Tampilkan postingan dengan label Artikel Peternakan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Peternakan. Tampilkan semua postingan

TIPS BETERNAK DAN PERAWATAN GURITA


Hewan gurita ialah bukan hewan yang terdengar asing, hewan gurita dikenal sebagai hewan air yang hidup di lautan, memiliki ukuran tubuh besar, dan memiliki alat gerak berupa lengan yang juga digunakan untuk mencari pakan atau mangsa.

Secara alami, hewan gurita hidup di terumbu karang yang terletak di Samudera. Hewan gurita mempunyai 8 lengan yang dilengkapi alat penghisap berbentuk bulatan bulatan cekung di sekujur lengannya.

Hewan gurita tergolong sebagai hewan yang jarang dipelihara karena perawatannya sangat rumit. Tentu sangat jarang sekali ya sobat melihat hewan gurita berada di akuarium tempat pemeliharaan? Berbagai restorant yang mengolah hewan gurita menjadi masakan pun umumnya mendapatkan bahan dari tangkapan nelayan, tidak membudidayakannya.

Perlu diketahui nih sobat, hewan gurita dikenal sebagai hewan paling cerdas. Hewan gurita mampu menyelinap dengan cepat dan hidup di darat selama 1 sd 2 jam. Dengan kecerdasan dan kemampuannya untuk bertahan hidup di lingkungan darat selama 1 sd 2 jam tersebut, hewan gurita mampu melarikan diri dari akuarium tempat pemeliharaan yang menjadi tempat tinggalnya.

BACA JUGA
jika ia dipelihara sebagai hewan budidaya. Namun hewan gurita ternyata juga bisa dijadikan hewan peliharaan walaupun sulit untuk menjaganya agar tidak kabur. Hewan gurita merupakan hewan cerdas dan memiliki kemampuan memecahkan masalah sehingga sering dilaporkan melarikan diri dari akuarium tempat pemeliharaan yang tertutup rapat.

Beberapa hewan gurita dalam satu spesies yang sama mempunyai banyak variasi ukuran dan umur. Hewan gurita adalah binatang yang sangat kuat bila dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Hewan gurita yang dipelihara sebagai hewan peliharaan bisa membuka tutup akuarium tempat pemeliharaan dan bertahan hidup cukup lama di luar air sebelum masuk ke akuarium tempat pemeliharaan di dekatnya dan menyantap ikan ikan yang ada di dalamnya.

Nah tipspetani, kali ini penulis mengulas mengenai 11 Cara Budidaya Gurita di akuarium atau di tempat budidaya lainnya sebagai wawasan untuk sobat atau mungkin sobat sudah tak sabar ingin segera mencoba membudidayakannya?

1. Tempat Pemeliharaan
Sobat bisa menyiapkan akuarium tempat pemeliharaan khusus untuk memelihara hewan gurita. Jangan pernah memasukkan ikan ikan hias di dalam akuarium tersebut ya sobat, karena pasti akan dimangsa olehnya. 

2. Penutupan dengan Kawat Kasa
Tutup bagian atas akuarium tempat pemeliharaan tersebut dengan kawat kasa sehingga hewan gurita tidak dapat melarikan diri.

3. Tempat Persembunyian
Lengkapi interior atau bagian dalam akuarium tempat pemeliharaan dengan gua buatan sebagai tempat persembunyian agar ia merasa seperti di alam aslinya. (Baca juga mengenai cara memilih ikan koi yang bagus)


4. Pengaturan Pencahayaan
Hewan gurita biasanya tinggal di dasar laut. Jadi ia tidak membutuhkan cahaya dalam jumlah yang cukup banyak. Pencahayaan secara maksimal justru akan membuatnya menjadi stres. Atur pencahayaan sedemikian rupa agar jangan

terlalu terang dan jauhkan akuarium dari sinar matahari langsung ya sobat. Sebagai binatang pemalu, hewan gurita juga akan tetap diam apabila berada di lingkungan yang ramai. 

5. Kebutuhan Pakan
Sobat bisa memberikan hewan gurita pakanan berupa hewan kepiting kecil. Hewan kepiting kecil yang dipakai disarankan masih hidup, lalu dimasukkan langsung ke akuarium tempat pemeliharaan supaya hewan gurita dapat menangkapnya sendiri.

Sobat juga bisa memberikan variasi pakanan yaitu udang dan ikan ikan laut kecil. Sesekali Sobat pun dapat memberikannya timun yang telah direbus. Berikan pakanan ini setiap malam dan dini hari karena hewan gurita adalah binatang nokturnal. 

6. Waktu Pemberian Pakan
Alternatif lain pakanan hewan gurita yang dipelihara di dalam akuarium tempat pemeliharaan adalah cacahan daging udang kecil, cacing beku, dan sesekali sobat bisa memberikan potongan mentimun layu (mentimun yang disiram

air panas terlebih dahulu). Pakanan untuk hewan gurita yang dipelihara dalam akuarium tempat pemeliharaan tersebut bisa diberikan setiap pagi, sore, dan malam hari karena hewan gurita adalah hewan nokturnal atau hewan yang aktif di malam hari.

7. Kebersihan Akuarium
Agar hewan gurita milik Sobat dapat tumbuh dengan sehat, Sobat harus menjaga kebersihan akurium tempat tinggalnya. Ganti setengah volume air laut yang ada di dalam tangki setiap 2 minggu sekali. Pasanglah alat aerator dan filtrasi yang berguna untuk menjaga kebersihan akuarium tempat pemeliharaan. Segera ambil sisa pakanan yang mengendap di dasar tangki sebelum mencemari air.

8. Hindarkan dari Air Kotor
Kebersihan air di dasar dalam akuarium tempat pemeliharaan juga hendaknya dijaga. Kematian hewan gurita yang dipelihara di dalam akuarium tempat pemeliharaan rata rata karena kondisi media air tempat memelihara hewan gurita sudah kotor.

9. Cara Perkawinan
Jika ingin memperbanyak hewan hewan gurita yang sobat, pelihara, sobat bisa memelihara hewan hewan gurita berjenis kelamin jantan dan betina. Hewan bertentakel ini menggunakan isyarat kimia untuk mencari pasangannya.

Tapi saat bertemu, hewan gurita jantan langsung ekstra waspada karena meski bukan hewan pemilih, hewan gurita betina akan memakan pasangannya setelah mereka berhubungan, sehingga sobat harus segera memisahkan mereka setelah kawin. Saat reproduksi, hewan gurita jantan akan menyisipkan penis hewan gurita betina, ke rongga mantel betina.

Organ yang juga biasa disebut sebagai lengan ketiga hewan gurita ini akan lepas dengan sendirinya saat sudah masuk ke dalam organ vital hewan gurita betina. Lengan ketiga ini menyimpan sekantung sperma. Saat itulah sobat harus segera memisahkannya agar hewan gurita jantan tidak dimakan oleh hewan gurita betina.

10. Pencegahan Hama
Hindarkan akuarium tempat pemeliharaan hewan gurita dari penyakit dengan cara menjaga kebersihannya ya sobat, miliki alat kebersihan yang lengkap sebab jika di dalam akuarium tempat pemeliharaan terdapat lumut atau bakteri akan mudah membuatnya stres dan mati.

PANDUAN DASAR UNTUK PETERNAKAN KELINCI

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-dasar-untuk-peternakan-kelinci.html

Peluang usaha ternak kelinci cukup menjanjikan karena kelinci termasuk hewan yang gampang dijinakkan, mudah beradaptasi dan cepat berkembangbiak. Secara umum terdapat dua kelompok kelinci, yakni kelinci budidaya dan kelinci hias. Kelinci budidaya adalah jenis kelinci yang dibudidayakan untuk dikonsumsi dagingnya atau diambil kulit dan bulunya. Sedangkan kelinci hias adalah jenis kelinci untuk hewan kesayangan.


Sebenarnya tak ada batasan pasti antara kelinci hias dan budidaya. Banyak ras kelinci yang awalnya diperlakukan sebagai kelinci hias, dikemudian hari dimanfaatkan menjadi kelinci pedaging. Karena ras tersebut memiliki keunggulan pedaging seperti bobotnya yang besar, pertumbuhan bobot cepat dan perkembangbiakannya tinggi. Begitu pula sebaliknya, kelinci yang awalnya diperuntukan untuk pedaging namun karena bentuk dan rupanya indah memukau, kemudian dikembangkan sebagai kelinci hias.

JENIS KELINCI YANG DIBUDIDAYAKAN

Terdapat tiga fokus utama dalam ternak kelinci, yakni berorientasi pada daging, kulit dan bulu. Jenis-jenis kelinci pun memiliki keunggulan berbeda-beda, ada yang unggul di pertumbuhan daging, kualitas kulit dan produksi bulu atau woll. Di Indonesia, ternak kelinci masih didominasi oleh kelinci pedaging. Hal ini karena industri kulit dan woll kelinci belum berkembang luas.

Ada baiknya kita mengenal jenis-jenis kelinci agar bisa disesuaikan dengan orientasi ternak kita, apakah mau fokus pada daging, kulit atau bulu. Kementerian Pertanian mengeluarkan panduan untuk para peternak kelinci agar memelihara kelinci sesuai peruntukannya. 

Menyiapkan kandang

Secara umum terdapat dua tipe kandang yakni, sistem terbuka dan tertutup. Kandang sistem terbuka berupa hamparan lahan yang sekelilingnya diberi pagar. Kelinci dibiarkan bebas berkeliaran dalam area tersebut. Dalam area kandang disediakan naungan untuk berteduh dan tempat istirahat. Kandang terbuka ini sudah menjadi tipikal usaha ternak kelinci tradisional di Indonesia. Dengan sistem seperti ini pemeliharaan relatif lebih mudah. Apalagi kalau hamparannya luas, kelinci dibiarkan mencari makan sendiri jadi kalau sekali-kali telat dalam memberi pakan tidak perlu khawatir. Kelemahan sistem ini memerlukan lahan yang luas. Hanya layak dilakukan di pedesaan dimana ketersediaan lahan cukup besar.

Kandang tertutup merupakan kandang yang dibatasi lantai, dinding dan atap. Kandang jenis ini cocok untuk usaha ternak intensif. Budidaya kelinci dengan sistem kandang tertutup memerlukan dua tipe kandang, yaitu tipe postal dan tipe baterai. Kandang tipe postal adalah kandang untuk menempatkan beberapa ekor kelinci sekaligus. Digunakan sebagai kandang perkembangbiakkan dan merawat anak-anak kelinci. Sedangkan kandang tipe baterai adalah kandang yang dirancang untuk mewadahi satu ekor kelinci per kandang, biasanya berbentuk rak bersusun. Cocok digunakan untuk pembesaran. Untuk mengetahui lebih jauh tentang sistem perkandangan kelinci, 

Memilih indukan

Memilih bibit atau calon indukan harus benar-benar diperhatikan. Karena bibit berperan besar menentukan tingkat keberhasilan ternak kelinci. Indukan kelinci menentukan produktivitas dan kualitas hasil budidaya.

Berikut ini beberapa kiat untuk memilih bibit ternak kelinci potong:
  • Cari kelinci yang memiliki riwayat kesehatan yang baik. Keturunan dari kelinci-kelinci yang menghasilkan banyak anak dalam sekali kelahiran.
  • Bobot tubuh indukan kelinci betina minimal 4-5 kg, jantan 3-5 kg.
  • Memiliki pinggul yang bulat penuh.
  • Punggung tidak cekung.
  • Mata cerah, tidak terlihat lesu dan ngantuk.
  • Bulu bersih, terutama di sekitar kelamin.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-dasar-untuk-peternakan-kelinci.html
Di alam bebas kelinci hanya mengkonsumsi hijauan. Untuk usaha ternak, kita bisa memberikan hijauan, konsentrat, ditambah dengan vitamin. Hijauan yang disenangi kelinci antara lain limbah sayuran, seperti sawi, wortel, lobak dan daun singkong. Juga jenis rumput-rumputan dan daun-daunan dari tanaman kacang tanah, jagung dan pepaya. 

Sedangkan konsentrat biasanya berupa pelet buatan pabrik. Pemberian pelet dilakukan untuk memudahkan dan membuat praktis pemberian pakan. Pelet biasanya sudah memiliki kandungan nutrisi lengkap. Biaya pembelian pelet memang cukup mahal, namun ketersediaan dan kontinuitasnya lebih terjamin. Hal ini sangat diperlukan untuk usaha ternak kelinci secara intensif.

Pemberian hiijauan dimulai sejak kelinci berumur 2 minggu sedikit demi sedikit. Jenis hijaun yang diberikan sebaiknya dilayukan terlebih dahulu untuk mencegah kembung pada anak kelinci, yang bisa mengakibatkan kematian. Anak kelinci biasanya disapih setelah berumur 8 minggu.

Total kebutuhan pakan untuk kelinci mencapai 4-5% dari bobot tubuhnya per hari. Kelinci muda hingga 4 bulan membutuhkan hijauan 20% dari total pakannya. Kelinci lebih dari 4 bulan membutuhkan 60% hijauan dari total pakannya. Sebaiknya pisahkan waktu pemberian pakan konsentrat dengan hijauan. Misalnya, konsentrat diberikan pada pagi hari sekitar jam 10.00, hijauan bisa diberikan pada pukul 13.00-18.00.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-dasar-untuk-peternakan-kelinci.html

Mengawinkan kelinci

Salah satu parameter untuk melihat produktivitas ternak kelinci adalah dengan melihat tingkat kelahiran. Kelinci bereproduksi dengan melahirkan anak. Kelinci memasuki tahap dewasa dan siap dikawinkan pada umur 6-12 bulan, tergantung pada jenis rasnya. Secara alamiah, kelinci betina yang siap melahirkan anak akan menujukkan tanda-tanda berahi sebagai berikut:
  • Terlihat gelisah, perilakunya selalu mencari-cari pejantan.
  • Suka menggosok-gosokkan dagunya pada benda-benda di sekitarnya atau kelinci lain.
  • Vulva berwarna kemerahan dan basah.
Mengawinkan kelinci bisa dengan dua cara, yaitu secara berkelompok atau berpasangan. Perkawinan berkelompok dilakukan dengan cara memasukkan sejumlah betina dan pejantan dalam satu area. Satu pejantan bisa mengawini 5-10 betina.

Sedangkan cara berpasangan dilakukan dengan memasukkan satu betina dan satu jantan dalam satu kandang. Selama masa perkawinan, amati apakah terjadi perkawinan atau tidak. Bila tidak, kemungkinan tidak cocok. Ganti pejantan dengan yang lain.

Berikut ini hal-hal umum yang perlu diketahui dalam mengawinkan kelinci:
  • Kelinci siap untuk dikawinkan setelah berumur 6-12 bulan, tergantung jenis ras.
  • Masa berahi kelinci berlangsung selama 11-15 hari.
  • Dari masa berahi satu ke masa berahi selanjutnya berlangsung selama 2 minggu.
  • Masa kehamilan berlangsung 28-35 hari, tergantung jenis ras.
  • Secara alami masa menyusui kelinci bisa berlangsung selama 8 minggu. Dalam usaha ternak kelinci masa menyusui eksklusif dilakukan selama 15-20 hari. Setelah itu anak kelinci diberi hijauan agar belajar makan sambil tetap menyusui, jangan disapih. Anak kelinci bisa disapih setelah 8 minggu.
  • Kelinci betina bisa dibuahi lagi (subur kembali) setelah 2 minggu terhitung sejak melahirkan.
  • Dalam satu tahun, kelinci bisa mengalami hingga 5 kali kehamilan.
  • Jumlah anak dalam satu kali kelahiran 4-12 ekor, tergantung jenis ras.
  • Masa produktivitas biasanya berlangsung 1-3 tahun. Bila kurang atau lebih dari itu biasanya jumlah dan kualitas anakan menurun.
PANEN TERNAK KELINCI

Tidak ada patokan pada umur berapa ternak kelinci bisa dipanen. Pasar kelinci saat ini tidak semasif jenis daging lain seperti unggas, sapi atau kambing. Kelinci biasanya dijual anakannya sebagai peliharaan. Untuk menjual anakan sebaiknya diatas 2 bulan, setelah masa penyusuan. Karena kelinci yang terlalu muda dikhawatirkan tidak akan bertahan terpisah dari induknya.

Sedangkan untuk pedaging, biasanya dipanen setelah kelinci berusia 3,5 bulan atau mempunyai bobot 2-3 kg. Lama waktu penggemukan untuk mencapai bobot tersebut berlangsung sekitar 2-3 bulan. Bila dijual lebih lama lagi, biasanya sudah tidak ekonomis karena kelinci membutuhkan pakan yang lebih banyak. Apabila kita ingin menjual bibit atau calon indukan, biasanya dipelihara hingga kelinci berumur 10-12 bulan. Harga bibit tidak lagi diperhitungkan per kg, tapi dilihat keunggulan keturunan dan kesehatannya.

HAL-HAL YANG MENJADI PERHATIAN DALAM MEMBUAT KANDANG KELINCI YANG SEHAT

CARA MUDAH MEMBUAT AYAM PELUNG RAJIN BERKOKOK



Kokok ayam pelung yang melengkung panjang memang sudah menjadi ciri khasnya, namun demikian bagaimana jika si ayam mendadak malas berkokok.

Seperti juga dengan manusia, ayam pelung yang rajin berkokok karena ada kenyamanan, riang dan yang jelas sehat. Karena itu secara sederhana untuk membuat Ayam pelung rajin berkokok kita harus mengkondisikan ayam dalam kondisi yang sama. 

Akan tetapi, faktor genetika juga sangat mempengaruhi kualitas kokok ayam pelung. Walaupun tidak menutup kemungkinan, ayam pelung dari keturunan bagus jika dipelihara dengan asal-asalan, gizi yang kurang, dan kandang yang tidak layak akan membuat ayam pelung urung berkokok.

Berikut ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kokok ayam pelung, antara lain :

1. Soal kebutuhan Gizi dan Vitamin

Ayam pelung umumnya tidak dilepas berkeliaran seperti halnya ayam kampung, tapi dengan kandang khusus atau terbatas. Oleh karena itu, asupan gizi dan pemenuhan akan vitamin sangat tergantung pada sang pemiliknya. Jika ayam dibiarkan berkeliaran bebas maka mereka akan mencari dan mendapatkan makanan dari yang ditemui di alam bebas. Sehingga sangat penting memberikan makanan yang memenuhi syarat kecukupan gizi, vitamin dan mineral. Makanan yang mengandung protein tinggi juga sangat baik untuk kesehatan ayam pelung, lebih baik lagi diberikan dari sumber protein hewani yang masih mentah misalnya belut, ikan kecil, keong, siput dan lain sebagainya. Dan dapat dikombinasikan dengan sayuran dan buah-buahan seperti tomat, tauge dan lain sebagainya.
Silahkan baca artikel lainnya:

2. Kondisi Kesehatan
Ayam yang sedang mengalami masalah kesehatannya akan membuat malas untuk berkokok, karena itu pemilik ayam pelung harus peka dengan kesehatan ayam peliharaannya. Pada umumnya ayam yang kurang sehat akan terlihat dari gerak-geriknya yang lain dari biasanya. Misalnya saja makanan dan minuman yang diberikan tidak pernah dihabiskan.

3. Kebersihan Lingkungan dan Kandang
Kandang yang pengap, lembab dan kotor sangat mengganggu kenyamanan ayam pelung di kandang, sehingga akan membuat ayam malas berkokok. Sebaliknya kandang yang bersih dengan udara segar akan membuat ayam bergairah. Sinar matahari pagi yang masuk ke dalam kandang juga mempengaruhi ayam untuk rajin berkokok. Idealnya kandang ayam pelung menghadap timur dan selalu kering agar tidak lembab dan bau.

4. Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca yang ekstrem akan membawa dampak terhadap gairah ayam pelung berkokok. Perubahan ini bisa dari cuaca yang dingin ke panas atau sebaliknya panas ke dingin yang berubah secara tiba-tiba dan drastis. Pada musim hujan diusahakan agar kandang ayam bisa terhindar dari pengaruh suhu dan air hujan, sehingga ayam tetap merasakan nyaman. Jika suhu dingin biasanya ayam mudah terserang penyakit pernafasan atau snot, sehingga suara menjadi serak bahkan pendek. Jika suhu malam dingin, kandang bisa ditambahkan korden atau pelindung lainnya. Pada saat suhu tibak-tiba panas, maka ayam mudah terkena dehidrasi yang berakibat tidak fit dan berkurang performanya.

Sementara itu di bawah ini ada bebapa tips agar ayam pelung peliharaan Anda rajin berkokok. Ada beberapa hal yang patut di perhatikan, karena ada beberapa penggemar atau hobis yang memperlakukan ayammnya agar terus berkokok, baik untuk kontes atau sekedar kepuasan semata. Berikut beberapa cara merawat ayam pelung yang sering dilakukan penghobis:

1.Memberikan makanan berupa, beras merah, kacang hijau, dan gabah. 

Penting pula memberikan ekstra food, pisang kepok yang sudah matang setiap pagi hari. Tujuannya agar suaranya tidak terlalu kristal dan halus. Selain itu, akan menghilangkan lendir yang ada di tenggorokan ayam pelung. Buah tomat juga baik untuk menghilangkan lendir di tenggorokan ayam pelung sehingga bagus untuk kokok ayam pelung.

2.Membersihkan tenggorokan ayam pelung dengan belut, ini salah satu cara unik penghobi sebelum kontes.

Belut utuh yang dimasukkan ke tenggorokan, dipercaya mampu membersihkan lendir dengan efektif dan tidak merusak pita suara. Berbeda dengan bulu, jadi lebih baik hindari membersihkan lendir pada tenggorokan dengan bulu ayam, karena dapat merusak pita suara. Setelah belut dipakai untuk membersihkan tenggorokan,dipotong-potong kecil dan diberikan kepada ayam pelung. Gizi yang terkandung pada belut sangat baik untuk kesehatan ayam pelung.

3.Memandikan dan menjemur ayam pelung. 
Ayam pelung yang rajin dimandikan dan dijemur pada waktu pagi hari akan lebih sehat dan fit, sehingga lebih rajin berkokok. Yang penting diperhatikan adalah saat memandikan, jika matahari memang sudah cukup panas, hal ini dilakukan agar ayam tidak menjadi kedinginan.

4.Mengurangi bercampur atau kawin dengan ayam pelung betina. 

Ayam pelung jantan yang sedang birahi cenderung berusaha untuk menarik lawan jenisnya dengan berkokok. Semakin rajin berkokok, semakin ia ingin menarik sang betina.