Penanganan dan Pengertian Pascapanen

Dalam budidaya tanaman pertanian terdapat beberapa tahap atau penanganan dari pembenihan sampai dari panen dan distribusi, adapun yang kita akan bahas kali ini adalah tahap Pascapanen, mengenai pengertian dan bagaimana cara atau teknik yang di gunakan pada saat pascapanen. mengapa ada penanganan pascapanen ini sebenarnya berkaitan dengan karakteristik dari hasil pertanian yang tidak tahan lama, maka dari itu perlu adanya penanganan yang tepat pascapanen agar hasil pertanian yang tidak tahan lama tersebut dapat lebih mudah di tangani. karena kualitas hasil pertanian sangat di tentukan dari bagaimana cara penanganan pascapanen nya. maka dari itu penting adanya kita bahas mengenai masalah ini yaitu pada BAB Penanganan Pascapanen, untuk informasi selengkapnya silahkan simak penjelasan berikut ini.

Penanganan dan Pengertian Pascapanen

Pengertian Pascapanen

Pascapanen adalah berbagai kegiatan atau perlakuan dengan tahap penanganan hasil tanaman pertanian segera setelah pemanenan yang menentukan kualitas selanjutnya. jadi pada intinya pascapanen adalah sebuah tapa di mana kita melakukan penanganan khusus terhadap hasil tanaman (buah, sayur) yang baru saja di panen dari pohonnya atau tanaman nya.

Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen Penanganan pascapanen mencakup :
  1. pengeringan
  2. pendinginan
  3. pembersihan
  4. penyortiran
  5. penyimpanan dan 
  6. pengemasan 
Karena hasil pertanian yang sudah terpisah dari tumbuhan akan mengalami perubahan secara fisik dan kimiawi dan cenderung menuju proses pembusukan. Penanganan pascapanen menentukan kualitas hasil pertanian secara garis besar, juga menentukan akan dijadikan apa bahan hasil pertanian setelah melewati penanganan pascapanen, apakah akan dimakan segar atau dijadikan bahan makanan lainnya.

Tujuan Pascapanen

Tujuan utama dari penanganan pascapanen adalah mencegah susut bobot, memperlambat perubahan kimiawi yang tidak diinginkan, mencegah kontaminasi bahan asing dan mencegah kerusakan fisik pada hasil pertanian. Sanitasi juga merupakan hal yang penting dalam mencegah keberadaan patogen perusak bahan pertanian.

Setelah dari lahan, penanganan pascapanen umumnya dilakukan di rumah pengepakan. Wujud dari rumah pengepakan dapat berupa gubuksederhana yang menyediakan teduhan dan air mengalir; hingga rumah pengepakan skala besar dengan fasilitas modern termekanisasi yang dilengkapi sabuk konveyor, pensortiran otomatis, pendingin, dan sebagainya. Pada proses pemanenan hasil pertanian dengan mesin, penanganan pascapanen seperti perontokan, pembersihan, dan proses awal lainnya dapat terjadi di mesin tersebut.

Penyimpanan pada pascapanen berperan penting dalam mempertahankan kualitas hasil pertanian. Pengaturan kelembaban dan temperatur ruangan penyimpanan dibutuhkan untuk memperlambat penurunan kualitas bahan, dan dapat dilakukan dengan berbagai cara, alami maupun mekanisasi.

Tahapan Penanganan Produk Sayuran Dan Tujuan Tahanan

Aktivitas pasca panen melindungi kualitas produk pertanian yang dipanen. Pensortiran misalnya, diperlukan agar mengetahui apakah produk memenuhi kriteria standar kualitas untuk dipasarkan, dan memisahkan antara bahan yang berbeda kualitasnya. Menurut Mutiarawati (2009), Penanganan pasca panen umumnya meliputi pekerjaan:

a) Grading dan Standarisasi


Grading adalah pemilahan berdasarkan kelas kualitas. Biasanya dibagi dalam kelas 1, kelas 2, kelas 3 dan seterusnya, atau kelas A, kelas B, kelas C dan seterusnya. Pada beberapa komoditas ada kelas super-nya. Tujuan dari tindakan grading ini adalah untuk memberikan nilai lebih ( harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang lebih baik. Standard yang digunakan untuk pemilahan (kriteria ) dari masing-masing kualitas tergantung dari permintaan pasar. itulah bedanya buah yang ada di pasaran dan buah yang ada di supermarket.

b) Pengemasan / pengepakan / pembungkusan

Pengemasan adalah mengemas atau memberi tempat pada hasil agar terlihat baik dan komoditas terlindungi.

c) Penyimpanan (Storage operation)

Penyimpanan adalah kegiatan menunda pemindahan dengan meletakkan bahan di suatu tempat. Penyimpanan bahan pertanian biasanya bertujuan untuk menunggu waktu pemindahan yang tepat dan menunggu perubahan harga terjadi. Tujuan / guna penyimpanan yaitu:

  • 1) Memperpanjang kegunaan (dalam beberapa kasus, meningkatkan kualitas)
  • 2) Menampung produk yang melimpah
  • 3) Menyediakan komoditas tertentu sepanjang tahun
  • 4) Membantu dalam pengaturan pemasaran
  • 5) Meningkatkan keuntungan finansial bagi produsen
  • 6) Mempertahankan kualiatas dari komoditas yang disimpan


d) Transportasi/Pengangkutan

Pengangkutan umumnya diartikan sebagai penyimpanan berjalan. Semua kondisi penyimpanan pada komoditas yang diangkut harus diterapkan. Faktor pengangkutan yang perlu diperhatikan adalah:
  • 1) Fasilitas angkutannya
  • 2) Jarak yang ditempuh atau lama perjalanan
  • 3) Kondisi jalan dan kondisi lingkungan selama pengangkutan
  • 4) Perlakuan “bongkar-muat” yang diterapkan.


e) Pemberian bahan kimia:

Berbagai tujuan pemberian bahan kimia, antara lain:
  • 1) Insektisida atau Fungisida untuk mencegah serangan hama dan penyakit setelah panen.
  • 2) Penyerap etilen (ethylene absorber) untuk mengikat gas etilen yang timbul selama penyimpanan buah agar pematangan buah dapat diperlambat.
  • 3) Pemberian etilen untuk mempercepat pematangan atau untuk pemeraman.
  • 4) Pemberian zat penghambat pertunasan untuk menekan tumbuhnya tunas
  • 5) Pelilinan untuk mengganti atau menambah lapisan lilin yang ada dipermukaan buah.
  • 6) Pemberian kapur pada tangkai kubis (bekas potongan) untuk mencegah pembusukan.
  • 7) Pemberian senyawa tertentu untuk warna yang lebih baik

Perubahan Fisiologis Selama Masa Penyimpanan

Menurut Kays (1991), perubahan-perubahan fisiologis selama masa penyimpanan diantaranya adalah sebagai berikut:

  • a) Daun menguning atau layu.
  • b) Batang mengeras.
  • c) Buah terlalu matang (bonyok).
  • d) Buah keriput.
  • e) Umbi mulai berakar.
  • f) Buah atau biji mulai alot.
Secara garis besar, pemanfaatan ilmu teknik pada kegiatan pasca panen meliputi pemantauan sifat fisik dan kimiawi bahan pertanian dan penggunaan teknologi dalam menangani bahan pertanian setelah pemanenan. Tidak bisa dimungkiri bahwa metode penanganan pasca panen akan sangat bervariasi karena produk pertanian memiliki sifat fisik dan kimiawi yang sangat beragam. Bahkan untuk bahan pertanian yang berasal dari satu jenis tanaman, misal antara beras gabah (beras yang masih mengandung bekatul) dan beras putih (yang sudah dibersihkan dari bekatul) membutuhkan penanganan yang berbeda karena beras gabah masih mengandung protein sehingga berpotensi membusuk lebih cepat dibandingkan beras putih.

baca selengkapnya di : https://id.wikipedia.org/wiki/Pascapanen

Demikianlah informasi mengenai  Penanganan dan Pengertian Pascapanen yang harus di ketahui. memang sebaiknya anda mengetahui berbagai tahap yang harus di lakukan dalam budidaya tanaman pertanian agar lebih jelas dan faham keseluruhannya. namun karena keterbatasan waktu saya hanya dapat membahas salah satu tahap yaitu pascapanen saja kali ini, jika ada kesempatan nantinya saya juga akan bahas berbagai tahap lainnnya untuk memberikan ilmu pengetahuan untuk anda semua. terimakasih.


EmoticonEmoticon