menggunakan pupuk ZA 2 gram, dan NPK 2 gram. Pemberiannya berselang-seling setiap 2 minggu sekali. Ketika bibit sudah tumbuh dengan diameter batang mencapai 1,8 cm, bibit rambutan anda siap untuk diterapkan teknik sambung pucuk.

Untuk mengaplikasikan teknik sambung pucuk, kita membutuhkan batang bagian bawah dengan tinggi 10 hingga 15 cm dari polybag. Apabila bibit anda tingginya lebih, bisa anda potong. Lalu, sayat batang bawah menggunakan pisau yang sangat tajam dengan bentuk v.

Untuk pemilihan batang bagian atas (entres), gunakan ranting yang ditumbuhi daun dewasa. Hilangkan daun tersebut, lalu, sayat pangkal batang membentuk huruf v terbalik, agar nantinya saat disambungkan dengan batang bawah sambungan menempel dengan baik. Kemudian, sambungkan bagian bawah dengan entres. Pastikan sambungan tepat dan menempel. Lalu ikat menggunakan plastik es mambo dengan rapi dari bawah ke atas. Hal ini bisa menghindarkan air masuk, yang tentu berpotensi mengganggu proses penyambungan.

Tunas akan mulai muncul di usia sambungan 2-3 minggu. Saat daun pada tunas mulai tumbuh rimbun, anda sudah boleh melepas ikatan plastik pada sambungan. Bibit rambutan harus anda beri nutrisi tambahan berupa pupuk ZA 2 gr dan NPK 2gr secara bergantian setiap 2 minggu sekali. Nantinya, saat benih tumbuh dengan tinggi tanaman 50 cm dan daunnya sudah tumbuh minimal 4 helai, anda bisa memindahkan bibit rambutan ke lahan luas.