Saat ini, perkembangan teknologi kultur jaringan sudah mulai menampakkan geliatnya. Hal ini disebabkan oleh bibit tanaman yang dihasilkan dapat diperoleh secara serentak dan seragam serta dalam jumlah yang banyak. Sejatinya, sistem kultur jaringan tidaklah rumit dan susah. Syarat utamanya adalah mengenal tahapan-tahapan yang diperlukan untuk membiakkan tanaman dan ruang kerja yang digunakan harus terjaga kesterilannya.
Dalam pengaplikasian teknologi kutur jaringan skala rumah tangga, Anda dapat memodifikasi ruangan rumah Anda menjadi seperti dilaboratorium. Ruangan dapur dapat digunakan sebagai ruangan sterilisasi. Ruang kamar atau ruang kosong dapat digunakan sebagai ruang persiapan alat-alat laboratrium dan bahan-bahan kimia. Disini, juga perlu disiapkan kulkas khusus sebagai tempat penyimpanan berbagai hormon dan larutan.
Ruang inkubasi merupakan ruang yang diperlukan untuk meletakkan eksplan yang akan dikultur. Anda bisa menggunakan garasi mobil, beranda, atau halaman rumah. Namun, yang perlu diperhatikan, ruangan ini harus terjaga kesterilannya, dan memiliki suhu stabil 25áµ’C. Anda bisa menggunakan lampu neon 40 watt sebanyak 2 buah yang diletakkan 40 cm dari media kultur.
Ruangan ini juga bisa dijadikan sebagai ruang inokulasi (penanaman) sehingga perlu menyiapkan LAF (Laminar Air Flow Cabinet) sebagai tempat melakukan penanaman eksplan ke dalam botol.
Tahapan Perbanyakan Tanaman dengan Sistem Kultur Jaringan
Dalam memperbanyak tanaman dengan sistem kultur jaringan, dibutuhkan setidaknya 5 tahapan yang harus dilakukan antara lain pemilihan dan penyiapan sumber eksplan, inisisasi kultur, multipikasi/perbanyakan, subkultur pemanjangan tunas, dan aklimatisasi plantet ke lingkungan.
Beberapa Teknik Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga
Kultur jaringan sendiri memiliki banyak teknik dalam pengaplikasiannya. Dalam mengembangkan kultur jaringan skala rumah tangga, tentu sedikit berbeda dengan kultur jaringan skala industri. Anda harus memilih teknik kultur jaringan yang tepat agar tingkat keberhasilannya semakin tinggi.
Sumber: Wikipedia
Berikut ini adalah beberapa teknik kultur jaringan skala rumah tangga yang dapat Anda coba di rumah.
1. Penaburan Biji
Teknik ini biasa dilakukan untuk memperbanyak anggrek. Caranya adalah pilih biji tanaman yag tua namun belum pecah. Bji ini kemudian disterilisasi, bisa dengan dibakar atau direndam ke dalam larutan steril. Setelah itu, biji tua disayat dan akan menampakkan biji muda yang masih hijau. Biji inilah yang akan dikultur untuk memperbanyak anggrek.
2. Stek Mikro
Teknik stek mikro merupakan teknik kutur jaringan dengan cara mengambil bagian tumbuhan, baik daun maupun tunas, yang kemudian dikultur. Teknik ini tergolong teknik yang paling mudah karena jaringan yang diambil sudah merupakan jaringan yang mengarah ke pertumbuhan tertentu.
3. Kultur Meristem
Kultur meristem merupakan salah satu teknik kultur jaringan dimana eksplan yang akan digunakan berupa jaringan meristematik. Jaringan meristem dipilih karena cenderung stabil sehingga tanaman yang dihasilkan akan identik dengan donornya.
4. Kultur Kalus
Kalus merupakan satu kumpulan sel yang berasal dari sel-sel jaringan yang mengalami pembelahan secara terus menerus dan berpotensi membentuk akar, tunas, atau embrio yang akan berkembang menjadi plantlet. Tujuan dari kultur kalus ini adalah untuk memproduksi plantlet secara besar-besaran dan juga menghasilkan variasi aksomal dan memproduksi metabolit sekunder.
5. Penggandaan Kromosom (poliploidi)
Teknik ini biasa digunakan untuk membuat tanaman raksasa atau tanaman yang ukurannya lebih besar dari ukuran aslinya. Hal ini biasa dilakukan dengan menggunakan teknik penggandaan kromosom atau cloning.
Caranya yaitu dengan memberikan zat penghambat yang disebut kolkisin. Kolkisin memiliki keampuan untuk melipatgandakan kromosom. Namun, yang perlu diingat adalah pemberian kolkisin dilakukan pada saat pertumbuhan sel tanaman mencapai tahap telofase.
EmoticonEmoticon