Tampilkan postingan dengan label Panduan dan Tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Panduan dan Tips. Tampilkan semua postingan

TEKNIK SAMBUNG SISIP TANAMAN DENGAN HASIL YANG MEMUASKAN

https://tipspetani.blogspot.com/

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar petani bisa mendapatkan bibit unggul yaitu dengan pembibitan dan perbanyakan vegetatif seperti teknik cangkok, sambung dan okulasi. Jika selama ini pembibitan hanya mengandalkan biji maka pembibitan vegetatif adalah pembibitan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas durian di Indonesia. Diantara metode vegetatif diatas, metode perbanyakan yang paling efektif dan efisien adalah metode okulasi karena menghasilkan bibit lebih banyak dan berkualitas serta menghemat biaya dan tenaga jika dibandingkan dengan teknik perbanyakan vegetatif lainnya.

Bagi kalangan para pecinta tanaman, khususnya pecinta tanaman buah, termasuk para penangkar bibit (grower), teknik okulasi atau tempel mata bukanlah hal asing lagi bagi mereka dalam hal untuk perbanyakan pembibitan vegetatif. Teknik ini memang sangat popular dilakukan dimasyarakat. meskipun sebenarnya teknik okulasi bukanlah satu-satunya cara untuk memperbanyak tanaman. Salah satu jenis okulasi yang banyak digunakan dimasyarakat adalah TEKNIK SAMBUNG SISIP. Lalu bagaimanakah pembibitan perbanyakan vegetatif menggunakan teknik sambung sisip ini dan syarat apa saja yang dibutuhkan dalam teknik ini. Berikut ini adalah pemaparannya.
Pengertian Sambung Sisip

Sambung sisip adalah salah satu jenis-jenis teknik perbanyakan vegetatif dimana merupakan modifikasi dari teknik okulasi. Teknik pembibitan ini merupakan proses menghasilkan dahan baru dengan cara menyambungkan dahan muda yang secara teknik menyerupai okulasi. Teknik sambung sisip mempunyai langkah-langkah yang hampir sama dengan okulasi. Jika okulasi menggunakan mata tunas sebagai sambungannya, sedangkan pada teknik sambung sisip menggunakan ranting muda sebagai sambungannya.


Teknik Sambung Sisi Tanaman

Kelebihan teknik sambung sisip adalah jumlah sambungan pada satu pohon bisa lebih dari satu. Dengan demikian, jika mengandung lebih dari 1 mata tunas, maka titik percabangan rendah dapat direkayasa dari awal, sejak bibit tersebut dibuat, karena bibit dengan percabangan rendah atau percabangan yang langsung muncul di titik sambungan akan menghasilkan tanaman yang rendah namun kompak, rimbun, dan dengan tajuk yang membulat, satu model yang sangat ideal untuk para penghobi tanaman buah dalam pot maupun untuk penanaman di lahan.

Jika penempelan ranting muda berhasil, pertumbuhan tunas dari ranting muda tersebut juga cenderung lebih cepat dibanding tunas yang muncul dari penempelan mata pada okulasi, dengan demikian hal ini menjadi solusi bagi mereka yang menginginkan pertumbuhan bibit yang lebih cepat bongsor.

Syarat Teknik Sambung Sisip

Syarat batang bawah yang digunakan untuk perbanyakan vegetatif menggunakan metode sambung sisip adalah :
  • Dapat menggunakan biji asalan atau “sapuan”untuk menghasilkan batang bawah, tetapi ada varietas durian yang baik khusus untuk batang bawah yaitu varietas bokor dan siriwig, karena biji besar sehingga mampu menghasilkan sistem perakaran yang baik dan tahan terhadap busuk akar.
  • Pohon sudah mempunyai diameter 3-5 mm, dan berumur sekitar 3-4 bulan.
  • Dalam fase pertumbuhan yang optimum (tingkat kesuburannya baik), kambiumnya aktif sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses merekatnya mata tempel ke batang bawah.
  • Pohon sudah mendapatkan penyiraman cukup (media cukup basah)
  • Batang bawah dipupuk dengan Urea 1-2 minggu sebelum penempelan.
Selain batang bawah, bagian yang penting untuk teknik sambung sisip adalah batang atas. Adapun syarat batang atas yang layak adalah sebagai berikut :

  • Entres yang baik adalah yang cabangnya dalam keadaan tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda (setengah berkayu). Warna kulitnya coklat muda kehijauan atau abu-abu muda. Entres yang diambil dari cabang yang terlalu tua pertumbuhannya lambat dan persentase keberhasilannya rendah. Besar diameter cabang untuk entres ini harus sebanding dengan besarnya batang bawahnya.
  • Cabang entres untuk okulasi ini sebaiknya tidak berdaun (daunnya sudah rontok). Pada tanaman tertentu sering dijumpai cabang entres yang masih ada daun melekat pada tangkai batangnya. Untuk itu perompesan daun harus dilakukan dua minggu sebelum pengambilan cabang entres. Dalam waktu dua minggu ini, tangkai daun akan luruh dan pada bekas tempat melekatnya (daerah absisi) akan terbentuk kalus penutup luka yang bisa mencegah masuknya mikroorganisme penyebab penyakit (patogen).
  • Syarat lain yang perlu diperhatikan pada waktu pengambilan entres adalah kesuburan dan kesehatan pohon induk. Untuk meningkatkan kesuburan pohon induk, biasanya tiga minggu sebelum pengambilan batang atas dilakukan pemupukan dengan pupuk NPK.
  • Kesehatan pohon induk ini penting karena dalam kondisi sakit, terutama penyakit sistemik mudah sekali ditularkan pada bibit.
  • Entres diambil setelah kulit kayu cabangnya dengan mudah dapat dipisahkan dari kayunya (dikelupas). Bagian dalam kulit kayu ini (kambium) akan tampak berair, ini menandakan kambiumnya aktif, sehingga bila mata tunasnya segera diokulasikan akan mempercepat pertautan dengan batang bawah.

Adapun Faktor yang menunjang keberhasilan pembibitan vegetatif dengan menggunakan teknik sambung sisip adalah : Faktor pertama yang harus dipertimbangkan ketika akan melalukan pembibitan dengan sambung sisip adalah waktu. waktu terbaik yang disarankan untuk pelaksanaan teknik ini adalah pada pagi hari, antara jam 07.00-11.00 pagi, karena saat tersebut tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga kambium tanaman juga dalam kondisi aktif dan optimum. Diatas Jam 12.00 siang daun mulai layu.Tetapi ini bisa diatasi dengan menempel di tempat yang teduh, terhindar dari sinar matahari langsung.

Faktor kedua adalah kebersihan alat yang akan digunakan, disarankan alat yang akan digunakan alam kondisi steril. Misalnya, silet yang akan digunakan langsung kita belah dua saat masih dalam bungkusan kertas, sehingga silet kita tetap dalam kondisi bersih satu belahan kita gunakan sedangkan belahan lainnya kita simpan untuk pengganti belahan silet pertama apabila dirasa sudah tidah tajam lagi. Perawatan alat okulasi, setelah digunakan silet dibersihkan dan dibungkus lagi dengan kertas pembungkusnya agar tidak berkarat.

Faktor ketiga adalah keterampilan pelaksana dalam hal ini adalah petani. Selain itu, faktor lain yang tidak kalah penting adalah Kebersihan tali plastik, kebersihan tali plastik mempengaruhi keberhasilan sambung sisip ini. Plastik yang digunakan sebaiknya dalam keadaan bersih dan tidak kotor karen plastik yang kotor dapat berakibat gagalnya proses sambung sisip. Cara membersihkan plasting yang akan digunakan sebagai tali adalah dengan cara dipegang dengan jari direntangkan dan diketek-ketek atau digerakan biar menjadi bersih, jangan dilap. Biasanya kantong plastik yang habis kita iris menjadi tali plastik, kita gosok-gosokan ke telapak tangan kita biar tidak licin/lebih kesat.

Cara Pembibitan Dengan Teknik Sambung Sisip

Ada lima langkah yang dilakukan ketika akan melakukan pembibitan vegetatif dengan menggunakan teknik sambung sisip yaitu :

1. Perlakuan pendahuluan
Batang bawah dengan polybagnya dipegang dan diangkat sedikit keatas lalu ditekan miring ke bawah sehingga posisi tanaman dan polybagnya menjadi miring ke arah luar, agar memudahkan mencari posisi batang yang akan di tempel dan pengerjaan penempelan,gerakan ini juga mampu menjatuhkan embun/air yang melekat di daun, agar lebih banyak embun/air yang jatuh, gerakan batang bawah sekali lagi dengan tangan.
Batang bawah dibersihkan dari kotoran/debu dengan cara mengusap dengan ibu jari dan telunjuk tangan kita pada bagian yang akan dibuat sobekan untuk sambung sisip.

2. Pembuatan sayatan untuk tempat menempel entres
  • Buat tempat sayatan/kupasan/sobekan setinggi 3 kali tinggi/panjang silet dari batas akar dan batang, karena bila sambung sisip pertama gagal setelah 3 minggu kita bisa mengokulasi lagi tepat berjarak sepanjang silet dibawah luka sambung sisip pertama pada sisi yang berlawanan, kalau sambung sisip ke-2 masih gagal dalam 3 minggu berikutnya kita dapat mengulang untuk yang terakhir kali atau yang ke-3 berjarak sepanjang silet pada sisi yang berlawanan dengan okulasi ke-2 atau sama sisi dengen sambung sisip ke-1. Kalau itupun gagal kita bisa gunakan alternatif dengan teknik sambung pucuk atau kita menunggu tanaman tumbuh lebih tinggi.
  • Tetapi jangan melakukan sambung sisip 2 atau 3 sekaligus pada tanaman karena itu akan membuat stress tanaman.
  • Panjang silet sekitar 4 cm, sehingga jarak tempat okulasi pertama adalah setinggi sekitar 12 cm di atas batas akar dan batang.
  • Buang daun dibawah posisi tempat sayatan, untuk memudahkan penempelan atau tidak menghalangi pandangan.
  • Penyayatan kulit batang bawah mendatar selebar 3-4 mm dengan 2 atau 3
  • kupasan, tergantung pada besar kecilnya diameter batang bawah dan diseimbangkan dengan besar kecilnya entres, lalu ditarik ke bawah sepanjang lebih kurang 1,5 – 3cm, sehingga menjulur seperti lidah. Sayatan ini kemudian dipotong ¾ panjangnya atau menyisakan sedikit sayatan (<1 atau="" bagian="" cukup="" entres.="" font="" mata="" menahan="" pola="" sayatan="" tempat="" untuk="">

3. Pengambilan mata entres

Kriteria mata entres yang baik dari segi ukuran:
  • Mata entres yang sudah plast/mekar (tidak bagus).
  • Mata entres yang besar tapi belum plast/sedang/bentuknya sudah menonjol (terbaik untuk ditempel).
Kriteria mata entres yang baik dari segi pengerjaan dan bentuk:
  • Mudah dikupas (menandakan bawah kambiumnya/jaringannya aktif). Kelihatan bernas/sehat/segar.
  • Diambil dari ranting yang berdiameter 2-4 mm, atau diameternya sama dengan batang bawah.
  • Warna kulit sama dengan warna kulit batang bawah (ini menunjukkan kesesuaian secara fisiologis).
Adapun tata cara pengambilan pola mata tunas sebagai berikut :

Pengambilan/pengupasan pola mata entres dari atas ke bawah, karena yang dilekatkan/yang menjadi faktor penentu tingkat keberhasilan adalah lekatan pola entres bagian bawah rapat dengan pola jendela di batang bawah.Atau dengan kalimat lain bahwa yang diperlukan adalah sisi bawah yang bersih, karena syarat mutlak agar tempelan jadi adalah pola mata entres harus melekat/menempel rapat pada sisi bawah dan salah satu sisi samping, sedangkan sisi atas dan sisi samping lainnya tidak melekatpun tidak apa-apa, tetapi lebih sempurna kalau semua sisi menempel rapat (tetapi keadaan tersebut sulit dicapai). Ukuran sayatan mata tempel sedikit lebih kecil dari ukuran sayatan batang bawah.
Disayat agak dalam sehingga menembus kayu.

Tangan kiri memegang ranting yang mau diambil mata entresnya, ibu jari tangan kiri menahan ranting dan membantu mendorong ke arah atas saat silet ditangan kanan mulai bergerak membuat sayatan menembus kayu, panjang sayatan sekitar 0.5-1 cm diatas mata entres dan 0.5-1 cm dibawah mata entres (sayatan mata entes sepanjang sekitar 1-1.5 cm), sayatan untuk pengambilan entres harus dengan satu gerakan mulus searah dan tidak boleh dengan gerakan terputus-putus.

Setelah sayatan melewati mata entres, kemudian membuat keratan melingkar mengarah miring ke dalam menghubungkan kedua sisi sayatan bidang pola mata entres, untuk memisahkan mata entres dengan kayu dengan cara mengait pola dengan ujung silet atau dengan kuku jari dengan sontekan halus sehingga terlepaslah kulit yang membawa mata entres dengan kayu dan sayatan kayu tidak terlepas dari ranting.

Apabila ranting yang terdapat mata entres terlalu kecil, biasanya sayatan ikut melepaskan kayu terikut dengan sayatan, kalau itu terjadi kita masih dapat memisahkan mata entres dengan kayu tersebut dengan sontekan ujung silet yang hatihati. Kemudian rapikan irisan sisi bawah entres untuk menghindari irisan sisi bawah entres dari kotoran atau infeksi, yang menjadi perhatian pola sayatan mata entres harus bersih dari kayu dan apabila dilihat tidak meninggalkan lubang di bekas kulit mata entres, maka sayatan pola mata entres tersebut siap untuk ditempelkan.

4. Menempelkan mata entres ke sayatan batang bawah
Ambil sayatan mata entres, masukkan, lekatkan, tempelkan, tancapkan dan tekan entres pada sisa sobekan di batang bawah.
Prinsipnya semakin cepat penempelan dari pengambilan entres semakin baik, persen jadinya makin tinggi.

5. Pengikatan
Ambil tali dan tarik tali plastik yang disiapkan untuk pengikatan, pengikatan dari bawah tempelan melingkar ke atas dimulai sekitar 0.5 cm di bawah sayatan/jendela, tali plastik disusun saling tindih seperti menyusun genting, pengikatan dengan hatihati jangan terlalu kencang (mengganggu proses penyatuan batang bawah dan entres), atau kurang kencang/kendur (air bisa masuk ke luka tempelan, sehingga menginfeksi tempelan) gunakan perasaan dalam pengikatan.

Pengikatan di dekat mata entres harus lebih hati-hati, ikat bagian bawah mata entres menuju bagian atas mata entres, ikat arah menyilang menuju bawah mata entres, ikat bagian bawah mata entres, kembali menyilang ke atas mata entres usahakan sekitar mata entres terikat sempurna sehingga air tidak masuk ke dalam tempelan. Lanjutkan pengikatan ke arah atas sampai ikatan menutupi 0.5 cm diatas luka sayatan batang bawah, lalu kunci ikatan dan tarik tali plastik dan potong/rapikan sisa tali plastik.

Mata entres yang besar atau menonjol, semisal pada durian tidak ditutup tali plastik saat pengikatan, tangkai daun dipotong penuh/biasanya tangkai daunnya sudah tanggal dengan sendirinya bila mata entres sudah besar.

Mata entres yang masih kecil ditutup dengan tali plastik, tetapi disiasati dengan menyisakan potongan tangkai daun dibawahnya agak panjang sedikit, sehingga walaupun di tutup tapi sisa potongan tangkai daun masih mampu melindungi mata entres kecil dari tekanan pengikatan tali plastik sehingga cukup ruang untuk tumbuh dan mata entres tidak patah.

Sesudah melakukan proses sambung sisip, perlu dilakukan beberapa hal agar proses sambung sisip yang sudah dilakukan dapat berhasil dengan maksimal dan juga untuk mendorong tumbuhnya mata tunas dan pertumbuhan batang bawah seimbang. Adapun hal-hal yang harus dilakukan adalah :
  • Potong pucuk (titk tumbuh) batang bawah setelah penempelan.
  • Jika mata tunas sudah mulai tumbuh buka ikatan paling atas dengan menggunakan silet dan putar tali ikatan berlawanan dengan arah pengikatan secara perlahan kearah ikatan yang lebih bawah.
  • Jika tunas tidak tumbuh dengan sempurna (ditanai dengan mata entres yang hijau, segar dan tidak patah) maka gores sedikit permukaan sayatan mata entres .
  • Setelah entres mempunyai daun 2-3 helai lakukan pemotongan diatas mata okulasi batang bawah.
  • Tunas yang tumbuh dari batang bawah harus dibuang karena dapat mengganggu pertumbuhan mata tunas batang atas.

3 METODE UNTUK MEMBUNUH POHON POHON KELAPA SAWIT TANPA HARUS MENEBANG


Salah satu kendala dalam membudidayakan kelapa sawit adalah tingkat produktifitasnya yang rendah. Permasalahan ini biasanya menimpa perkebunan rakyat yang kurang mendapatkan perawatan maksimal. Untuk mengatasinya, disarankan melakukan peremajaan perkebunan tersebut dengan mematikan pohon kelapa sawit tua dan menggantinya dengan kelapa-kelapa sawit muda.


Di bawah ini panduan mematikan kelapa sawit tanpa harus menebangnya!

Metode I : Natrium arsenit (Na3AsO3)

Sebagian besar perusahaan kelapa sawit biasanya memanfaatkan Natrium arsenit untuk mematikan tanaman sawit yang tidak produktif. Buatlah lubang memakai bor pada batang kelapa sawit yang dimaksud dengan arah miring ke bawah sampai mengenai bagian inti. Setelah itu, isi lubang tersebut menggunakan Natrium arsenit dengan dosis 20 cc/pohon. Kemudian tutup kembali lubang dengan menyumpalnya memakai serpihan kayu bekas bor. Apabilan serpihan kurang, Anda bisa menambahkan tanah untuk menutup lubang sampai benar-benar tertutup. Perhatikan, karena Natrium arsenit mengandung racun yang sangat tinggi, jangan pernah sekalipun memanen buah yang dihasilkan oleh pohon yang telah diracuni.

Metode II : Herbisida

Buatlah racun terlebih dahulu dengan mencampurkan 250 cc herbisida dan 10 liter air. Selanjutnya, buat lubang pada batang pohon sawit seperti pada metode pertama. Tuangkan cairan racun herbisida tadi ke dalam lubang batang sawit. Terakhir, Anda bisa menutup kembali lubang tersebut menggunakan serpihan kayu dan tanah.

Metode III : Garlon

Metode mematikan kelapa sawit memakai herbisida berjenis garlon dilakukan melalui proses infus. Isi plastik es lilin dengan 2 sdm garlon lalu tambahkan air sampai memenuhi setengah volume plastik. Langkah berikutnya, potong akar kelapa sawit yang masih hidup sebanyak 3-4 akar. Segera saja masukkan akar sawit yang masih basah ini ke dalam kantong plastik tadi, lalu ikat dengan tali rafia. Disarankan pilih akar muda yang masih menempel di pohon agar kinerja racun lebih efisien.

CARA PEMBIBITAN PEPAYA SERTA CARA MENENTUKAN JENIS KELAMIN PEPAYA


Sebenarnya bibit pepaya banyak dijual ditoko pertanian dengan harga murah sekitar Rp.25.000 per bungkus. Namun sayangnya, kita tidak tahu apakah pepaya yang ditanam itu berjenis kelamin jantan, betina, atau sempurna (banci) sampai ia berbunga pada usia sekitar 4-5 bulan. Kalau ternyata pepaya sempurna berbahagialah karena kita akan menikmati buah yang besar, lebat, berdaging tebal, sempurna. 

Kalau ternyata betina, pepaya masih mau berbuah namun buah bentuknya akan membulat dan berdaging tipis. Namun jika pepaya jantan, maka bersiaplah menikmati urap bunga pepaya setiap hari karena pepaya jantan tidak akan berbuah.


Nah sebelum kita pelakukan penyemaian bibit sebaiknya kita melakukan penyeleksian bibit untuk menentukan jenis kelamin bibit pepaya apakah jantan, betina, atau sempurna. 

Berikut ini langkah-langkah menentukan jenis kelamin pepaya:
  • Ambil buah pepaya yang bagus, dengan ciri buahnya memanjang, bebas penyakit, dan tidak cacat. Biarkan buah tersebut matang dengan sendirinya di pohon. Akan lebih baik jika buah yang akan kita jadikan bibit ini penyerbukannya dulu terkontrol. Caranya dengan membungkus semua buahnya dengan kain sejak masih berupa bakal buah. Hal ini agar terjadi proses penyerbukan sendiri.
  • Potong pangkal buah kurang lebih 1/3 bagian buah, kemudian pangkal kita sisihkan.


Ambil buah pepaya yang bagian ujung hingga tengah kemudian kita belah dan kita ambil bijinya. Kita hanya mengambil biji yang berada di ujung sampai tengah buah, sebab inilah yang akan tumbuh menjadi pohon sempurna dari pada yang berada di pangkal.


Biasanya biji pepaya ada beberapa warna, hitam, putih pucat, dan semu kecoklatan. Pilihlah biji yang berwarna hitam saja.
Cuci biji dengan air bersih, remas perlahan unutk membuang lapisan tipis yang membungkus biji.
Kemudian biji pepaya kita jemur angin hingga kering (tidak terkena matahari langsung).

BACA JUGA
BUDIDAYA TANAMAN PORANG YANG PUNYA PROSPEK TINGGI
PEDOMAN BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA

Proses Penyemaian Biji Pepaya

Sebelum memulai penyemaian benih, sebaiknya benih dikecambahkan terlebih dahulu. Tujuannya untuk mempersingkat waktu budidaya pepaya.

Caranya adalah:
  • Siapkan air hangat kuku.
  • Rendam biji pepaya ke dalam air hangat selama satu malam.
  • Pilih biji pepaya yang tenggelam atau tidak mengapung di air.
  • Siapkan kertas tisu dan basahi dengan air. Bisa juga menggunakan kertas koran.
  • Tebar biji yang telah direndam ke atas tisu, kemudian tutup atasnya dengan tisu yang lain dan basahi dengan air.
  • Masukkan benih yang telah dibungkus tisu ke dalam besek bambu atau tempat lain yang serupa. Besek atau wadah harus bisa tembus air atau mengalirkan air.
  • Taruh wadah/besek ketempat yang terkena sinar matahari, namun tidak terlalu terik. Kira-kira bersuhu 30 derajat celcius. Benih akan berkecambah pada hari ke 7-10.
  • Jika terdapat biji yang berkecambah sebelum 7 hari singkirkan.
  • Sembari menunggu biji berkecambah, kita siapkan polybag untuk penyemaian. Polybag yang digunakan biasanya berukuran 9×10 cm. Isi polybag dengan media tanam berupa tanah, pupuk kompos/ kandang, dan arang sekam.
  • Setelah benih berkecambah, pindahkan ke dalam polybag semai yang sudah kita siapkan.
  • Setelah bibit selesai dipindahkan ke polybag, siram sampai lembab. Kemudian letakkan polybag-polybag tersebut ketempat yang ternaungi dari kucuran hujan, sengatan matahari, dan terpaan angin. Untuk menaungi bibit biasanya digunakan plastik bening atau paranet.
  • Jika bibit sudah berumur 2-2,5 bulan, bibit siap untuk ditanam. Untuk kebutuhan benih pepaya sekitar 60g/H.
Cara Melihat Jenis Kelamin Pepaya dari Bunganya
membedakan jenis kelamin pepaya

Jika benih pepaya sudah kita tanam, amati saat pepaya berbunga untuk pertama kali. Bunga pepaya akan tumbuh pada ketiak daun. Bila terdapat bunga yang tumbuh tunggal berarti bunga betina atau sempurna. Bila muncul bunga berkelompok atau dalam rangkaian berarti jantan. Cabut pohon dan ganti dengan bibit lain. bila terdapat bunga yang tidak berkelompok namun memiliki putik dan benang sari berarti jenis banci/hermaprodit/ sempurna, ini yang paling bagus.

CARA MEMBUAT BIBIT DURIAN DENGAN SISTEM BAWOR ATAU KAKI GANDA

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/cara-membuat-bibit-durian-dengan-sistem.html

Kaki ganda atau bawor (bawah di owor) sudah diperkenalkan sejak lama oleh seorang pakar melalui ulasan di majalah 


https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/cara-membuat-bibit-durian-dengan-sistem.html

Banyak yang salah mengerti karena pembibit dan bahkan toko bibit sekalipun juga menjual bibit ini yang sebenarnya adalah jenis monthong. Padahal jenis ini pun masih banyak lagi varian nya.

Jadi kaki ganda itu, merupakan penambahan batang bawah lebih dari satu. Buat pekebun bisa menggunakan 3 kaki saja sudah cukup, namun untuk kolektor ada yang pasang 20 kaki buat pamer.

Batang bawah (root stock) biasanya berasal dari biji (seedling) durian lokal yang sudah mampu beradaptasi dengan kondisi iklim dan tanah kawasan setempat, dan kaki tambahan juga bisa dari jenis seedling yang sama, ataupun berbeda jenis asalkan masih satu keluarga durian juga.

Kaki ganda bisa di aplikasikan pada hampir semua jenis tanaman tahunan, karena dianggap bisa memberikan manfaat sbb:
  1. Perakaran semakin kuat dan luas, sehingga bisa memberi nutrisi dan supply yg bagus untuk batang utama.
  2. Mengurangi risiko penyakit akar dan batang seperti phytophtora karena ada kaki cadangannya, jika salah satu kakinya harus di amputasi.
  3. Mempercepat pertumbuhan vegetatif sehingga tanaman bisa cepat besar dan saat terjadi pertumbuhan generatif, tanaman bisa belajar buah lebih cepat dari kondisi alamiahnya,.
  4. Meningkatkan jumlah produksi baik dari segi jumlah dan ukuran buah, karena sistem perakaran yang banyak dan luas.
  5. Tampilan pohon jadi unik dan lebih kokoh dan kuat, apalagi jika sudah berukuran besar.
  6. Menurut mitosnya, penggunaan kaki dari berbagai jenis durian berbeda, dianggap mampu menghasilkan buah yang berbeda dan lebih baik dari induk aslinya.
Namun begitu, ada juga pandangan lain yg mengingatkan beberapa hal penting dalam implementasi Kaki ganda ini, antara lain sbb:

1. Kompatibilitas batang bawah akan mempengaruhi kualitas keunggulan batang atasnya. Bahkan bisa saja tunas batang atas tumbuh subur selama beberapa saat, setelah itu mati kering akibat ditolak oleh batang bawah. Contohnya tanaman Karantongan yang di sambung susu dengan monthong, berikut ini:

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/cara-membuat-bibit-durian-dengan-sistem.html

2. Peletakan tumpuan sambungan kaki dibawah titik okulasi, mudah terserang penyakit, karena terlalu rendah. Ini sering diatasi dengan membuat kaki ganda yang tinggi menggunakan batang bawah yang sudah panjang.

3. Kualitas buah yang dihasilkan dianggap tidak sesuai aslinya, walaupun sulit juga membuktikannya, karena faktor perawatan dan kondisi alamiah lahan dan klimat setempat juga ikut mempengaruhinya.

Walaupun ada juga pandangan berbeda mengenai implementasi kaki ganda, namun dalam prakteknya, kaki ganda jadi pilihan favorit dan meningkatkan harga jual bibitnya karena proses pembuatan yang lebih sulit dan penggunaan seedlingyang lebih banyak.

Sekarang bagaimana cara membuatnya?

Cara membuat kaki ganda, mirip dengan cara membuat okulasi, jadi persiapannya sederhana saja yakni;

1. Siapkan pisau okulasi atau pisau apa saja asal tajam dan bersih, dan siapkan juga plastik pembungkusnya dari plastik es mambo, atau plastik buat bungkus makanan yang elastis.

2. Setelah itu, tentu saja siapkan tanaman yang akan di beri kaki, dan batang bawahnya sesuai jumlah yang di inginkan. Perlu diperhatikan, bahwa sebelum dilakukan proses sambung kaki, tanaman harus sudah dalam keadaan segar dan subur, namun 2-3 minggu sebelumnya jangan di beri pupuk dan kurangi penyiraman agar kondisi kambium cukup tebal dan kandungan airnya rendah.

3. Lakukan pemasangan kaki secara bertahap, maksimal 3 kaki tambahan sekali pasang. Hal ini perlu diperhatikan mengingat prosesnya dilakukan dengan melukai batang utamanya maka harus diperhatikan agar tidak memasang banyak kaki secara bersamaan, karena selain sulit proses membungkusnya, juga bisa menyebabkan batang utamanya bisa stress dan mati.

4. Tanam batang utama dan batang calon kaki dalam satu polybag, dengan susunan mengelilingi batang utama.

5. Pada ketinggian yang sesuai dengan tingginya calon kaki, buka kulit batang utama dari bagian bawah ke atas. Jaga agar kambiumnya tidak tergores atau rusak. Sisakan kulit yg terkelupas buat penutup batang bawah yang nanti akan disisipkan.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/cara-membuat-bibit-durian-dengan-sistem.html

6. Potong calon batang bawah dan sisipkan bagian yang terluka melekat pada batang utama yang sudah dikupas.
https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/cara-membuat-bibit-durian-dengan-sistem.html

7. Lakukan hal yang sama untuk kaki yang lainnya, sepanjang luasan batang utamanya cukup untung menampung seluruh kaki yang akan dipasang.
https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/cara-membuat-bibit-durian-dengan-sistem.html

8. Bungkus rapat seluruh sambungan baru dimana melekat bagian pangkal kaki yang sudah di pasang pada batang utama, agar tidak terjadi penguapan dan terhindar dari air.
https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/cara-membuat-bibit-durian-dengan-sistem.html

9. Tunggu sampai 4 minggu atau lebih, agar kondisi sambungan sudah melekat cukup kuat dan menyatu dengan batang utamanya. Untuk bagian sambung kaki, proses pengikatan boleh dipertahankan lebih dari 4 minggu, bisa saja dibiarkan sampai terlihat batangnya tercekik, baru dibuka. Bahkan di ikat dengan tali rafia pun juga bisa, seperti pohon mangga ini contohnya:
https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/cara-membuat-bibit-durian-dengan-sistem.html

Nah akhirnya anda sekarang punya pohon durian kaki ganda. Namun begitu saya akan sampaikan sedikit kontoversi mengenai penempatan kaki ganda.

1. Di pasaran banyak kaki ganda yang terletak dibawah mata okulasi. Hal ini bukan salah, namun dianggap berisiko terkena penyakit yang berasal dari bawah, karena pertemuan kaki ganda ada sudut dan celah sempit tempat jamur penyakit dan hama bisa tumbuh subur.

2. Disarankan menempatkan kaki tambahan di atas mata okulasi. Hal ini bisa membantu memperkuat arsitektur tanaman, karena posisi kaki tambahan ikut menyangga batang utama dengan ketinggian yang lebih baik. Untuk pekerjaan ini, akan makan waktu lebih lama, karena menunggu tunas okulasi tumbuh cukup besar supaya bisa dipasang kaki tambahan.

3. Ukuran dan usia berapa kaki sebaiknya ditambahkan? Sebaiknya kaki tambahan diberikan saat tanaman masih usia muda, batangnya masih lentur dan ukuran batang yang akan dilekatkan, besarnya cukup seimbang. Beda ukuran tidak masalah, asalkan ukuran batang utama lebih besar dari batang tambahan.

4. Kaki tambahan boleh dipasang walaupun sudah ada kaki tambahan sebelumnya. Letakkan kaki tambahan yang baru diatas mata okulasi, supaya struktur tanaman bisa lebih bagus dan kuat.

5. Bila nantinya buah yang dihasilkan kurang bagus karena bibit yang tidak sesuai dengan harapan, tidak perlu risau, karena anda masih bisa melakukan top working, dan menjadikan batang utama yang sudah besar tadi sebagai inter stock.
SIMAK JUGA ARTIKEL INI
https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/rahasia-pembibitan-durian-dari-biji.html

BEBERAPA METODE PEMBUATAN ARANG

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/beberapa-metode-pembuatan-arang.html
BEBERAPA METODE PEMBUATAN ARANG
1. Metode Konvensional
Pembuatan arang dengan cara timbun merupakan cara tradisional, banyak dilakukan di pedesaan dan tidak memerlukan biaya produksi tinggi. Arang yang dihasilkan umumnya hanya digunakan untuk bahan bakar dalam rumah tangga.

Pada metode pembuatan arang dengan kiln baik earth maupun portable kiln, kayu langsung berhubungan dengan pemanas atau api dan tujuan utamanya memproduksi arang kayu. Metode kiln yang sangat sederhana adalah pembuatan arang dengan timbunan tanah. Prinsip kerjanya adalah kayu yang membara memberikan panas untuk berlangsungnya proses pengarangan.

Keuntungan pembuatan arang dengan cara timbun diperoleh kemudahan dalam penetapan lokasi pengarangan, penyesuaian timbunan dengan jumlah bahan baku yang tersedia dan dalam memproduksi arang dapat dilakukan dengan modal yang kecil. Selain itu, metode timbun juga mempunyai kelemahan yaitu proses karbonisasi tidak dapat diamati secara cermat atau sulit dikontrol dan proses pengarangan memerlukan waktu lama serta rendemen arang umumnya rendah.

Pada pembuatan arang dengan menggunakan metode lubang tanah, yang perlu diperhatikan adalah pemilihan lokasi pembuatan lubang tungku. Lokasi pembuatan lubang terletak relatif terlindung dari pengaruh hujan serta agak landai agar memudahkan didalam kegiatan pembuatan arang nantinya. Kelebihan pembuatan arang dengan menggunakan metode tungku lubang tanah adalah volume kayu serta ukuran bahan baku dari limbah yang digunakan relatif lebih besar.Lubang digali dalam tanah dengan ukuran 1 x 2 x 3 m, pada dasar lubang dimasukkan sedikit bahan baku kemudian dibakar setelah itu bahan tersebut ditambahkan secara bertahap sampai mencapai permukaan lubang. Air dipancarkan/dipercikkan bila dalam proses pembakaran timbul nyala api. Jika proses pembakaran telah selesai maka seluruh permukaan lubang ditutup dengan daun dan batang kemudian dibiarkan sampai dingin. Metode ini menghasilkan arang dengan mutu rendah dan umumnya hanya untuk keperluan rumah tangga.

2. Metode Kiln Drum
Pembuatan arang dengan cara kiln drum umumnya digunakan untuk tujuan komersil. Dengan metode drum, karbonisasi dapat diamati dan diawasi melalui pengatur udara masuk dan tidak tergantung dari cuaca pada saat itu. Carakiln drum ini cocok dikembangkan bagi penduduk yang berada di sekitar hutan guna untuk mengurangi limbah tebangan dari areal hutan produksi. Kiln ini terbuat dari besi yang terdiri atas dua buah silinder dipasang secara bersambung. Cara kerjanya adalah panas berasal dari bahan baku kayu itu sendiri yang dibantu oleh udara dari luar yang diatur menurut kapasitas kilntersebut. Portable kiln memerlukan waktu pengarangan ± 4 (empat) hari untuk kapasitas 9 – 10 m³ kayu dengan hasil arang ± 1800 kg.

Teknologi pembuatan arang dengan kiln drum adalah suatu metode pembuatan arang yang murah dan sederhana tetapi dapat menghasilkan rendemen dan kualitas arang yang cukup tinggi. Teknologi ini dapat diterapkan pada industri rumah tangga di pedesaan karena bahan konstruksi drum bekas mudah diperoleh dengan harga yang relatif murah. Selain itu, konstruksi tungku dan operasi pengolahannya mudah dilakukan oleh siapa saja yang berminat dan tidak memerlukan pendidikan khusus.

Sebelum melaksanakan pembakaran terlebih dahulu alat dibersihkan dari sisa abu yang tertinggal di dasar drum. Selanjutnya pada dasar drum diberi beberapa kayu atau kertas dan dibakar, kemudian dibiarkan sampai bahan tersebut menyala, kemudian ditambahkan setengah dari drum ke dalam tungku pembakaran, pada tahap ini harus dijaga agar bahan yang dibakar tidak menyala. Untuk tahap penambahan selanjutnya dilakukan apabila bahan yang sedang dibakar menyala dan tidak mau padam walaupun telah ditutup penutup drumnya. Banyaknya penambahan sama dengan penambahan pertamanya. Pekerjaan ini dilakukan sampai drum pembakaran penuh, setelah itu bahan yang ditambahkan terkarbonisasi drum ditutup tapi lubang kecil tetap dibiarkan terbuka. Setelah ada tanda-tanda asap putih kebiruan yang halus keluar dari lubang kecil penutup drum maka lubang tersebut ditutup rapat dan akhirnya drum dibiarkan sampai bahan terkarbonisasi penuh dikeluarkan dari drum pembakaran.

3. Metode Kiln Bata dan Beton
Kiln bata merupakan modifikasi dari model Thailand yang dirancang untuk kemudahan operasi dan kualitas arang yang dihasilkan. Dengan menggunakan dinding terbuat dari bata yang diplester atau kombinasinya dengan campuran pasir dan semen, maka kiln dapat dibuat dalam ukuran besar dan permanen sehingga bahan baku dapat terkontrol sehingga waktu proses lebih cepat serta menghasilkan arang dalam jumlah lebih banyak, seragam dan kualitas yang lebih baik. Perkembangan lanjut tipe ini mengarah pada variasi bentuk dinding, atap, bahan kontruksi, jumlah cerobong asap, lubang pengapian dan ukuran pintu pemasukan bahan baku.

Kiln terdiri atas ruang pembakaran, pintu pemasukan kayu, lubang pembakaran, lubang udara, lubang penguapan dan cerobong asap. Badan dan atap kiln terbuat dari bata, dengan ukuran diameter 2,2 m dan tinggi 1,6 m. Lubang pembakaran berjumlah 2 buah, lubang udara 6 buah, lubang penguapan 4 buah, cerobong asap 1 buah dan pintu pemasukan kayu 1 buah. Ukuran kayu berdiameter 10 – 25 cm dan panjang antara 25 – 50 cm, lama proses pengarangan dari saat pembakaran sampai arang dikeluarkan dari kiln adalah 2,5 hari (55 jam) atau seluruhnya memerlukan siklus waktu 6 – 7 hari.

CARA MEMBUAT ARANG KAYU


Arang kayu cukup diminati banyak masyarakat umum. Hal ini dikarenakan harga BBM yang cukup mahal dan secara tidak langsung harga LPG pun ikut naik. Selain itu penggunaan arang kayu ini biasa digunakan untuk kebutuhan kuliner dan kebutuhan dirumah makan ataupun restoran. Hal itu yang menyebabkan arang kayu yang cukup di minati. ok kemaren saya sudah postingkan artikel tentang Memilih Arang Kayu yang Berkualitas , sekarang saya akan membahas tentang Cara membuat arang kayu .

Cara Membuat Arang Kayu
Disini sebenernya cara arang kayu tidaklah sulit, tidak membutuhkan keahlian tertentu dan peralatan tertentu. Bisa dikerjakan oleh siapapun dang bahan dan peralatan yang seadanya. Banyak metode dalam pembuatan arang, berikut salaha satu cara yang paling sederhana dari pembuatan arang. 


1. Susun kayu yang telah kering menyerupai piramida (masing-masing kayu posisinya berdiri) sehingga pangasapan/ karbonasi bisa merata dan memudahkan perambatan panas. Kayu bakar sebaiknya yang benar-benar kering, sehingga menghasilkan arang yang berkualitas (proses karbonisasi sempurna hingga ke bagian dalam kayu).


2. Bungkus/ tutupi tumpukan kayu bakar tadi dengan jerami atau sampah yang telah kering hingga menutupi seluruh tumpukan kayu. Akan lebih bagus lagi bisa di tambah dengan oli bekas untuk mempercepat perambatan panas. 

3. Tutup/ timbun dengan pasir atau tanah tumpukan kayu yang telah dibungkus jerami atau sampah kering tadi. Sisakan bagian atas dan bagian bawah jangan sampai tertutup rapat. Tanah atau pasir yang digunakan sebaiknya yang lembab dengan cara disemprot air terlebih dahulu.

4. Bakar jerami atau sampah pembungkus kayu bakar tadi, mulai dari atas (yang tidak tertutup). Tunggu sampai api sudah mencapai bagian tangah sampah yang membungkus kayu tadi. 

5. Tutupi/ timbun dengan pasir bagian atas tumpukan kayu tadi yang tidak tertutuppasir sedikit-demi sedikit hingga nyala api mati dan asap tetap mengepul. Buatlah lobang di bagian bawah dari tumpukan pasir tadi sebanyak sekitar 5 lobang berkeliling.


6. Tutupi dengan pasir hingga tertutup semua agak tebal, jika api/asap padam, kurangi tutup yang diatas, tambahi sampah kering atau jerami lagi, bakar lagi dan tutupi sedikit demi sedikit.Tunggu antar 2 hingga 3 hari sambil dikontrol apakah asapnya masih terus mengepul. Setelah 3 hari biasanya sudah bisa dibongkar.


7. Arang sudah siap digunakan atau dijual. Sebelum dikemas, sebaiknya seleksi dulu, karena biasanya tidak semua kayu akan terkarbonasi dengan sempurna dan angin-anginkan dulu atau jemur jika perlu. Kayu yang belum sempurna jadi arang bisa di jadikan bahan baku pembuatan arang berikutnya.

Sekarang penggunaan arang kayu sangatlah berkurang dibandingkan jaman dulu, hal ini di karenakan banyak pengguna arang kayu beralih ke LPG. Akan tetapi untuk penggunaan arang kayu di dunia industri tidak begitu ditinggalkan saja kususnya industri pembuatan alat-alat pertanian. Selain di gunakan untuk industri arang kayu masih banyak digunakan untuk para pedangan ayam bakar, sate. Hal ini yang menjadikan arang kayu masih populer di kalangan masyarakat umum walaupun tidak sepopuler dulu. Dulu hampir sebagian besar masyarakat indonesia khusunya banyak sekali memakai arang kayu dan kayu bakar untuk memasak makanan.

PANDUAN MEMILIH ARANG YANG BERKWALITAS

Untuk memilih arang kayu yang berkualitas kita sering terkecoh dengan harga yang murah dari penjual, padahal arang kayu yang murah itu belum tentu berkualitas. Karena untuk melihat arang kayu berkualitas kita harus tahu bahan baku yang digunakan untuk membuat arang kayu tersebut. Bahan baku ini sangan mempengaruhi kualitas. Untuk melihat ciri-cirinya yang berkualitas diantanya Arang kayu keras, bila di pegang tangan tangan tidak kotor, Tidak mudah hancur, kalo di bakar suhu lebih tinggi, sisa pembakaran lebih sedikit. Bahan bakunya apa ya? bahan baku pembuatan arang berkualitas ini yaitu kayu singon, kayu mahoni, kayu sono keling. Bahan baku ini dipilih jadi bahan kayu berkualitas karena kayu jenis ini tekstus kayunya sangat keras dibandingkan dengan yang lain. Kayu semacam ini banyak sekali yang menyebutnya kayu rimba. 

Memilih Arang Kayu yang Berkualitas

Jadi bisa saya simpulkan bahwa ada ciri-ciri kusus untuk memilih arang kayu yaitu tekstur arang kayunya keras, bila dipegang tangan tidak kotor, dan tidak mudah hancur dan lagi harga mungkin lebih mahal dari arang kayu biasa. oke untuk sementara penjelasan cara memilih arang kayu berkualitas ini 

BEBERAPA METODE PEMBUATAN ARANG

CARA YANG AMPUH MENGENDALIKAN RAYAP


Rayap dapat memakan dan merusak seluruh material kayu dan bambu. Serta seluruh tanaman yang batangnya berkayu bisa menjadi target hama ini, baik itu tanaman pangan, hortikultura maupun tanaman perkebunan.


Rayap ini umumnya menyerang batang, akar dan pelepah daun yang telah mati ataupun yang masih hidup. Lahan yang paling beresiko terserang rayap adalah lahan gambut.

Serangan rayap umumnya terjadi di akhir musim hujan dan saat puncak kemarau panjang.

Serangan hama rayap diawali dengan munculnya gejala layu tanaman yang kemudian tanaman akan mati karena distribusi nutrisi dalam sistem vaskular tanaman terganggu akibat adanya gerekan pada akar tunggang, batang dan cabang.
Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama rayap, di antaranya sebagai berikut :

Pengolahan tanah

Ya lakukan Pengolahan tanah seperti membajak ataupun mencangkul tanah, dengan pengolahan tanah dapat menghancurkan sarang-sarang rayap yang berada di bawah tanah, Sehingga dengan sendirinya rayap akan keluar jika sarang yang dihuninya rusak.

Ketika rayap sudah keluar dari sarang maka hewan predator seperti ayam, burung atau semut akan memangsa dan mengurangi populasi rayap.

Pemanfaatan jamur patogen

Jamur patogen seperti Aspergillus sp., Metarhizium anisopliae, Myrothesium sp. dan Beauveria bassiana dapat digunakan sebagai agensia pengendali alami untuk rayap.

Cukup dengan disemprotkan di lahan pertanian, maka koloni rayap akan mati. Pengendalian dengan cara ini sangat ampuh karena infeksi jamur dapat membunuh sifat kanibalisme dari rayap.

Pestisida alami

Pestisida alami dari ekstrak daun pepaya dan daun mimba dipercaya efektif untuk mengendalikan rayap tanpa perlu mencemari lingkungan.

Cara membuatnya adalah dengan merebus bersama-sama kedua daun tersebut. Selanjutnya, air hasil rebusan yang sudah disaring dapat disemprotkan pada tanaman atau lahan pertanian yang terserang hama rayap.

Cara Mengendalikan Rayap Ampuh, Begini Caranya!!

Perangkap khusus

Perangkap atau teknik umpan ini memanfaatkan kertas tisu yang sudah digulung dan dicelupkan larutan hexalflumoran.

Gulungan tisu yang sudah dicelup pada larutan hexalflumoran tersebut, kemudian ditanam di bagian-bagian tertentu di dalam tanah yang sering menjadi sarang rayap atau jalur perlintasan koloni rayap.

Rayap-rayap akan mencium aroma larutan hexalflumoran tersebut dan akan merasa pusing serta terganggu sistem navigasinya sehingga sulit untuk menemukan jalur semula.

Ditambah lagi, sifat rayap yang menyebarkan ke rayap lain akan membuat koloni mereka terpecah sehingga kesulitan bertahan hidup.

Fumigasi

Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan fumigasi menggunakan Alumunium Fosfida 2-3 tablet per sarang.

Agar dapat dilakukan fumigasi, perlu dibuat lubang dengan menggunakan besi bulat berdiameter 3 cm dengan bagian runcing di salah satu ujungnya.

Selanjutnya dimasukkan tablet Aluminium Fosfida ke dalam sarang utama melalui lubang tersebut, kemudian lubang ditutup kembali dengan tanah.