Daun katuk adalah daun dari tanaman Sauropus adrogynus (L) Merr, famili Euphorbiaceae. Sebutan lain untuk daun katuk adalah memata (Melayu), melayu sambas ( cangkok manis), simani (Minangkabau), kebing dan katukan (Jawa), serta kerakur (Madura).
Menurut ilmu kedokteran, kandungan yang ada di dalam daun katuk ternyata banyak sekali yang bermanfaat bagi tubuh, seperti; protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B, dan C.
Bayangkan saja dalam 100 g daun katuk terdapat 59 kal energi, 6,4 g protein, 1,0 g lemak, 9,9 g hidrat arang, 1,5 g serat, 1,7 g abu, 233 mg kalsium, 98 mg fosfor, 3,5 mg besi, 10020 mcg karoten, 164 mg vitamin A, B, dan C, serta 81 g air.
Baca: Mitos Tentang Daun Jambu Sebagai Obat Diare
Katuk hijau banyak digunakan untuk keperluan konsumsi, yaitu sebagai sayuran dan obat-obatan. Di Indonesia daun katuk lazim dimanfaatkan untuk melancarkan air susu ibu (ASI) serta sebagai obat borok, bisul, demam, dan darah kotor.
Saat ini, daun katuk sudah diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka yang berkhasiat untuk melancarkan ASI. Pada tahun 2000 telah terdapat sepuluh pelancar ASI yang mengandung daun katuk beredar di Indonesia. Bahkan, ekstrak daun katuk telah digunakan sebagai bahan fortifikasi pada produk makanan yang diperuntukkan bagi ibu menyusui.
Saat ini, daun katuk sudah diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka yang berkhasiat untuk melancarkan ASI. Pada tahun 2000 telah terdapat sepuluh pelancar ASI yang mengandung daun katuk beredar di Indonesia. Bahkan, ekstrak daun katuk telah digunakan sebagai bahan fortifikasi pada produk makanan yang diperuntukkan bagi ibu menyusui.
Pengembangan riset mengenai daun katuk terus dilakukan, terutama untuk menghilangkan efek negatif yang mungkin timbul. Daun katuk disarankan untuk dikonsumsi setelah direbus atau ditumis.
Berikut beberapa manfaat daun katuk:
1. Melancarkan air susu ibu (ASI)
2. Menyembuhkan bisul, demam, dan darah kotor
4. Mencegah osteoporosis (tulang keropos)
5. Daun katuk mengandung Vitamin C yang tinggi
6. Memiliki kadar kalsium yang tinggi
7. Mengandung efedrin, zat ini sangat bermanfaat bagi penderita influenza
8. Bermanfaat untuk memperbanyak sperma, serta membangkitkan vitalitas seksual.
Baca: Gula Darah Turun Dengan Ini?
Efek Samping
Di balik manfaatnya yang begitu banyak, ternyata daun katuk juga memiliki efek samping jika kita mengonsumsinya secara berlebihan.
Mengkonsumsi daun katuk sebanyak 150g mentah selama 2 minggu sampai 7 bulan, berbagai efek samping seperti sulit tidur dan sesak nafas sangat mungkin menyerang anda. Hal semacam ini pernah terjadi di Taiwan saat 44 orang mengkonsumsi jus daun katuk mentah sebelum gejala-gejala tersebut menyerang.
Namun gejala tersebut berangsur-angsur menghilang setelah pemakaian dihentikan selama 40-44 hari. Bahkan pada level pengkonsumsian selama 22 bulan diketahui dapat menyebabkan gejala bronchitis.
Menurut smallcrab.com sejak tahun 1995, masyarakat Amerika mengkonsumsi daun katuk goreng dan salad daun katuk sebagai obat antiobesitas.
Namun setelah dilakukan penelitian terhadap 115 kasus bronchitis, diketahui bahwa pasien yang rata-rata berumur 22 – 66 tahun sebelumnya banyak mengkonsumsi daun katuk.
Selain itu, kasus kelainan paru-paru juga terjadi pada pasien-pasien tersebut. Pengobatan yang dilakukan hampir tidak memberikan hasil yang terlalu significant sampai pada akhirnya setelah 2 tahun terdapat 6 pasien yang dinyatakan meninggal dunia.
Menurut laman sovianchoeruman.wordpress.com, protozoa yang terdapat pada katuk disinyalir menjadi penyebabnya. Maka, bagi anda yang ingin menghindari efek negatif pemakaian daun katuk hindari penggunaan yang terlalu banyak dan selalu rebus daun katuk sebelum dikonsumsi.
EmoticonEmoticon