Cara Sederhana Budidaya Terong

Persiapan Lahan 

Lahan dibersihkan dari gulma dan rumput liar, lantas dibajak supaya gembur. Buatlah bedengan bersama dengan lebar 90 atau 100 cm, tinggi 20 – 25 cm bersama dengan panjang sesuai bersama dengan kondisi lahan. Setelah pembuatan bedengan selesai, taburkan pupuk dolomit 1 -2 ton / Ha kecuali pH dibawah 6,5. Setelah kurang lebih 10 hari, taburkan pupuk kandang atau pupuk kompos secara merata terhadap bedengan. Bisa termasuk ditambahkan bersama dengan pupuk kimia, NPK atau campuran pada TSP, KCL dan ZA bersama dengan perbandingan 2 :1 : 1 bersama dengan dosis 0,5 ons/pohon. Pada dasarnya, dukungan pupuk basic terhadap sebagian model tanaman sama.
Setelah selesai dukungan pupuk dasar, lantas dijalankan pemasangan mulsa plastik. Buat lubang tanam bersama dengan jarak 70 x 60 cm atau 80 x 90 cm. Untuk budidaya terhadap musim kemarau manfaatkan jarak tanam 70 x 60 dan terhadap musim hujan bikin jarak tanam 80 x 60 cm.


Persiapan Bibit dan Cara Semai Benih Terung

Siapkan fasilitas semai khususnya dahulu. Menyemai mampu dijalankan bersama dengan manaburkan benih langsung terhadap bedengan semai yang udah disiapkan. Bisa termasuk disemai bersama dengan polybag. Benih direndam khususnya dahulu manfaatkan air hangat kuku selama kurang lebih 5 – 6 jam. Kemudian tiriskan, setelah itu benih disemai. Cara menyemai benih terong serupa bersama dengan cara menyemai benih cabe, begitu termasuk bersama dengan benih tomat.


Cara Menanam Bibit Terung

Bibit terong mampu ditanam setelah berusia 25 -30 HSS (Hari Setelah Semai). Penanaman dijalankan terhadap sore hari. Pilihlah bibit yang bagus dan sehat, bersama dengan tanda-tanda memiliki vigor yang kuat dan daun berwarna hijau segar. Buka plastik polybag lantas tanam bibit terhadap lubang yang udah disiapkan, satu lubang satu bibit. Setelah selesai penanaman, langsung disiram bersama dengan air secukupnya supaya tanaman tidak layu keesokan harinya.


Pemeliharaan Tanaman Terong

Lakukan penyulaman langsung setelah keluar tersedia tanaman yang mati atau dimakan hama. Penyulaman dijalankan sampai umur 15 HST (Hari Setelah Tanam). Penyiangan termasuk perlu dijalankan supaya tanaman terong tidak terganggu oleh gulma dan rumput liar. Untuk merawat tanaman supaya tidak kekeringan jalankan penyiraman secukupnya, mengatur bersama dengan kondisi cuaca.

Ajir dipasang langsung setelah penanaman selesai, supaya tidak menyebabkan kerusakan perakaran. Pasang ajir bersama dengan jarak sedikitnya 5 cm dari pangkal batang. Kemudian tanaman diikat manfaatkan tali plastik terhadap ajir tersebut. Ajir dipasang setelah tanaman sudah besar, ajir dipasang menyerong dengan sudut 45 derajat agar tidak merusak akar.


Pemupukan Susulan Tanaman Terong

Pemupukan susulan perlu dijalankan supaya tanaman tumbuh subur dan berbuah banyak. Pemupukan mampu ditaburkan, tapi kecuali menanam manfaatkan mulsa plastik dapat lebih efisien kecuali dikocorkan. Pemupukan pertama mampu dijalankan terhadap umur 10 HST (Hari Setelah Tanam). Selanjutnya pemupukan dijalankan tiap tiap 1 minggu. Pupuk yang digunakan adalah NPK, TSP, KCL, ZA atau KNO3 disesuaikan bersama dengan keperluan tanaman.


Hama dan Penyakit Tanaman Terong

Hama dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman terong pada lain :

  1. Bekicot, menyerang tanaman muda yang baru ditanam bersama dengan memakan batang sampai daun tanaman
  2. Ulat Grayak, ulat jenis ini biasanya berkelompok dan memakan daun sampai tangkai muda tanaman.
  3. Oteng-oteng/kepik memakan daun muda sampai daun menjadi  berlubang
  4. Lalat Buah, lalat ini bertelur terhadap buah terong dan dapat menetas menjadi larva. Larva selanjutnya memakan buah terong sampai membuat buah berlubang dan busuk
  5. Ulat Tanah, ulat ini aktif terhadap malam hari dan menyerang daun, batang sampai buah tanaman
  6. Kutu Kebul, hama ini kerap bersembunyi dibalik daun berwarna putih dan membuat daun mengkerut supaya tanaman menjadi kerdil.
  7. Kutu Daun (Aphids), menyerang bersama dengan cara menghisap cairan daun muda sampai membuat daun menjadi keriting
  8. Busuk Buah, busuk buah terhadap terong disebabkan oleh cendawan Phytoptora sp. Ditandai bersama dengan ada daging buah membusuk dan lepas terhadap kelopak buah.
  9. Layu Fusarium, penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum yang membuat tanaman layu lantas kering dan mati.
  10. Layu Bakteri, tanaman yang diserang tiba-tiba layu dan mati. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum.
  11. Antraknosa, disebabkan oleh Gloeosporium melongena Ell. Pada buah yang diserang terkandung bercak berwarna coklat lantas buah dapat rontok.
  12. Bercak Daun, disebabkan oleh cendawan Cercospora sp, Altenaria solani dan Botrytis cinerea.
  13. Busuk Pangkal Batang / Leher Akar, disebabkan oleh cendawan Sclerotium rolfsii.
  14. Busuk Daun / Lodoh, disebabkan oleh Pseudoperonospora cubensis berk. Ditandai bersama dengan ada daun yang membusuk berwarna hitam.


Waktu dan Cara Panen Buah Terong

Buah terong biasanya mampu dipanen terhadap umur 70 – 80 HST (Hari Setelah Tanam). Pilihlah buah yang udah memadai umur, tidak benar-benar muda atau benar-benar tua. Panen terong sebaiknya dijalankan tiap tiap 3 hari sekali. Buah terong dipetik beserta tangkai buahnya, bersama dengan cara digunting. Setelah selesai pemanenan jalankan penyortiran sebelum akan buah dipasarkan. Demikian berkenaan cara menanam terong, semoga bermanfaat…


EmoticonEmoticon