Pembenihan dengan cara mencangkok telah dibahas di bagian sebelumnya. Setelah kamu mendapatkan benih rambutan (tentu dahan yang dicangkok berukuran tidak terlalu besar untuk di tanam dalam pot), maka selanjutnya adalah tahap penanaman. Pot untuk menanam rambutan merupakan pot yang berukuran besar dengan diameter minimal 50 cm dan tinggi minimal 1 meter.
Dalam menanam tanaman rambutan dalam pot, semakin besar pot yang digunakan maka semakin baik peluangnya untuk memperoleh hasil yang optimal.
Bagaimanapun juga pohon rambutan merupakan pohon yang membutuhkan ruang tanam luas agar tumbuh maksimal, sehingga jika kita memiliki ruang tanam yang sempit, maka kita memerlukan media tanam yang benar-benar baik dan cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.
Apa media tanam yang baik untuk menanam rambutan dalam pot? Gunakan komposisi minimal dengan campuran tanah, pupuk kandang, dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1:1.
Namun media tanam ini perlu ditambah agar hasilnya optimal dengan menggunakan campuran tanah, pupuk kandang, pupuk kompos, sekam bakar, sekam, cocopeat, dengan perbandingan 1:1:1:1:1:1 yang ditambahkan pupuk cair organik dan mikroorganisme buatan (yang dapat dibeli secara online atau di toko-toko pertanian). Komposisi ini harus dipersiapkan setiadaknya 2 minggu sebelum penanaman.
Setelah media tanam siap, maka bibit cangkokan bisa ditanam. Cara perawatannya sederhana sekali, cukup siram dua kali sehari atau jangan biarkan media tanam kering.
Pada tiga bulan awal penanaman, sebaiknya kamu menaruh tanaman ini ditempat yang tidak terlalu banyak mendapatkan sinar matahari karena bagaimanapun juga bibit ini masih harus beradaptasi karena terpisah dari induknya.
Setelah lewat tiga bulan atau sekiranya bibit tersebut telah tumbuh dengan baik, maka penempatannya bisa dipindahkan ke area yang mendapatkan cukup sinar matahari.
Idealnya, bibit cangkokan ini akan mulai berbuah dalam jangka waktu dua tahun penanaman. Namun tidak menutup kemungkinan sebelum dua tahun pohon sudah bisa berbuah meskipun hanya sedikit.
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, jika kamu memanen buah rambutan, sebaiknya kamu memetik hingga tangkainya, jangan dipetik hanya buahnya saja karena hal ini akan menghambat proses pembuahan di musim selanjutnya.
Pemangkasan dahan bisa dilakukan setelah tanaman ini selesai berbuah atau telah melewati masa panen karena masa ini merupakan masa terbaik bagi pohon rambutan untuk tumbuh lebih tinggi daan besar.
Hama pohon rambutan tidaklah banyak sehingga dalam budidaya rambutan bisa dibilang kita tidak memerlukan pestisida. Hama yang mungkin sering muncul adalah ulat bulu yang bisa dihilangkan secara manual.
Selanjtnya, pemupukan lanjutan (dengan menggunakan pupuk kandang atau pupuk cair organik) bisa dilakukan setiap enam bulan sekali atau sehabis panen buah.
Cara yang paling ampuh untuk menanam pohon rambutan yang bisa menghasilkan buah yang berlimpah hanya bisa dilakukan di kebun karena pertumbuhan tanaman bisa dibilang tidak terbatas karena lahan tumbuhnya juga luas.
Media tanam yang baik untuk penanaman rambutan di kebun bisa disamakan komposisinya dengan media tanam yang digunakan untuk menanam pohon rambutan dalam pot.
Yang harus dilakukan pertama-tama adalah membuat lubang tanam kira-kira dua minggu sebelum media tanam dimasukkan ke dalam lubang. Lubang tanam ini bisa menggunakan ukuran 1,5x1,5 m dengan kedalaman sekitar 1-1,5 meter (tergantung besar dahan yang dijadikan bibit; semakin besar dahan yang dipergunakan, maka semakin dalam lubang tanam yang dibutuhkan).
Seperti halnya penanaman bibit rambutan di dalam pot, setelah media tanam dimasukkan ke dalam lubang, tunggu selama dua minggu sebelum bibit di tanam.
Bibit yan dipergunakan untuk penanaman model ini biasanya adalah bibit dengan ukuran besar dan telah memiliki banyak cabang. Untuk itu, setelah penanaman baiknya bibit ini diberi penyangga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti misalnya pohon ambruk karena akarnya belum kuat menancap di tanah.
Kebun yang dipergunakan untuk menanam bibit rambutan cangkokan baiknya adalah kebun yang telah memiliki pohon pelindung sehingga bibit ini dalam masa awal penanaman tidak terlalu banyak mendapatkan sinar matahari. Namun jika kebun ini (terpaksanya) tidak memiliki pohon pelindung, sebaiknya pada awal-awal penanaman, tanah harus sering disiram agar daun tanaman tidak mudah layu karena proses fotosintesis dalam dosis tinggi.
Selebihnya, perawatan, pemanenan, dan perawatan pasca panen pohon rambutan yang ditanam di kebun ini bisa disamakan dengan penanaman pohon rambutan dalam pot.
EmoticonEmoticon