Buah naga merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Meksiko. Seiring berjalannya waktu, buah ini pun mulai dibudidayakan di benua Asia, termasuk Indonesia. Sehingga tidak sulit untuk menemukan buah ini di pasaran. Baik di pasar tradisional ataupun supermarket.
Buah naga sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Rasanya yang enak serta manfaat yang besar bagi tubuh membuat buah ini sering dikonsumsi oleh orang-orang. Selain itu, karena bentuknya yang unik, tak jarang juga buah naga dijadikan sebagai hiasan dipekarangan rumah.
Tanaman ini serupa dengan pohon kaktus ya guys, batangnya berwarna hijau serta memiliki banyak duri. Nantinya, dari duri inilah bunga naga akan tumbuh. Selain itu, buah naga berbentuk bulat dan sedikit oval, serta kulitnya yang menyerupai kulit naga.
Tanaman naga dapat hidup dengan baik di dataran rendah atau daerah yang memiliki suhu cukup panas. Seperti di tepi pantai. Tanaman ini sebenarnya bisa tumbuh pada media tanah dengan kondisi apapun. Namun, mereka sangat rakus akan unsur hara, jadi penting bagi kamu untuk memberikan nustrisi pada tanah sebelum ditanami bibit naga.
Buah naga termasuk tanaman yang tangguh, mereka juga jarang sekali terkena serangan hama. Tetapi, tanaman naga juga sedikit manja loh. Umumnya mereka sangat sulit berbuah tanpa bantuan orang lain untuk melakukan proses perkawinan. Oleh sebab itulah, bagi petani pemula sering kali mendapatkan tanaman naganya berbunga, namun gagal berbuah.
Hal ini disebabkan karena bunga naga rontok sebelum sempat menjadi bakal buah. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini. Namun umumnya karena tidak adanya bantuan dari pihak petani dalam melakukan penyerbukan bunga. Untuk itu, berikut kami paparkan 7 penyebab bunga buah naga menjadi rontok dan cara merawat bunga buah naga agar tidak rontok.
1. Bunga rontok karena faktor petani
Seperti yang sudah kita sebutkan sebelumnya, bantuan petani sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bunga naga untuk berkembang menjadi buah. Bila hanya mengharapkan bantuan angin ataupun lebah, kemungkinan bunga naga berubah menjadi buah sangatlah kecil. Untuk itu, kamu selaku petani harus melakukan penyerbukan sendiri.
Bunga naga hanya mekar satu kali, dan itu terjadi di malam hari. Bila sampai pagi tidak ada terjadi penyerbukan, bunga akan rontok dan gagal berbuah. Saat melakukan penyerbukan, ada beberapa alat yang harus kamu siapkan, antara lain kuas yang berfungsi untuk mengambil serbuk sari, serta ember yang nantinya sebagai tempat menampung serbuk sari yang sudah diambil.
Kamu bisa mengambil serbuk sari dari beberapa bunga sekaligus, dan dicampur di dalam ember. Setelah itu, ambil serbuk sari yang ada pada ember. Kemudian letakkan secara perlahan pada kepala putik. Sampai disini, proses penyerbukan telah selesai dilaksanakan. Setelah itu kamu hanya perlu menunggu sampai bunga berubah menjadi buah.
2. Bunga rontok karena serangan hama
Meskipun batang tanaman naga cukup kebal terhadap hama, namun tidak dengan bunganya. Bunga yang sudah melewati fase penyerbukan pun masih dapat rontok karena serangan hama. Ada beberapa hama yang biasanya menyerang bunga naga, dan masing-masing hama pun menyerang bagian yang berbeda-beda.
Ulat misalnya, hama jenis ini akan memakan bakal buah yang baru saja terbentuk setelah proses penyerbukan. Selain itu, hama lain yang dapat menyerang bunga naga adalah hama penggerek. Hama jenis ini biasanya akan menghisap cairan sel pada bakal buah yang baru terbentuk.
Solusi yang dapat kamu terapkan adalah pemberian pestisida pada tanaman.
3. Bunga rontok karena faktor alam
Alam bukan hanya membantu penyerbukan bunga naga, namun bisa juga bersifat sebaliknya. Cuaca ekstrim yang sering terjadi saat musim hujan juga dapat membuat bunga naga menjadi rontok. Curah hujan yang tinggi membuat bunga menjadi basah.
Dalam hal ini, terkadang serbuk sari menjadi lengket satu sama lain disebabkan oleh air yang mengikat mereka. Sehingga serbuk sari tidak bisa membuahi kepala putik. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa menggunakan plastik untuk menutupi bunga agar bunga terlindung dari curah hujan yang tinggi.
4. Bunga rontok karena kekurangan nutrisi
Pada saat memasuki fase berbuah dan berbunga, tanaman naga akan membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang banyak. Ada banyak sekali yang mereka butuh, namun yang memiliki persentase terbanyak adalah unsur fosfat dan juga unsur kalium.
Bila tanah yang menjadi media tanam kekurangan unsur ini, maka dapat penyebabkan bunga naga mengalami kerontokan. Apalagi bila tanaman juga kekurangan air, hal ini dapat menyebabkan kerontokan menjadi semakin parah.
Solusi yang bisa kamu terapkan antara lain dengan memberikan pupuk yang kaya akan Kalium dan juga mencukupi pasokan air bagi tanaman.
Nah itulah 4 cara merawat bunga buah naga agar tidak rontok. Penting bagi kamu untuk mengenali penyebab apa saja yang menyerang tanaman nagamu, sehingga kamu bisa memberikan solusi yang sesuai dengan agar permasalahannya.
Bila kamu menanam buah naga dalam skala besar, jangan lupa untuk selalu membantu proses penyerbukan bunga. Sebab, waktu mekar yang singkat serta kurangnya faktor penolong lain seperti lebah ataupun angin membuat tingkat keberhasilan bunga sangatlah kecil bila proses penyerbukannya tidak kamu bantu.
Umumnya bunga sudah mulai mekar pada pukul 8 malam dan berakhir pada saat pagi. Kamu bisa melakukan penyerbukan dalam rentang waktu tersebut. Ini terkadang memang menjadi tantangan tersendiri bagi para petani, karena bunga naga mekar disaat memasuki waktu tidur. Sehingga sedikit banyak dapat memberatkan bagi petani. Terlebih bila siang hari sudah beraktivitas terlalu banyak.
EmoticonEmoticon