Tampilkan postingan dengan label Budi Daya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budi Daya. Tampilkan semua postingan

PANDUAN MEMBUDIDAYAKAN JAHE MERAH DENGAN MEDIA KARUNG


Untuk mendapatkan jahe merah sangat mudah. Saat ini bahkan banyak masyarakat yang mulai membudidayakan jahe merah, baik untuk penggunaan sendiri maupun untuk kepentingan industri.

Budidaya jahe merah bisa menjadi usaha yang cukup potensial. Cara budidaya jahe merah juga relatif mudah dan bisa ditanam baik di karung. Untuk mulai menanamnya Anda tidak membutuhkan lahan yang luas. Bahkan, pekarangan/halaman rumah pun bisa dilakukan. Berikut tips pintar budidaya jahe merah dengan media karung sebagai wadahnya.

Pembibitan awal tanaman jahe merah

Prosedur untuk budidaya jahe merah sebaiknya dimulai dari proses penyemaian dahulu sebelum menanamnya di media pembesaran. Sebagai langkah awal, Anda perlu menyiapkan rimpang yang akan dijadikan bibit. Pilih rimpang berukuran besar, mulus, tanpa cacat fisik, atau terserang hama penyakit. Bersihkan rimpang dan jemur sampai air di dalamnya menguap sempurna. Selanjutnya, simpan rimpang bibit selama 1—1,5 bulan, lalu potong rimpang menjadi beberapa bagian yang masih mempunyai 3—5 mata tunas.

Jemur rimpang selama sehari. Lalu, masukkan bibit dalam karung goni dan rendam dalam air selama 6 jam, kemudian tiriskan sampai kering. Setelah itu, semaikan bibit pada media tanam dari campuran tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 3 : 1. Tanam bibit dalam media kemudian timbun dengan tanah tipis-tipis. Lakukan penyiraman sebanyak 2 kali sehari selama 2—4 minggu.

Penanaman tanaman jahe merah

Buatlah media tanam dari campuran tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 3 : 1. Setelah itu, masukkan media tanam tersebut ke karung goni dengan ketinggian 15 cm (1/5 tinggi karung). Ambil dan pisahkan rimpang jahe hasil persemaian menjadi 2—3 ruas dengan minimal 2 mata tunas per bibitnya. Tanam bibit sedalam 3—5 cm dalam karung goni. Isi karung sebanyak 2—3 tanaman atau 200 gram bibit/karung goni.

Perawatan tanaman jahe merah

Lakukan penyiraman secara teratur pada pagi dan sore hari selama tanaman masih berusia seminggu. Penyiraman lanjutan bisa dilakukan setiap sehari sekali dan saat usia tanam 2—4 minggu lakukan penyiangan. Setelah masuk usia 2—3 bulan, tinggikan guludan dengan tanah sekitar sambil diberikan pupuk kompos/pupuk kandang (3 : 1) dengan tinggi sekitar 10 cm. Penyiangan dan peninggian guludan dilakukan secara berkala sampai usia 8—10 bulan.

Pemanenan tanaman jahe merah

Jahe merah sudah siap dipanen saat memasuki umur 10—12 bulan. Ciri-ciri jahe siap panen adalah warna daun menguning, batang mulai mengering. Bongkar tanah hati-hati jangan sampai rimpang jahe terluka. Bersihkan tanah dan kotoran dengan air bersih, kemudian tiriskan dan jemur selama 1 minggu agar jahe awet. Simpanlah jahe merah yang telah dipanen di tempat terbuka dan kering.

PANDUAN MEMBUAT JAMBU MADU BERBUAH BESAR


Dengan harga buah jambu madu yang terbilang mahal, tentu akan memberikan keuntungan besar bagi kita. Ditambah lagi buah jambu madu besar-besar dan manis rasanya, jelas pembeli akan senang dan bisa menjadi pelanggan kita. 

Lalu bagaimana cara agar buah jambu madu bisa besar-besar? Bahkan satu buah jambu madu yang jumbo akan memiliki berat 1-2 ons. Berikut ini adalah tips yang dapat dilakukan supya buah jambu madu bisa berbuah besar-besar.

1. Melakukan Penyiraman
Tips agar buah jambu madu bisa besar-besar adalah dengan rutin melakukan penyiraman pada tanaman. Penyiraman ini bertujuan untuk memberikan asupan air pada tanah dan tanaman. Selain itu air juga merupakan nyawa bagi tanaman. Jika tanaman kekurangan air maka jelas tidak akan produktif. Jadi anda harus menyiram tanaman jambu madu anda secara rutin, pagi dan sore hari. 

2. Melakukan Pemupukan 
Selain penyiraman, pemupukan buah jambu madu juga sangat penting sekali guna memberikan nutrisi pada tanaman jambu. Manfaat pupuk tidak hanya itu saja, dengan pemupukan yang rutin dan berkala, maka buah jambu madu akan rajin berbuah. Kalau untuk jenis pupuk yang admin gunakan adalah pupuk organik, seperti pupuk kandang, kompos, dan juga sekali boleh menambah pupuk NPK Mutiara. 


3. Tanaman harus mendapat sinar matahari
Penyinaran matahari sangat penting untuk tanaman, tetapi terlalu berlebihan pada penyinaran matahari juga tidak baik, artinya tanaman terkena terik matahari secara terus menerus. Yang harus dilakukan adalah meletakkan pohon jambu pada lokasi yang pagi terkena matahari dan siang jangan sampai terkena matahari. Tidak banyak hal yang admin lakukan pada pohon jambu untuk membuat buah besar, mudah-mudahan informasi singkat ini dapat memberikan wawasan dan manfaat bagi anda semua

CARA SUKSES BUDIDAYA UBI JEPANG




CARA SUKSES BUDIDAYA UBI JEPANG

Masa tanam ubi Jepang singkat, yakni hanya sekitar 4–5 bulan, sedangkan ubi lokal perlu waktu 6-8 bulan.

Tingginya permintaan ubi Jepang baik dari super market, industri pengolahan makanan tujuan ekspor, hingga pasar dalam negeri membuat usaha budidaya ubi Jepang ini cukup menjanjikan.

Umbi yang bernama Latin Satsui maimo ini merupakan produk pertanian yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Pasalnya, masa tanamnya singkat yakni hanya sekitar 4–5 bulan, sedangkan ubi lokal perlu waktu 6-8 bulan. 

Menurut Bowo, salah satu pembudidaya ubi Jepang di bilangan Cianjur, Jawa Barat, secara fisik ubi Jepang memiliki bentuk memanjang dan cenderung lonjong seperti singkong dengan rasa lebih manis daripada ubi lokal. 

Dikatakan Bowo, di Indonesia sendiri ada dua jenis ubi Jepang yakni ubi Jepang yang berwarna ungu (Mura zaki) dan kuning (Benny azuma), hanya saja permintaan ubi Jepang ungu lebih tinggi.
Menyoal keistimewaannya sendiri, lanjut Bowo, ubi Jepang ini tidak gampang hancur, lembut, tidak berserat (jarot) empuk ketika dikunyah dan mengandung vitamin A dan C.

Dari sisi kesehatan, ubi Jepang juga dipercaya dapat mencegah dan mengobati berbagai penyakit, seperti mencegah tumor, maag, dan sakit mata. Tak heran ubi Jepang cukup banyak dicari kalangan ekspatriat di super market menengah atas.

Menyoal pasarnya sendiri, kata Bowo, selain kalangan ekspatriat, beberapa pabrik besar pengolahan ubi dengan tujuan ekspor banyak membutuhkan bahan baku berupa ubi Jepang ini. Bahkan salah satu perusahaan Korea minta dipasok 50 ton/bulan. Padahal, Bowo saja baru bisa panen 80 ton tiap bulan dari empat hektar kebunnya. 

“Karena ubi baru bisa dipanen 4-5 bulan sekali, makanya saya tanam tidak serempak, agar bisa panen tiap bulan,” jelas pria yang saat ini telah memiliki 20 hektar kebun ubi Jepang di empat daerah ini.

Di sisi lain Bowo mengatakan, permintaan ekspor yang tinggi belum bisa dipenuhi, lebih karena hasil panen dalam negeri belum bisa memenuhi standar ekspor. 

“Permintaan ekspor 1 kg isi 2-3 umbi, sedangkan kita rata-rata 1 kg isi 6-8 umbi,” jelasnya.

Pada kesempatan berbeda, Suwarto, pakar ubi dari IPB, mengatakan, prospek budidaya ubi Jepang ini sangat menjanjikan jika mengetahui jalur pemasarannya. 

“Maka ada baiknya petani mengetahui perusahaan mana saja yang membutuhkan komoditas ubi Jepang ini untuk tujuan ekspor. Minimal supplier yang mampu tembus super market,” ujar Suwarto.




Budidaya ubi Jepang ternyata cukup menjanjikan. Pasalnya waktu Budidaya singkat, harga jual stabil dan memiliki pasar yang jelas. Namun sayang, jumlah pemBudidaya ubi Jepang di Indonesia sendiri masih terbilang sangat sedikit, terutama pelaku besar. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, pasokan ubi Jepang asal Indonesia masih sangat kurang, karena baru terpenuhi sekitar 40% dari permintaan yang ada.

Nah, bagi Anda yang tertarik memBudidayakan ubi ini, langkahnya mudah kok. Mau tahu? Cek uraiannya di bawah ini ya!

Langkah awal yang perlu Anda siapkan adalah bibit. Perlu Anda ketahui bahwa bibit ubi Jepang yang ideal untuk ditanam, yakni memiliki tinggi 25 cm. Bibit itu pun harus berasal dari tanaman yang pertumbuhannya baik dan sehat, batangnya tidak terlalu kecil, dan buku-buku akarnya rapat.

Selain itu, pastikan lahan tanam yang digunakan tergolong lahan gembur. Soal lokasinya, tanaman ubi Jepang jenis ungu sangat ideal jika ditanam pada daerah bersuhu dingin dengan ketinggian di atas 700 mdpl, sedangkan yang jenis kuning lebih ideal di dataran rendah dengan ketinggian di bawah 700 mdpl.

Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah menyangkut pemupukan. Pemupukan ubi Jepang harus berimbang sesuai dosis anjuran. Agar tanaman sehat dan terpenuhi nutrisinya, maka harus diberi pupuk organik dengan dosis 10 ml dilarutkan dalam 1 liter air yang disemprotkan saat penyiraman tiap seminggu sekali. Sedangkan penyiraman dilakuakan tiap hari.

Saat penanaman agar petani berhasil baik, sebaiknya tanam 2-3 bibit ubi dalam satu lubang tanam guna mengantisipasi bibit yang tidak berubi atau sedikit berubi. Budidaya ubi Jepang membutuhkan waktu sekitar 4-5 bulan dengan bobot ubi 100-300 gram/ubi. Dari tiap rumpun bisa dipanen ubi sekitar 1 kg. Pemilihan bibit juga penting untuk menunjang keberhasilan.

Untuk teknis penanamannya, tanam ubi pada bedengan (guludan) dengan jarak tanam 1 m antarbaris dan 25 cm dalam satu baris. Upayakan di setiap sisi bedengan dibuat parit sebagai drainase agar ubi tidak mengalami pembusukan. Juga upayakan agar penanaman dilakukan pada bulan-bulan lembab atau pascapanen padi.

Menyoal hama dan penyakit yang sering menyerang ubi, Anda harus waspada pada hama boleng (Cylas formicarius). Hama tersebut merupakan kumbang yang sering menyerang ketika cuaca tidak menentu, misalnya cuaca panas kemudian tiba-tiba hujan. Serangan hama ini mengakibatkan adanya lubang-lubang kecil pada permukaan kulit ubi dan mengeluarkan bau busuk. Selain itu jika dikonsumsi ubi akan terasa pahit. Hama ini sulit dibasmi, hanya bisa dicegah. Untuk itu sebaiknya pemBudidaya selalu menjaga sanitasi kebun, dan rajin menilik/memeriksa setiap tanamannya. Tak lupa diselingi penyemprotan insektisida beberapa minggu sebelum panen.

Nah, ubi Jepang sudah siap penen 4-5 bulan setelah tanam yang ditandai dengan ukuran sekitar 200 gram/umbi dan warna merah keunguan. Ubi Jepang yang bagus adalah ubi yang memiliki kandungan tepungnya sudah maksimum, ditandai dengan kadar serat yang rendah dan bila direbus (dikukus) rasanya manis serta tidak berair. Perlu diketahui, ubi Jepang yang dipanen pada waktu yang tepat akan menghasilkan ubi yang berkualitas dan hasil produksi tinggi.

BAGAIMANA CARA MENANAM MERICA YANG TEPAT DAN MUDAH



Merica atau lada adalah salah satu jenis rempah-rempah berbentuk biji yang dipanen dari tanaman dengan nama yang sama. Manfaat merica sebagai rempah-rempah penghangat tubuh sangat dibutuhkan oleh masyarakat di seluruh dunia sejak zaman dahulu, itulah kenapa bangsa Eropa pada masa lalu berdatangan ke Indonesia hingga terjadilah kolonialisme yang diawali dengan mendaratnya bangsa Portugis pertama kali di Maluku.

Cara menanam merica tidaklah terlalu sulit, bahkan saking gampangnya tanaman merica hampir dapat tumbuh di seluruh wilayah tropis di Indonesia. Budidaya merica yang dilakukan oleh para petani sebagai komoditi ekspor Indonesia.
BACA JUGA

Merica atau lada dari Indonesia sudah dikenal di seluruh dunia sebagai komoditi dengan kualitas terbaik. Maka jika Anda ingin mencoba untuk budidaya merica, potensi pasarnya sangat terbuka lebar dari pasar lokal hingga mancanegara. Selengkapnya inilah cara menanam merica, rempah kecil andalan ekspor Indonesia yang mendunia :

Syarat Tumbuh Merica
  • Cara menanam merica yang baik berada di lahan dengan curah hujan antara 2.500 – 3.000 mm / tahun.
  • Mendapat sinar matahari kurang lebih 10 jam / hari dengan suhu udara 20 – 34 derajat celcius.
  • Tahan subur dengan PH 5 – 7 , serta berada di ketinggian antara 300 – 1.500 meter diatas permukaan laut merupakan lokasi yang tepat untuk cara menanam merica.
  • Contoh tanah yang baik untuk cara menanam merica antara lain jenis lateritic, utisol, podsolik, dan latosol.

Pembibitan Merica

Langah awal untuk cara menanam merica adalah menentukan bibit unggul agar tanaman merica yang dihasilkan dapat menghasilkan panen yang maksimal. Beberapa ciri bibit merica unggul antara lain :
  • Bibit merica bebas dari hama dan penyakit
  • Bibit berasal dari tanaman induk merica yang sehat
  • Kemurnian bibit merica terjamin
  • Untuk satu hektar lahan, dibutuhkan kurang lebih 2.000 bibit merica

gambar panduan cara menanam merica langkah pemilihan bibit

Mengolah Lahan Cara menanam Merica
  • Cangkul lahan sedalam 30 cm hingga menjadi gembur
  • Untuk tanah ber PH kurang dari 5, tambahkan kapur dolomite 500 kwintal pada lahan kemudian diamkan selama 4 minggu sebelum masa tanam dimulai
  • Berikan pupuk kandang yang telah difermentasikan untuk menambah kesuburan lahan, dan diamkan kembali selama 2 minggu agar nutrisi tercampur sempurna di dalam lahan.

Cara Menanam Merica

  • Cara menanam merica dapat dilakukan dengan sistim monokultur maupun tumpangsari dengan jarak antar tanaman 2 x 2 meter.
  • Buatlah lubang tanam berbentuk limas dengan kedalaman 50 cm, ukuran bawah 40 x 15 cm, serta ukuran atas 40 x 35 cm.
  • Diamkan lubang tanam selama 2 minggu sebelum mulai menanam
  • Waktu untuk memulai cara menanam merica yang baik adalah di awal musim penghujan pada pagi atau sore hari untuk menghindari terik matahari mengenai bibit yang baru ditanam.
  • Setelah bibit di tanam, taburkan pupuk kompos dengan dosis 100 gram / tanaman kemudian sirami dengan air secukupnya.
Tahap Pemeliharaan Tanaman Merica

Pembuatan Sulur
Buatkan atap di atas tanaman merica dengan bahan bamboo atau kayu, kemudian ikatkan tali dari atap dan julurkan ke bawah hingga mengenai tanaman sebagai media untuk merambat.

Penyiangan Tanaman
Cara menanam merica juga diperlukan pembersihan rumput atau gulma yang mengganggu di sekitar tanaman, lakukan penyiangan rutin setian 3 bulan sekali.

Perempelan Tanaman
Pangkaslah batang, ranting, maupun dahan tanaman yang layu atau terindikasi terserang hama penyakit untuk meremajakan tanaman merica.

Pemupukan Susulan
Seperti pada tanaman lainnya, cara menanam merica juga membutuhkan pemupukan susulan untuk menjaga nutrisi tanah agar tetap terjaga. Lakukan pemupukan susulan setiap 6 bulan sekali dengan pupuk kandang atau kompos.

Penyiraman Tanaman
Untuk menjaga tanaman merica agar tumbuh dengan baik, maka lakukan penyiraman secara rutin sehari sekali serta ciptakan drainase yang baik agar saat musim hujan tiba, air

 tidak menggenangi lahan budidaya merica.

gambar panduan cara menanam merica pemeliharaan tanaman merica
gambar panduan cara menanam merica dan mengetahui buah siap panen

Panen Merica

Dengan mempraktekkan cara menanam merica yang sesuai dengan pedoman budidaya, maka Anda sudah dapat memanen merica pada saat umur tanaman menginjak usia 3 tahun. Ciri-ciri tanaman merica siap panen adalah tangkai biji atau buah mulai terlihat menguning serta warna buah kuning kemerahan.

Cara memanen merica adalah dengan mematahkan tangkai buah pada ketiak dahan dengan menggunakan tangan. Dengan melakukan cara menanam merica yang benar, tanaman merica Anda dapat terus di panen hingga usia produktif tanaman kurang lebih 8 hingga 15 tahun tergantung dari varietas bibit merica yang Anda tanam.

CARA BUDIDAYA TANAMAN KACANG PANJANG


Kacang panjang (Vigna sinensis) termasuk dalam famili Fabaceae dan merupakan salah satu komoditi sayuran yang banyak diusahakan di daerah dataran rendah pada ketinggian 0-200 m dpl. Kacang panjang merupakan salah satu sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi sebagian besar penduduk Indonesia.

PERSYARATAN TUMBUH
Pada dasarnya kacang panjang dapat dibudidayakan pada berbagai jenis tanah, namun jenis tanah yang paling cocok bagi pertumbuhan kacang panjang adalah tanah Regosol, Latosol dan Aluvial. Tanaman tersebut dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Temperatur yang cocok bagi pertumbuhan kacang panjang berkisar antara 18-32oC. Kemasaman (pH) tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhan kacang panjang adalah 5,5-6,5.

BUDIDAYA TANAMAN

1. Benih 
Ada beberapa varietas/kultivar kacang panjang, antara lain KP-1 (lokal Bekasi), KP-2 (lokal Bogor) yang toleran terhadap hama penggerek polong (Maruca testulalis) dan penyakit busuk polong (Colletotrichum lindemuthianum). Benih kacang panjang dipilih yang bebas dari serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan). Kebutuhan benih kacang panjang per hektar sekitar 20 kg.

2. Penanaman 
Budidaya tanaman kacang panjang sebaiknya dilakukan di tanah Alluvial yang subur dan gembur. Apabila memungkinkan lahan bekas tanaman kacang tanah atau paprika dapat digunakan untuk menekan populasi nematoda bengkak akar (Meloidogyne spp.). Lahan diolah dengan baik sampai gembur. Setelah diolah, kemudian dibuat bedengan, lebar 120–150 cm, dan lubang tanam dibuat dengan tugal sedalam 3–5 cm. Sebaiknya dalam tiap bedengan hanya memuat 2 baris tanaman. Jarak tanam 70 cm x 30 cm. Tiap lubang ditanami 2-3 biji, kemudian ditutup dengan tanah.

3. Pengapuran 
Pengapuran sangat dianjurkan pada lahan dengan pH tanah rendah yaitu dengan menggunakan Kaptan/Dolomit. Kisaran dosis yang digunakan 1-1,5 ton/ha. Pengapuran dilakukan pada waktu pengolahan tanah yaitu 3-4 minggu sebelum tanam.

4. Pemupukan 
Pupuk dasar terdiri atas pupuk kandang kuda atau sapi (10-15 ton/ha), TSP (75-100 kg/ha), KCl (75-100 kg/ha) dan Urea (25-30 kg/ha) diberikan pada lubang tanam 3 hari sebelum tanam. Pupuk susulan berupa Urea dengan dosis 25-30 kg/ha, diberikan 3 minggu setelah tanam.

5. Pemeliharaan 
Penyiraman dilakukan setiap hari sampai benih tumbuh. Setelah tinggi tanaman mencapai 25 cm, dipasang ajir/turus dari bambu yang tingginya 2 meter untuk menjaga agar tanaman tidak roboh. Tiap empat buah turus, ujungnya diikat menjadi satu. Batang kacang panjang dililitkan pada masing-masing turus tersebut. Bila tanaman tumbuh terlalu subur, dapat dilakukan pemangkasan daun. Setelah dilakukan pemupukan susulan, dilakukan pengguludan tanaman dengan tinggi ± 20 cm. Penyiangan dilakukan pada umur 3 dan 5 minggu setelah tanam.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yang menyerang kacang panjang antara lain lalat bibit (Ophiomya phaseoli ), ulat tanah (Agrotis ipsilon Hubn.), ulat grayak (Spodoptera litura F.), kutu daun (Aphis craccivora Koch.), kutu kebul (Bemisia tabaci Genn.), ulat penggerek polong (Maruca testulalis Gey.). Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara tanam awal dan serentak, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan kacang-kacangan, penggunaan mulsa jerami dapat mengurangi serangan O. phaseoli, penggunaan musuh alami baik parasitoid, predator, maupun entomopatogen, dan pengendalian kimiawi menggunakan insektisida secara selektif (selektif fisiologis dan ekologis) berdasarkan ambang pengendalian. Ambang kendali lalat bibit adalah 1 serangga dewasa/ 5 baris tanaman, kutu daun adalah 70 nimfa/10 pucuk contoh, kerusakan pada daun adalah ≥ 12,5 % dan kerusakan pada polong adalah ≥ 12,5 %. Sedangkan penyakit yang menyerang kacang panjang antara lain antraknos, bercak daun serkospora, karat, layu fusarium, busuk daun, dan mosaik. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memusnahkan tanaman sakit (sumber infeksi), menggunakan benih sehat dari varietas tahan, mengendalikan vektor, pergiliran tanaman dan pengendalian kimiawi. Pengendalian dengan pestisida harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.

7. Panen dan Pascapanen
Kacang panjang mulai dipanen setelah berumur 50–60 hari setelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan setiap minggu, selama 1-2 bulan. Panen polong muda jangan sampai terlambat dilakukan, karena akan menyebabkan polong berserat dan liat. Produksi dapat mencapai 30 ton/ha polong muda. Umur simpan kacang panjang relatif pendek, karena tingginya laju respirasi sehingga cepat layu

PANDUAN SUKSES BUDIDAYA KOL/KUBIS AGAR BERHASIL


Kubis, Kol, atau Kobis merupakan sejenis sayuran daun yang masuk dalam kelompok kultivar Brassica oleracea (Brassica oleracea var. capitata, var. tuba, var. sabauda atau var. acephala). Terdapat 3 macam warna kubis yaitu hijau sangat pucat sehingga disebut forma alba (“putih”), kubis dengan warna hijau (forma viridis) dan ungu kemerahan (forma rubra).

Kubis segar mengandung banyak vitamin seperti vitamin A, beberapa vitamin B, vitamin C, dan vitamin E). Kandungan Vitamin C cukup tinggi pada kol dapat bermanfaat untuk mencegah skorbut atau sariawan akut. Kubis juga banyak mengandung banyak mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi. Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang dapat merangsang pembentukan glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia.

Kubis sering dikonsumsi segar sebagai lalapan atau diolah terlebih dahulu. Kini banyak orang yang mencoba peruntungan dengan melakukan budidaya kubis ini. Berikut adalah cara budidaya kubis :

a. Syarat Tumbuh
Kubis menghendaki tanah yang sarang dan tidak becek, gembur subur, banyak mengandung bahan organik serta memiliki pH sekitar 5,5 hingga 6,5. Walaupun relatif tahan terhadap suhu tinggi kubis ditanam di daerah pegunungan dengan ketinggian sekitar 400m dpl ke atas di daerah tropik. Sebenarnya di dataran rendah juga bisa namun ukuran krop akan kecil dan tanaman sangat rentan terhadap ulat pemakan daun Plutella.

b. Persiapan Lahan Budidaya
Lahan yang akan digunakan untuk budidaya kol dibersihkan dahulu dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Setelah itu tanah pada lahan digemburkan dengan cara dicangkuli atau dibajak dengan kedalaman sekitar 20 cm hingga 30 cm. Selanjutnya, buatlah bedengan dengan ukuran lebar sekitar 1 meter, tinggi sekitar 20 cm – 30 cm dan panjang disesuaikan dengan lahan serta beri jarak antar bedengan sekitar 30 cm. Jika pH tanah kurang dari 5,5 maka lakukan pengapuran dengan menggunkan dolomit.

c. Pemupukan Dasar
Jenis pupuk yang digunakan untuk pemupukan dasar dapat berupa pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos dan juga pupuk kimia seperti TSP, KCL dan ZA. Pupuk tersebut diberikan dengan cara ditabur secara merata diatas bedegan. Pemberian pupuk kimia (perbandingan pencampurannya 2:2:1) bersamaan dengan pemberian pupuk organik. Setelah itu biarkan selama sekitar 2 hingga 3 minggu.

d. Pemasangan Mulsa Plastik
Sebelum dilakukan pemasangan mulsa, pastikan tanah dalam kondisi basah. Mulsa plastik yang digunakan disesuaikan dengan lebar setiap bedengan. Sebenarnya pemasangan mulsa ini tidak wajib dilakukan, namun jika dilakukan akan lebih udah melakukan pemeliharaan dan meminimalkan pertumbuhan gulma.

e. Jarak Tanam Kol
Setelah mulsa dipasang, selanjutnya buatlah lubang tanam. Caranya lubangi mulsa dengan diameter sekitar 8 hingga 10 cm. Dengan jarak tanam bisa disesuaikan dengan keinginan anda dan juga tergantung musim. Apabila pada musim hujan maka jarak tanam dibuat lebih jarang agar lingkungan disekitar tanaman tidak terlalu lembab dan agar hama dan penyakit dapat terminimalisir. Sedangkan pada muim kemarau, jarak tanamnya dibuat lebih rapat.

f. Persiapan Benih
Benih dapat diperoleh dengan membelinya di toko pertanian. Pilihlah bibit yang merupakan varietas unggul agar nantinya kubis yang dihasilkan akan berkualitas. Setelah benih didapatkan, benih disterilisasi dengan cara direndam dalam larutan fungisida atau dengan air panas selama sekitar 15 hingga 30 menit. Kemudan benih direndam dalam air selama sekitar 12 jam agar mempercepat perkecambahan, semberi perendaman lakukan pula pemilihan bibit. Benih yang mengapung dibuang dan yang tenggelam tetap direndam hingga berkecambah.

g. Penyemaian Benih
Benih dapat disemai dalam polybag semai yang berukuran sekitar 6cm x 8 cm atau 8 cm x 10 cm. Namun seminggu sebelumnya siapkan media tanam berupa campuran tanah dengan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1. Media tanam yang telah diap selanjutnya dimaukan dalam polybag semai yang telah disiapkan, kemudian semai benih dalam polybag (dalam setiap polybag semai di semai 1 hingga 2 biji benih) lalu tutup kembali dengan tanah tipis saja dan siram dengan cara spray hingga basah serta sungkup dengan plastik mulsa setelah itu. Penyungkupan tersebut dilakukan agar benih tumbuh setrempak, biasanya benih akan berkecambah setelah 3 hingga 4 hari kemudian. Apabila benih telah berkecambah sekitar 80%, sungkup tersebut dibuka dan diganti dengan naungan plastik bening. Bibit yang telah berumur 25 hingga 30 hari dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam.

h. Penanaman Bibit Kol
Setelah bibit dan lahan sudah siap, selanjutnya lakukan penanaman. Lubang tanam pada bedengan dibuat dengan cara ditugal disesuaikan dengan ukuran media semai. Polybag semai dilepaskan secara perlahan agar media semainya tidak rusak, selanjutnya di masukkan dalam lubang tanam. Kemudian bibit disiram secukupnya, waktu penanaman yang baik dilakukan pada sore hari.

i. Penyiraman Tanaman
Saat masih pada awal masa tanam, penyiraman dilakukan secara rutin setiap pagi dan sore hari, namun apabila hukjan maka tidak perlu lakukan penyiranam. Setelah tanama berumur sekitar 30 hari, penyiraman dilakukan dengan cara di leb dan dilakukan setiap 2 hingga 3 hari sekali ataudisesuaikan dengan kondisi lahan.

j. Penyulaman Tanaman
Sebelum tanaman berumur 2 minggu, jika ada tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal maka lakukan penyulaman atau penggantian tanaman yang mati atau yang tumbuh tidak normal tersebut dengan tanaman yang baru.

k. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan dilakukan dengan menggunakan pupuk urea, kl dan za dengan perbandingan 1 : 2 : . Pemupukan susulan pertama dilakukan saat tanaman berumur sekitar 25 hari dan pemupukan susulan berikutnya dilakukan setiap 10 hingga 15 hari sekali. Pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara di kocor.

l. Penyiangan Gulma
Jika ada tidak menggunakan mulsa, lakukan penyiangan gulma atau tanaman lainnya yang ada disekitar tanaman baik bedengan atau paritnya, jika anda menggunakan mulsa maka anda hanyaperlu melakukan penyiangan di bagian paritnya saja. Biasanya dalam 1 musim tanam, penyiangan dilakuka sebanyak 2 hingga 3 kali.

m. Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman kubis diantaranya Ulat Plutella (Plutella xylostella L), Ulat Croci (Crocidolomia binotalis Zeller), Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn), Kutu daun (Aphis brassicae), Ulat jengkal (Trichoplusiana sp.), Ulat grayak (Spodoptera sp), Penyakit Busuk hitam(Penyebab Bakteri Xanthomonas campestris Dows), Busuk lunak (Penyebab Bakteri Erwinia carotovora Holland), dan Akar bengkak (peyebab Jamur Plasmodiophora brassicae Wor.). Pengendalian hama dan penyakit ini dapat dilakukan secara manual ataupun penggunaan bahan kimia.

n. Pemanenan Kubis
Kubis sudah dapat dipanen setelah berumur sekitar 60 hingga 90 hari atau lebih lama lagi setelah tanam tergantung varietas yang ditanam.