Tampilkan postingan dengan label Artikel Tanaman Pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Tanaman Pertanian. Tampilkan semua postingan

BUDIDAYA TANAMAN PORANG DENGAN NILAI EKONOMIS TINGGI 2020



Tanaman porang atau tanaman yang dikenal dengan nama amorphopallus oncophillus ini adalah merupakan tanaman yang hidup subur pada hutan tropis. Tanaman ini juga dapat tumbuh baik jika Anda tanam pada dataran rendah. Tanaman porang mudah tumbuh di antara tegakan pohon – pohon hutan, seperti pohon sono dan pohon jati. Pohon porang ini di pulau jawa lebih familiar dikenal dengan nama suweg. Tanaman porang dikategorikan termasuk tanaman semak dengan memiliki ciri tinggi tanaman mencapai 100 – 250 cm dengan umbi tanaman berada di dalam tanah.

Ciri lain tanaman ini adalah mempunyai batang yang tegak, lunak, serta batang halus dengan warna hijau

Tanaman porang yang dibudidayakan

atau hitam belang – belang dengan totol putih. Batang tanaman porang tunggal memecah menjadi tiga batang sekunder. Kemudian batang tersebut akan memecah lagi dan sekaligus menjadi tangkai daun. Pada tiap – tiap pertemuan batang akan ada tumbuh bintil / katak dengan memiliki ciri berwarna coklat kehitamam.

Katak inilah yang merupakan alat perkembangbiakan tanaman porang. Tinggi tanaman porang dapat mencapai hingga 1,5 meter dan perkembangannya sangat tergantung pada umur dan kesuburan tanah. Hasil dari tanaman porang yang bisa dimanfaatkan adalah umbinya. Umbi tanaman ini memiliki zat glucomanan.

Pohon porang mempunyai prospek dan nilai ekonomis yang sangat menjanjikan. Sehingga tidak akan rugi jika Anda budidayakan secara serius. Tanaman porang sangat dibutuhkan untuk keperluan industri dan kesehatan. Zat glucomanan yang terkandung di dalam umbi tanaman ini adalah salah satu faktor yang menyebabkan tanaman ini banyak dicari. Adapun beberapa manfaat dari umbi porang diantaranya adalah sebagai bahan pembuat lem, bahan pembuat tahu, pembuatan mie, perekat tablet, penguat kertas dan pembungkus kapsul.

Berikut kami akan berikan tips bagaimana cara memperbanyak tanaman porang pada budidaya porang

Perkembangbiakan Porang

Perkembangbiakan tanaman ini dapat Anda lakukan dengan menggunakan cara generatif maupun cara vegetatif. Secara umum perkembangbiakan tanaman porang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Perkembangbiakan menggunakan katak

Dalam 1 kg katak pada porang berisi sekitar 100 butir katak. Katak dapat Anda simpan pada saat melakukan proses pemanenan. Kemudian jika sudah memasuki musim penghujan, maka katak bisa Anda langsung tanam pada lahan yang telah dipersiapkan.

Perbanyakan menggunakan buah/biji

Tiap kurun waktu 4 tahun dalam budidaya porang tanaman ini akan menghasilkan bunga yang kemudian akan menjadi buah atau biji. Dalam satu tongkol buah tanaman porang bisa menghasilkan biji mencapai 250 butir. Biji tersebut bisa Anda gunakan sebagai bibit. Untuk menggunakannya Anda harus menyemaikannya terlebih dahulu.

Perbanyakan menggunakan umbi

Perbanyakan porang dapat menggunakan umbi. Umbi yang kecil ini dapat diperoleh dari hasil pengurangan tanaman yang sudah terlalu rapat. Oleh karena itu perlu untuk Anda kurangi. Dari hasil pengurangan tersebut, Anda bisa mengumpulkan umbi dengan ukuran yang kecil dan selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai bibit.

Anda juga dapat menggunakan umbi yang besar untuk perbanyakan tanaman porang. Jika Anda menggunakan umbi yang besar maka untuk langkah awal Anda harus memecah umbi tersebut menjadi ukuran yang kecil lalu kemudian bisa Anda tanam pada lahan yang telah disiapkan.

Setelah Anda sudah menentukan jenis perbanyakan apa yang akan digunakan dalam budidaya porang, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui syarat tumbuh tanaman porang. Tanaman porang pada umumnya dapat tumbuh dengan baik pada jenis tanah apa saja. Akan tetapi agar usaha budidaya tanaman porang yang Anda usahakan dapat berhasil dengan maksimal maka ada beberapa syarat lain yang perlu diperhatikan. Terutama menyangkut iklim dan keadaan tanahnya.

Adapun syarat yang diperlukan untuk tumbuh maksimalnya tanaman porang adalah sebagai berikut:

Keadaan Iklim

Tanaman jenis ini mempunyai sifat khusus yaitu memiliki sifat toleransi yang sangat tinggi terhadap tempat yang teduh. Tumbuhan ini hanya membutuhkan cahaya maksimum sekitar 40% saja. Tanaman porang juga dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 0 – 700 mdpl. Dengan lingkungan yang paling baik atau lingkungan ideal adalah dengan ketinggian 100 – 600 mdpl.

Keadaan Tanah

Untuk mendapatkan hasil umbi tanaman yang terbaik, tanaman porang menginginkan tanah dengan kondisi yang gembur atau subur serta tidak tergenang air. Untuk derajat keasaman tanah yang ideal untuk tanaman jenis ini adalah sekitar 6 – 7. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada jenis tanah apapun.

Kondisi Lingkungan

Untuk menciptakan kondisi lingkungan yang ideal. Dibutuhkan naungan yang ideal pula. Jenis naungan yang bisa digunakan adalah di sela – sela tanaman jati, sono maupun mahoni. Yang terpenting adalah ada naungan untuk tanaman dan dapat terhindar dari kebakaran. Tingkat kerapatan naungan yang ideal adalah 40%. Semakin rapat semakin baik untuk pertumbuhan tanaman.

Untuk masa panen yang ideal dapat Anda lakukan saat tanaman berumur 3 tahun ( 3 kali masa pertumbuhan ). Untuk kisaran harga pada saat ini berkisar Rp 800/kg dalam keadaan basah. Sementara jika Anda menjualnya dalam keadaan atau dalam bentuk irisan keripik kering bisa berkisar Rp 9.000/kg. Apabila Anda mempunyai link langsung ke pihak investor dari perusahaan asing maka hasil tanaman porang Anda dapat dikenai harga sekitar USD 18/kg.

Proses pengeringan umbi porang

Dalam tiap pohon porang yang Anda tanam dapat memanen hasil umbi sebanyak 2 kg dan dalam setiap satu hektar Anda dapat memperoleh 12 ton atau kurang lebih sekitar 1,5 ton umbi kering.

TANAMAN PORANG YANG KINI BANYAK DI EKSPOR KE LUAR NEGERI


Dari sisi penampilan, tanaman porang atau iles-iles serupa dengan suweg dan walur yang mudah ditemui di pekarangan terutama di desa-desa. Bedanya porang dengan dua tanaman itu terletak pada adanya buah di cabang tangkai daun.


Porang termasuk tumbuhan bermarga Amorphophallus. Secara penampilan, porang tumbuh dengan tangkai tunggal atau batang bercorak belang-belang hijau-putih. Tangkai kemudian menjulurkan cabang-cabang sebagai tangkai daun.

Porang hanya bisa tumbuh di bawah pepohonan penyangga seperti pohon jati. Ia akan gagal tumbuh di area persawahan. Tanaman ini, ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan. Umbi yang tertanam di dasar tungkai yang bisa diproduksi dan diolah menjadi produk kesehatan dan kecantikan.

Karena kaya manfaat, porang juga berpotensi untuk dikomersilkan, bahkan untuk pasar ekspor. Nah, warga Desa Bendoasri, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menangkap peluang. Melalui binaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan atau LMDH Artomoro dan Trimulyo, budidaya tanaman umbi itu dilakukan.


Budidaya porang oleh LMDH Bendo Asri dilakukan di kawasan hutan jati wilayah Perhutani. Lahan itu berada di perbatasan Nganjuk dan Madiun. Saat VIVA ke sana bersama rombongan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Minggu 10 Maret 2019, masuk hutan dari Rejoso, Nganjuk, tapi keluar di Jalan Raya Saradan, Kabupaten Madiun.

Dari jalan raya, perjalanan sampai ke lokasi budidaya porang lebih dari satu jam. Padahal, jarak perjalanan tak lebih dari 10 kilometer (km). Perjalanan memakan waktu banyak karena jalan masuk tergolong sempit dan penuh bebatuan, khas kawasan hutan. Sepanjang perjalanan, sejauh mata memandang hanyalah pohon jati menjulang dan semak-semak yang rimbun.

BACA JUGA POSTINGAN LAINNYA SEPERTI :

Informasi diperoleh, porang banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air. Selain itu, juga untuk pembuatan lem dan jelly yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang.

"Tidak banyak diketahui orang manfaatnya, tetapi sebenarnya merupakan komoditas unggulan Jawa Timur, karena hampir 100 persen diekspor," kata Khofifah.

Ketua LMDH Artomoro, Rianto mengatakan, manfaat porang banyak sekali. "Untuk bahan dasar obat-obatan, bahan dasar kosmetik, bahan campuran kertas, dan dia punya zat namanya glukomannan dan mengandung banyak karbohidrat nonkolesterol kalau dikonsumsi," tuturnya.

Total 500 hektare (ha) lahan di kawasan hutan Desa Bendoasri digunakan untuk budidaya porang. Masa tanam porang lima bulan sekali. Sekali panen, Rianto mengaku, LMDH menghasilkan 15 ton porang. Petani menjual umbi tumbuhan itu Rp10 ribu per kg dalam kondisi basah.

Sementara itu, pemerintah Provinsi Jawa Timur berjanji akan menggandeng ahli dari Universitas Brawijaya untuk mengembangkan budidaya porang. Bantuan alat produksi seperti perajangan juga akan diberikan.

Khofifah berharap dan mewanti-wanti petani agar bibit porang tidak terbawa ke luar negeri. "Karena, malah negara luar nanti yang berhasil mengembangkan," ucapnya

BUDIDAYA TANAMAN PORANG YANG PUNYA PROSPEK TINGGI


Tanaman porang (amorphopallus oncophillus) merupakan tanaman yang hidup di hutan tropis. Tanaman yang bisa juga ditanam di dataran rendah tersebut mudah hidup di antara tegakan pohon hutan seperti misalnya Jati dan Pohon Sono. Porang di daerah Jawa dikenal dengan nama iles-iles atau suweg. Termasuk tumbuhan semak (herba) yang memiliki tinggi 100 – 150 cm dengan umbi yang berada di dalam tanah.

BACA JUGA
CARA SUKSES BUDIDAYA PISANG AGAR CEPAT PANEN
CARA PEMBIBITAN PEPAYA SERTA CARA MENENTUKAN JENIS KELAMIN PEPAYA

Batang tegak, lunak, batang halus berwarna hijau atau hitam belang-belang (totol-totol) putih. Batang tunggal memecah menjadi tiga batang sekunder dan akan memecah lagi sekaligus menjadi tangkai daun. Pada setiap pertemuan batang akan tumbuh bintil atau katak berwarna coklat kehitam-hitaman sebagai alat perkembangbiakan tanaman porang. Tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 meter sangat tergantung umur dan kesuburan tanah. Umbi inilah yang akan dipungut hasilnya karena memiliki zat glucomanan.

Tanaman tersebut kini mempunyai prospek yang menjanjikan karena memiliki nilai ekonomi yang bisa dibudidayakan. Selain itu, porang banyak sekali dibutuhkan terutama untuk industri dan kesehatan, hal ini terutama karena kandungan zat glucomanan yang ada di dalamnya. Beberapa manfaat umbi porang yang lainnya antara lain:
  • Bahan lem
  • Jeli
  • Mie
  • Tahu
  • Felem
  • Perekat tablet
  • Pembungkus kapsul
  • Penguat kertas

Umbi tanaman porang yang siap diolah menjadi tepung

Karena banyaknya manfaat yang dikandung, kini Perhutani selaku pengelola hutan bekerjasama dengan para petani desa di sekitar hutan untuk mengembangkan sela-sela tegakan pohon jati yang ditujukan untuk kebon porang.

Di Jawa pengembangan porang telah dimulai di Jawa Timur seperti di Madiun, Nganjuk, Jember, Kediri, Ngawi dll. Melihat potensi luasnya hutan jati di Kabupaten Blora membuat Menteri BUMN Dahlan Iskan tertarik mengajak Perhutani memperluas lahan pengembangbiakan porang di Blora. Hal ini disambut baik Perhutani dan warga petani di Blora.

Untuk menindaklanjuti ide tersebut, Perhutani menyediakan lahan 1200 hektar di Blora. Yang terbagi dalam 4 wilayah KPH yakni di KPH Randublatung sudah siap 520 hektar, KPH Cepu 480 hektar, KPH Blora 150 hektar, dan KPH Mantingan 50 hektar. Hal ini dilakukan bertahap hingga sekitar 3000 hektar. Nantinya tahun depan Perhutani juga akan membangun Pabrik Pengolahan Porang menjadi tepung porang di Blora

Pabrik tersebut nantinya bisa menampung 30 ribu ton porang setiap tahunnya. Dengan adanya pabrik di Blora nantinya bisa mengangkat kehidupan masyarakat, termasuk petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Menurutnya, porang baru akan bisa dipanen dua tahun lagi, sehingga tahun depan pabrik didirikan dan saat panen hasil tanaman porang dari petani sudah bisa dimanfaatkan. Selama menunggu panen, petani akan dipekerjakan menanam porang dengan dibayar setiap bulannya. Petani tidak usah khawatir untuk pemasaran, sebab akan ditampung Perhutani semua. Kata Dirut Perhutani Bambang Sukmananto.

Bulan April lalu penanaman porang secara massal diresmikan Menteri BUMN Dahlan Iskan di hutan mrico kecut BKPH Cabak Kec.Jiken Kabupaten Blora yang diikuti seribu lebih petani dari puluhan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dan dilanjutkan secara mandiri oleh petani lainnya secara berkesinambungan bersama Perhutani.


Pangsa pasar porang terbesar adalah Jepang. Umbi inilah yang diolah menjadi tepung, kemudian dijadikan penganan khas Jepang seperti konyaku dan shirataki. Konyaku adalah sejenis jelly yang kaya akan serat. Sedangkan shirataki adalah mi tipis transparan, yang dibuat dari konyaku. Meski menjadi penganan khas Jepang, bahan baku berupa umbi porang didatangkan dari Indonesia.

Banyak manfaat sekali yang bisa dihasilkan dari tanaman porang ini, berikut adalah manfaat tanaman porang :
  • Manfaat tanaman porang adalah sebagai lem terbaik, lem yang dihasilkan sangat ramah lingkungan
  • Campuran pada pembuatan kertas, manfaat tanaman porang pada pembuatan kertas agar kertas menjadi kuat dan lemas.
  • Pengganti media tumbuh microba.
  • Isolator Listrik, glucomannan pada tanaman porang yang berbentuk gel dapat dimanfaatkan sebagai pengganti gel silicon, yang sangat baik sebagai isolator listrik.
  • Campuran dalam alat alat pesawat terbang dan parasut
  • Di negara jepang manfaat tanaman porang adalah sebagai campuran makanan jepang shirataki dan konnyaku, Bahan makanan ini banyak disukai masyarakat jepang untuk mie shiratake atau konnyaku
  • Penjernih air
  • Pengikat Formulasi tablet
  • Manfaat tanaman porang juga sebagai pengental sirup dan perekat pada es krim sehingga tidak mudah/tidak cepat meleleh
  • Bahan obat, Glucomannan pada tanaman porang dimanfaatkan sebagai bahan pembentuk kapsul pada obat.
  • Kadar glucomannan pada tanaman porang bermanfaat/berkhasiat bagi kesehatan tubuh yaitu mengurangi kadar kolesterol dalam darah dan memperlambat pengsongan perut dan mempercepat rasa kenyang sehingga cocok untuk makanan diet bagi penderita diabetes
  • Porang merupakan serat yang secara alami dapat larut dalam air. Juga tembus cahaya dan bersifat seperti agar agar dan tidak berbau sehingga dapat digunakan sebagai pengganti agar agar.
  • Porang banyak mengandung vitamin A dn B lebih tinggi dari kentang
  • Kandungan karbohidratnya lebih dari 80%, komponen yang terpenting ada dalam glucomannan.
  • Mendukung Industri antara lain sebagai pengkilap kain, perekat kertas, Cat, Kain katun dan wool, dan bahan imitasi yang memiliki sifat lebih baik dari milum serta harganya yang lebih murah.
  • Pengganti Gelatin sebagai bahan pembuat negatif film, isolator dan seluloid karena sifatnya yang mirip selulosa. Sehingga dapat sebagai pengganti selulosa dalam film
  • Larutan Mannan jika dicampur dengan gliserin atau natrium hidroksida bisa dibuat bahan kedap air.
  • Mannan juga dipergunakan untuk menjernihkan air dan memurnikan bagian bagian keloid yang terapung dalam industri bir, gula, minyak dan serat.
Kini, permintaan terhadap umbi porang terus meningkat. Tak heran jika muncul beberapa eksportir baru. Mereka tidak menetapkan persyaratan terlalu ketat, kecuali harus kering dan bersih dari cendawan (jamur).

Perkembangbiakan Porang
Perkembangbiakan tanaman Porang dapat dilakukan dengan cara generatif maupun vegetatif. Secara umum perkembangbiakan tanaman Porang dapat dilakukan melalui berbagai cara yaitu antara lain:

1. Perkembangbiakan dengan Katak
Dalam 1 kg Katak berisi sekitar 100 butir katak. Katak ini pada masa panen dikumpulkan kemudian disimpan sehingga bila memasuki musim hujan bisa langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan. Pada setiap pertemuan batang porang akan tumbuh bintil berwarna coklat kehitam-hitaman sebagai alat perkembangbiakan tanaman porang, inilah yang disebut katak.

2. Perkembangbiakan dengan Biji/Buah
Tanaman Porang pada setiap kurun waktu empat tahun akan menghasilkan bunga yang kemudian menjadi buah atau biji. Dalam satu tongkol buah bisa menghasilkan biji sampai 250 butir yang dapat digunakan sebagai bibit Porang dengan cara disemaikan terlebih dahulu.

3. Perkembangbiakan dengan Umbi

Dengan umbi yang kecil, ini diperoleh dari hasil pengurangan tanaman yang sudah terlalu rapat sehingga perlu untuk dikurangi. Hasil pengurangan ini dikumpulkan yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai bibit.
Dengan umbi yang besar, ini dilakukan dengan cara umbi yang besar tersebut dipecah-pecah sesuai dengan selera selanjutnya ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

Syarat Tumbuh Porang
Tanaman Porang pada umumnya dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja, namun demikian agar usaha budidaya tanaman Porang dapat berhasil dengan baik perlu diketahui hal-hal yang merupakan syarat-syarat tumbuh tanaman Porang, terutama yang menyangkut iklim dan keadaan tanahnya. Beberapa syarat yang diperlukan tersebut antara lain:

1. Keadaan Iklim
Tanaman Porang mempunyai sifat khusus yaitu mempunyai toleransi yang sangat tinggi terhadap naungan atau tempat teduh (tahan tempat teduh). Tanaman Porang membutuhkan cahaya maksimum hanya sampai 40%. Tanaman Porang dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 700 M dpl. Namun yang paling bagus pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 – 600 M dpl.

2. Keadaan Tanah
Untuk hasil yang baik, tanaman Porang menghendaki tanah yang gembur/ subur serta tidak becek (tergenang air). Derajat keasaman tanah yang ideal adalah antara PH 6 – 7 serta pada kondisi jenis tanah apa saja.

3. Kondisi Lingkungan
Naungan yang ideal untuk tanaman Porang adalah jenis Jati, Mahoni Sono, dan lain-lain, yang pokok ada naungan serta terhindar dari kebakaran. Tingkat kerapatan naungan minimal 40% sehingga semakin rapat semakin baik.

Untuk masa panen, tanaman porang dapat dilakukan setelah berumur 3 tahun (3 kali pertumbuhan). Dan untuk harga saat ini sekitar Rp. 800,-/kg dalam keadaan basah. Sementara apabila dijual dalam bentuk irisan keripik yang kering dapat dijual dengan harga Rp.9.000,-/Kg. Apabila kita mampu menjualnya langsung ke pihak investor dari pihak asing kita akan dihargai sekitar USD 18/Kg. Dalam setiap pohon dapat memanen hasil sebanyak 2 Kg umbi, dan dalam setiap hektarnya dapat diperoleh 12 ton atau sekitar 1,5 ton kering.

Teknik Menanam Tanaman Porang Prospek Yang Menjanjikan


Porang menjadi primadona bisnis, tanaman ini memiliki ciri-ciri yang sangat jelas sekali berbeda dengan tumbuhan umbi lainnya. Tumbuhan herbal ini memiliki batang yang tegak dan lunak. Tumbuhan ini memiliki batang halus berwarna, seperti hijau atau hitam. Di batang halus itu juga terdapat totol-totol putih. Di Indonesia sendiri tanaman porang ini memiliki nama-nama yang berbeda yang disesuaikan dengan daerah asalnya.


Karena nama porang bisa berbeda-beda disetiap daerah, maka ada baiknya untuk mengetahui nama-nama tersebut. Di tanah sunda, porang dinamakan acoan oray atay acung. Di daerah Jawa Timur, lebih tepatnya Nganjuk, porang diberi nama kairong. Selain nama acoan oray dan kairong, orang-orang di berbagai daerah mengenalnya dengan nama suweg, walur dan iles-iles. Selain nama-nama yang berbeda, penanaman porang juga berbeda-beda ditentukan oleh kesuburan tanah.

Budidaya Porang

Porang ternyata memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan dan industri. Oleh sebab itu, produksi porang sedang digalakkan agar mampu memberikan stok yang cukup untuk permintaan porang dari berbagai daerah. Nah berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara budidaya porang, sebenarnya porang dapat tumbuh di jenis tanah apa saja. Tapi porang akan tumbuh dengan baik di tanah yang memiliki naungan. Contohnya ialah dibawah pohon jati, mahoni dan sengon.

Teknik Perkembangbiakan 

Ada beberapa teknik yang bisa dipakai untuk membuat bibit porang. Teknik budidaya porang yang pertama bisa dengan menggunakan biji. Perlu diketahui bahwa porang akan berbunga pada periode 4 tahun. Bunga tersebut akan berubah menjadi buah dan kemudian menghasilkan biji yang baik dikembangbiakan pada musim hujan.

BACA JUGA


Teknik yang kedua ialah dengan bintik yang ada di antara batang dan cabang porang. Bintil yang dipanen ternyata bisa disimpan dan ditanam kembali sebagai bibit porang. Teknik yang ketiga yaitu dengan menggunakan umbi. Umbi porang yang dipanen, dapat ditanam kembali. Umbi ini menggunakan cara tanam di lahan pertanian.

Tanam Sekali

Cara menanam yang baik tentu saja dibawah naungan pohon-pohon besar seperti pohon jati di kawasan perhutani. Dengan menggunakan sistem bercocok tanam seperti itu penduduk sekitar tidak akan merusak tanaman perhutani lainnya.

Selain itu cara ini juga memanfaatkan lahan yang kososng untuk menghasilkan uang yang banyak setiap tahunnya. Porang cukup ditanam pada lahan di sekitar pohon jati yang rindang. Porang ternyata cukup ditanam sekali, lalu tinggal melakukan pemeliharaan dan memanen. Umbi akan tumbuh lagi setelah panen dengan meninggalkannya dilubang semula.

Memilih Umbi

Porang dapat dipanen setelah 3 tahun tumbuhan tersebut ditanam. Cara memanennya ialah dengan mengambil umbi yang paling besar dari tumbuhan tersebut. Umbi yang kecil dibiarkan saja di lahan pertanian agar pada saat musim hujan umbi tersebut dapat tumbuh lagi. Setelah umbi yang besar diambil dan dibersihkan dari tanah dan akar, umbi kemudian dipotong, diiris, lalu dijemur. Cara mengiris menentukan kualitas porang.

Kualitas Porang

Jika salah mengiris dan porang tidak kering pada saat penjemuran maka akan timbul jamur. Timbulnya jamur pada irisan porang tentu saja akan merugikan. Nilai tukar rupiah akan menurun karena kualitas irisan porang tidak bagus dengan adanya jamur. Untuk diketahui porang membutuhkan banyak sekali perhatian mulai dari menanam, memeliharan dan melestarikannya kembali.

CARA SUKSES BUDIDAYA UBI JALAR


Ketela rambat atau ubi jalar (Ipomoea batatas) ternyata menyimpan rahasia besar yang selama ini belum diperhitungkan oleh banyak orang. Berdasarkan penelitian tanaman ini mempunyai kandungan gizi yang besar, karbohidrat, protein, vitamin dan kandungan lainnya, informasi detail silahkan cari di wikipedia atau referensi lain.

Ini bukan membahas masalah kandungan gizi, manfaat kesehatan ataupun hasil kreasi makanan olahan tetapi masalah hasil budidaya ubi jalar yang luar biasa. 

Sebelum menghitung hasil analisa usaha, akan saya ulas sedikit mengenai ubi jalar.
Tanaman ubi jalar adalah tanaman merambat, panjang batang bisa menjalar sampai sekitar 1 meter. Jika tidak dirambatkan maka tingginya hanya sekitar 20 cm saja. Dalam satu batang bisa berkembang menjadi 5 batang atau lebih. Jenisnya bermacam-macam, warna kulit ada yang merah, ungu dan putih. Bentuk daun menjari seperti singkong dan ada pula yang lebar seperti daun pohon Gmelina.

Cara budidaya ubi jalar dimulai dengan pemilihan jenis tanah. Pilihlah tanah yang benar-benar gembur dg struktur tanah berpasir seperti bekas abu vulkanik. Tidak semua ladang atau tegalan berpasir karena tanah liat seperti sawah sangat tidak cocok. Cara termudah menguji tanah adalah sebagai berikut, basahi tanah lalu ambil segenggam kemudian kepal dengan kuat, kepalan tanah lalu dilempar. Kalau tanah berpasir tanah sekepal tersebut akan mudah hancur, jika tanah liat maka akan tetap menggumpal.

Setelah menemukan lahan yang cocok selanjutnya ditaburi pupuk kandang sebagai pupuk dasar sebanyak 20 ton atau sekitar 4 truk. Sebelum dibajak lahan sebaiknya diairi sampai terendam dan biarkan satu malam. Lahan lalu dibajak dengan traktor atau sapi supaya gembur dan pupuk dasar bercampur dengan sempurna dengan tanah. Jenis bajak yang cocok untuk tujuan ini adalah singkal. Lahan yang sudah dibajak kemudian dibuat guludan memanjang lahan dengan jarak antar guludan 80 cm - 100 cm, tinggi guludan kira-kira 30 cm. Buat saluran kecil sedalam 5 cm diatas guludan dan taburi pupuk NPK lalu timbun lagi dengan tanah. Kebutuhan pupuk NPK sekitar 100 kg (2 karung). Pengerjaan ini membutuhkan tenaga kerja sebanyak 3 orang selama 3 hari.

Siapkan stek atau potongan ubi jalar sepanjang 20 cm. Hitung kebutuhan stek per hektar, jika jarak antar tanaman 30 cm maka 1 guludan sepanjang 100 m adalah 333 stek, jika jaran antar guludan 1 m maka ada 100 guludan per hektar. Jadi kebutuhan bibit adalah 333 x 100 = 33.300 stek.

Cara menanam stek sangat mudah, tinggal tancapkan batang bawah sedalam 5-7 cm kedalam guludan, atur jarak antar stek 30 cm. Dengan kondisi tanah masih basah maka stek tidak usah disiram. Dalam beberapa hari daun stek akan layu, dari batang keluar akar baru dan di ketiak daun akan muncul tunas baru. Penanaman ini membutuhkan 3 tenaga kerja selama 1 hari.

Umur panen ubi jalar adalah 3,5 bulan (105 hari). Ciri-cici ubi jalar yang sudah siap panen adalah warna batang dan daunnya mulai banyak yang menguning, sudah keluar bunga berbentuk terompet, jika tanaman dibongkar umbinya sudah sebesar lebih dari kepalan tangan orang dewasa. Jika sudah waktunya maka pemanenan dilakukan dengan cara membongkar guludan ke kanan atau kekiri. Hati-hati saat membongkar dengan cangkul karena bisa melukai umbi ubi jalar.

Lahan bekas panen ubi jalar dapat digunakan lagi dengan cara membuat guludan baru tanpa pemupukan lagi. Penggunaan lahan untuk penanaman ubi jalar ini bisa dilakukan selama 3 kali dalam setahun berturut-turut dengan pemberian pupuk cukup 1 kali pada saat tanaman pertama. Setelah 3 kali pemakaian maka tanah sudah banyak kehilangan unsur haranya sehingga berlu diselingi dengan tanaman palawija kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang tunggak, kacang panjang, kedelai atau jagung.


Terdapat tiga jenis ubi jalar (Ipomoea batatas L.) yang populer dibudidayakan di Indonesia, yaitu ubi jalar berwarna putih kecoklatan, merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar tersebut memiliki varietas unggul dengan produktivitas tinggi. Beberapa varietas ubi jalar yang populer antara lain cilembu, ibaraki, lampeneng, georgia, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan.

Budidaya ubi jalar cocok dilakukan di daerah tropis yang panas dan lembab. Suhu ideal bagi tanaman ini adalah 21-27oC dengan dengan curah hujan 750-1500 mm per tahun. Budidaya ubi jalar memerlukan penyinaran matahari sekitar 11-12 jam sehari.

Di Indonesia, budidaya ubi jalar mencapai produktivitasnya yang paling optimal bila ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Namun, tanaman ini masih bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 1000 meter, hanya saja jangka waktu tanam hingga panen menjadi lebih panjang.

Penyiapan bibit ubi jalar

Penyiapan bibit dalam budidaya ubi jalar bisa dilakukan dengan dua cara, yakni cara generatif dan vegetatif. Pertama adalah perbanyakan melalui umbi. Caranya pilih umbi berkualitas baik dan sehat, kemudian dibiarkan di tempat lembab dan teduh hingga keluar tunasnya.

Tunas yang keluar dari umbi dipotong dan siap untuk dibesarkan. Cara generatif jarang dilakukan dalam budidaya ubi jalar skala luas. Cara ini dipakai untuk memperbanyak bibit unggul dalam skala terbatas. Atau untuk mengembalikan sifat-sifat unggul sang induk.

Cara kedua adalah perbanyakan vegetatif dengan distek. Calon indukan diambil dari tanaman yang berumur di atas dua bulan dengan ruas yang pendek-pendek. Caranya, potong batang tanaman kira-kira sepanjang 15-25 cm. Pada setiap potongan minimal terdapat dua ruas batang. Papas sebagian daun-daunnya untuk mengurangi penguapan. Ikat batang yang telah distek tersebut dan biarkan selama satu minggu di tempat yang teduh.

Perbanyakan dengan cara stek batang secara terus menerus akan menurunkan kualitas tanaman. Oleh karena itu, perbanyakan dengan stek hanya dianjurkan untuk 3-5 generasi penanaman.

Pengolahan tanah untuk budidaya ubi jalar

Kondisi tanah yang cocok untuk budidaya ubi jalar adalah tanah lempung berpasir, gembur, banyak mengandung hara dan memiliki drainase yang baik. Budidaya ubi jalar pada tanah kering dan retak-retak, akan menurunkan imunitas tanaman. Tanaman mudah terserang hama dan penyakit. Sebaliknya bila ditanam ditempat becek atau basah, umbinya akan kerdil, kadar serat tinggi, umbi mudah busuk dan bentuknya benjol.

Derajat keasaman tanah yang ideal untuk budidaya ubi jalar sekitar 5,5-7,5 pH. Tanaman ini tumbuh baik pada lahan tegalan atau bekas sawah. Pada lahan tegalan, budidaya ubi jalar cocok dilakukan diakhir musim hujan. Sedangkan untuk lahan sawah lebih cocok pada musim kemarau.

Budidaya ubi jalar relatif tidak membutuhkan pupuk yang banyak. Apalagi bila ditanam di lahan bekas sawah. Sebelum menanam ubi jalar, hendaknya tanah dibajak atau dicangkul supaya gembur. Kemudian bentuk bedengan setinggi 30-40 cm. Buat lebar bedangan 60-100 cm dengan jarak antar bedengan 40-60 cm. Panjang bedengan mengikuti bentuk lahan.

Untuk budidaya ubi jalar secara organik, berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos. Pupuk kandang yang bagus adalah campuran kotoran ayam dan sapi atau kambing yang telah matang. Campurkan pupuk pada saat pembuatan bedengan dengan dosis 20 ton per hektar.

Penanaman ubi jalar

Ubi jalar ditanam dengan cara membenamkan 2/3 stek batang kedalam tanah. Dalam satu bedengan terdapat dua baris tanaman. Jarak antar tanaman dalam satu baris 30 cm dan jarak antar baris 40 cm. Dibutuhkan sekitar 36 ribu batang untuk lahan seluas satu hektar.

Di awal pertumbuhan usahakan jaga kelembaban tanah. Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari pada stek yang baru ditanam. Penyiraman bisa dihentikan setelah tanaman terlihat tumbuh, yang dicirikan dengan keluarnya daun baru.

Pemeliharaan dan perawatan

Tanaman ubi adalah tanaman yang tahan kekeringan. Intensitas hujan dua minggu sekali sudah cukup memberikan asupan air. Sehingga relatif tidak memerlukan penyiraman secara terus menerus.

Setelah 2-3 minggu penanaman, periksa keseluruhan tanaman. Apabila terdapat tanaman yang gagal tumbuh segera sulam dengan tanaman baru. Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang mati dan menggantinya dengan stek batang yang baru.

Pada umur 4 minggu setelah tanam, lakukan pembongkaran tanah di kiri dan kanan tanaman, radius10 dari tanaman. Hal ini dimaksudkan supaya akar tanaman tidak menjalar kemana-mana sehingga umbi terkonsentrasi pada jalur penanaman. Aktivitas ini dilakukan sekaligus dengan menyiangi gulma.

Pada umur 6-8 minggu setelah tanam, tanah yang dibongkar tadi kemudian ditutup kembali sambil merapikan akar-akar yang menjalar keluar dari jalur penanaman. Kegiatan perapihan akar ini penting karena jika menjalar kemana-mana, umbi yang dihasilkan tidak akan terlalu besar. Jika akar tidak ditertibkan, bisa jadi umbinya banyak namun ukurannya kecil-kecil.

Pemanenan budidaya ubi jalar

Pemanenan ubi jalar bisa dilakukan pada umur 3,5-4 bulan. Perhatikan cuaca saat menjelang panen, atau umur tanaman di atas 3 bulan. Umbi siap panen yang tiba-tiba tertimpa hujan deras biasanya akan membusuk. Hal ini terjadi pada budidaya ubi jalar yang dilakukan di musim kemarau. Apabila terjadi hal tersebut segera lakukan pemanenan, maksimal 7 hari setelah hujan.

Panen dikatakan berhasil jika tiap satu bibit yang ditanam minimal menghasilkan 1 kg umbi. Secara umum tanaman ubi jalar yang baik dan tidak terserang hama akan menghasilkan umbi lebih dari 25 ton per hektar. Bahkan pada ubi jalar varietas tertentu seperti kalasan bisa menghasilkan hingga 30-40 ton per hektar.

Saatnya yang kita tunggu-tunggu menghitung hasil usaha ubi jalar. Dengan hitungan dalam 1 tahun 3 kali panen dengan harga Rp. 4.500 / kg. (harga di ladang)
Bagaimana menurut anda luar biasa bukan?